• Kamis, 13 Februari 2025

PTPN I Komitmen Jaga Stabilitas Harga Karet Rakyat

Rabu, 12 Februari 2025 - 23.07 WIB
27

PTPN I Komitmen Jaga Stabilitas Harga Karet Rakyat. Foto: Ist.

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Sebagai perusahaan produsen karet terbesar di Indonesia, PTPN I berkomitmen menjaga stabilitas harga karet rakyat. Meskipun faktor harga merupakan domain di luar kendali manajemen, peran BUMN Perkebunan ini setidaknya dapat memberikan perlindungan kepada petani karet agar mekanisme pasar tetap terkendali dan wajar.

Pernyataan itu disampaikan Direktur Utama PTPN I, Teddy Yunirman Danas saat melakukan inspeksi ke Pabrik Karet Pematang Kiwah PTPN I Regional 7 di Natar, Lampung Selatan, Rabu (12/2/2025).

Teddy mengatakan, sesuai visi dan misi pemerintah membentuk BUMN, dimana tidak hanya fokus kepada profit, tetapi juga mengemban amanah bangsa sebagai agen pembangunan dan pemerataan ekonomi kerakyatan sesuai dengan Asta Cita Pemerintah RI.

Teddy Yunirman Danas hadir bersama Dirketur Operasional Fauzi Omar didampingi Sekretaris Perusahaan Aris Handoyo, Kadiv. Tanaman Karet Hendra Putra, dan beberapa staf. Mereka disambut Region Head PTPN I Regional 7 Tuhu Bangun, SEVP Operation Wiyoso, SEVP Business Support Bambang Agustian, dan beberapa Kepala Bagian di Kantor Regional 7.

Sedangkan Manajer Kebun Pematang Kiwah Fadlan dan seluruh asisten mengakomodasi peninjauan berkeliling di beberapa stasiun produksi yang mengolah karet beku menjadi karet olahan Standard Indonesian Rubber (SIR)-20 itu.

Tentang situasi pasar karet saat ini, Teddy menyebut harga karet alam dunia sedang berada di posisi cukup baik.

Kondisi ini memungkinkan PTPN I bisa membeli karet rakyat melalui pemasok dengan harga yang cukup kompetitif. Dengan demikian, pihak pemasok juga bisa membeli karet rakyat yang diproduksi petani dengan harga yang baik pula.

“Saat ini harga karet sedang cukup baik di pasar lokal maupun pasar dunia. Kami bisa beli bokar (karet lump) dari pemasok dengan harga yang cukup kompetitif dan stabil sehingga otomatis akan kompetitif juga di tingkat petani. Dan hal ini berdampak pada kesejahteraan petani karet yang ikut meningkat,” kata dia.

Mengenai kinerja PTPN I pasca merger di tahun pertama ini, Teddy mengatakan cukup progresif. Untuk komoditas karet yang saat ini menjadi salah satu komoditas utama bagi PTPN I, dimana tahun 2024 mencatatkan produksi 91 ribu ton karet olahan dengan berbagai jenis dan grade.

Ia optimistis atas target 115 ribu ton akan tercapai pada tahun 2025 ini.

“Masa transisi pasca pembentukan Subholding PTPN I setahun lalu sudah lewat dan kinerja kami sudah on the track. Kami sangat optimistis kinerja tahun 2025 akan naik minimal 30 persen. Seperti juga di Pabrik Pewa (Pematang Kiwah) ini, kinerjanya yang cukup baik dengan beberapa aspek operasional yang harus diperbaiki. Pabrik ini mengolah 60 persen karet rakyat dan 40 persen karet sendiri. Itu artinya kami sangat concern dengan nasib petani karet lokal,” kata dia.

Pada saat peninjauan pabrik, baik Teddy Yunirman Danas maupun Fauzi Omar memberi beberapa catatan untuk menjadi perhatian manajemen pabrik.

Salah satunya tentang kapasitas produksi yang masih bisa dipenuhi sesuai kapasitas olah dan bisa menyerap karet rakyat secara optimal.

Demikian juga dengan berbagai perbaikan infrastruktur, termasuk penambahan fasilitas yang lebih efisien, hendaknya memberikan nilai tambah untuk kinerja tahun 2025.

“Pabrik ini baru saja dilakukan renovasi dari peralatan sampai  infrastruktur produksi. Termasuk penambahan instalasi bahan bakar yang lebih efisien menggunakan cangkang sawit. Ini harus dijawab dengan produktivitas yang naik dan memberikan kualitas terbaik. Terima kasih kepada teman-teman di Pewa dan Regional 7 yang sudah cukup progresif. Terus bertumbuh, ciptakan inovasi, dan terus bersemangat,” kata dia.

Sementara itu, Manajer Kebun Pematang Kiwah Fadlan menyatakan apresiasinya atas kunjungan Direksi PTPN I.

Ia mengatakan, kinerja Kebun Pewa yang mengelola pabrik karet remah SIR-20 dengan bahan baku dari karet rakyat akan berkomitmen dalam memperbaiki kinerja, khususnya produksi yang meningkat.

Ia juga mengaku terus menerapkan manajemen mutu dengan ketat dari proses penerimaan bokar, proses produksi, hingga hasil akhir, kata dia.

Mengomentari peran PTPN I Regional 7 Kebun Pewa terhadap lingkungan sekitar, Fadlan mengatakan sangat besar. Salah satu yang paling berpengaruh adalah serapan tenaga kerja yang berasal dari lingkungan sekitar.

“Hampir semua pekerja di sini adalah masyarakat sekitar. Keberadaan pabrik ini juga menjadi salah satu simpul ekonomi yang cukup besar  sehingga lingkungan ikut merasakan dampak positifnya. Kami menjalin hubungan harmonis dengan tetangga dan lingkungan sini,” kata Fadlan. (*)