Anggota DPRD Mukhlis Basri Harap Efisiensi Tidak Potong Dana Perbaikan Jalan
![](https://kupastuntas.co/uploads/posts/anggota-dprd-mukhlis-basri-harap-efisiensi-tidak-p_20250213131842.jpg)
Ketua Komisi IV DPRD Provinsi Lampung, Mukhlis Basri. Foto: Ist
Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Ketua Komisi IV
DPRD Provinsi Lampung, Mukhlis Basri, meminta pada Pemerintah Provinsi khususnya
Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi (BMBK) tidak melakukan efisiensi
pengurangan anggaran perbaikan jalan.
"Harapan kita efisiensi tidak dilakukan
untuk belanja modal perbaikan jalan-jalan," tegas kader partai Gerindra
ini saat dimintai keterangan melalui sambungan telepon WhatsApp, Kamis
(13/2/25).
Menurutnya, masyarakat Lampung ini mayoritas
ingin perbaikan jalan yang lebih baik. Sehingga, anggaran perbaikan jalan tidak
boleh dikurangi.
"Kalau bisa hasil efisiensi itu ditambah
untuk perbaikan jalan. Karena ini adalah tuntutan dari masyarakat. Yang dibutuhkan
masyarakat infrastruktur jalan," bebernya.
Muklis mengaku, dalam waktu dekat akan memanggil
dinas mitra kerja termasuk BMBK agar mengetahui efisiensi anggaran dilakukan
untuk apa saja.
"Kita belum menerima laporan, nanti akan
kita panggil dinas terkait. Mudah mudahan tidak ada pengurangan untuk perbaikan
jalan. Mungkin untuk perjalanan dinas, alat tulis kantor (ATK) itulah yang
sesuai dengan instruksi presiden (Inpres)," katanya.
Wakil Ketua I DPRD Provinsi Lampung, Kostiana
juga berharap agar efisiensi anggaran tidak terdampak pada pembangunan
infrastruktur jalan.
"Ya kita minta dinas terkait agar efisiensi
yang tepat sasaran, salah satunya soal infrastruktur jalan itukan sangat
dibutuhkan oleh masyarakat, jadi jangan sampai dikurangi," ungkapnya.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, preservasi
atau perbaikan jalan nasional di Provinsi Lampung tahun 2025 terancam tidak dianggarkan,
dampak adanya pemangkasan dana di Kementerian Pekerjaan Umum sebesar Rp81,38
triliun. Padahal, saat ini sejumlah ruas jalan nasional sudah banyak berlubang
dan rusak.
Efisiensi anggaran Kementerian Pekerjaan Umum
(PU) tahun 2025 berimbas pada tidak adanya jalan nasional yang akan
dipreservasi atau dipelihara secara rutin, termasuk di Provinsi Lampung.
Awalnya, Kementerian PU mendapatkan pagu anggaran
tahun 2025 sebesar Rp110,95 triliun. Menyusul Instruksi Presiden (Inpres)
Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2025 tentang Efisiensi Belanja dalam
Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dan Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah Tahun Anggaran 2025, anggaran Kementerian PU dipangkas sebesar
Rp 81,38 triliun. Dengan adanya efisiensi itu, sisa anggaran Kementerian PU
tahun 2025 hanya sebesar Rp 29,57 triliun.
Menindaklanjuti efisiensi anggaran tahun 2025,
Menteri PU Dody Hanggodo telah melakukan beberapa pembatalan kegiatan fisik dan
pembanguan infrastruktur dan kegiatan yang tidak prioritas.
Sementara khusus Direktorat Jenderal (Ditjen)
Bina Marga Kementerian PU, besaran anggaran yang dipangkas mencapai Rp24,83
triliun. Ini mencakup peniadaan pembangunan jalan sepanjang 57 kilometer serta
peningkatan kapasitas dan preservasi peningkatan 1.102 kilometer jalan, dan
preservasi rutin jalan sepanjang 47.603 kilometer serta jembatan 563.402 meter.
Sebagai perbandingan, pada tahun 2024 lalu Balai
Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Lampung mengelola anggaran sebesar Rp 370
miliar untuk menangani jalan nasional di Lampung sepanjang 1.298 kilometer di
65 ruas jalan.
Kepala BPJN Lampung, Susan Novelia, mengatakan
tahun 2024 kegiatan fisik yang dilakukan banyak ke arah perawatan jalan.
"Anggaran untuk menangani jalan sepanjang
1.298 kilometer di 65 ruas jalan sebesar Rp 370 miliar," ujar Susan, Kamis
(19/9/2024) lalu.
Padahal, sejumlah ruas jalan nasional di Provinsi
Lampung kini mulai mengalami kerusakan. Salah satunya di Jalan Soekarno-Hatta
Bandar Lampung sudah mulai banyak jalan berlubang akibat tergerus air hujan.
Pantauan di lapangan, sejumlah lubang jalan
berada di Jalan Soekarno Hatta di depan SMA Yadika, di depan Indo Grosir, di
depan PO Puspa Jaya, dan di depan Asrama Haji Rajabasa.
Selain itu, sejumlah jalan berlubang juga terjadi
di Jalan Lintas Sumatera di depan Dealer Hino dan depan Poli Teknik Kesehatan
Tanjung Karang serta di depan lahan sawit Natar dan di depan Bandara Radin
Inten II.
Kerusakan jalan nasional juga terjadi di
kabupaten Lampung Barat tepatnya di jalan lintas Liwa-Krui di Pekon (Desa) Kubu
Perahu, Kecamatan Balik Bukit, yang mengalami amblas.
Sebagian badan jalan nasional penghubung Kabupaten
Lampung Barat dan Pesisir Barat tersebut amblas akibat tergerus luapan sungai
yang tak jauh dari jalan tersebut.
Keberadaan sejumlah titik jalan nasional yang
rusak ini tentu akan membahayakan pengguna jalan yang melintas. Apalagi,
sebentar lagi sudah memasuki bulan Ramdhan dan arus mudik serta arus balik Idul
Fitri.
Bahkan, kerusakan jalan nasional ini sudah
memakan korban jiwa pada 16 Januari 2025 lalu. Seorang wanita yang dibonceng
suaminya naik motor terjatuh hingga meninggal dunia di lokasi. Korban terjatuh
akibat menghindari jalan berlubang yang berada di Jalan Soekarno Hatta
sekitaran PKOR Way Halim, Bandar Lampung. Saat terjatuh, korban langsung
tertabrak mobil yang sedang melaju di belakangnya. (*)
Berita Lainnya
-
Pemprov Lampung Pastikan Tak Ada Pegawai Honorer Dirumahkan Imbas Efisiensi Anggaran
Kamis, 13 Februari 2025 -
Fraksi PDI Perjuangan Lampung Minta Efisiensi Anggaran Tepat Sasaran, Jangan Korbankan Rakyat
Kamis, 13 Februari 2025 -
Emosi Tak Terkendali Akibat Kehilangan Istri, Buat Juriansah Nekat Tusuk Pegawai Damri
Kamis, 13 Februari 2025 -
DAK 32 Miliar Dinas BMBK Lampung Dipangkas, Perbaikan Dua Ruas Jalan Terancam Ditunda
Kamis, 13 Februari 2025