• Rabu, 12 Februari 2025

Warga Resah, Dua Minggu Berlalu Kasus Pencurian di Metro Tak Kunjung Terungkap

Selasa, 11 Februari 2025 - 11.04 WIB
650

Kondisi rumah orang tua Ketua IWO Kota Metro, Zuli Ardiansyah yang jadi sasaran maling. Foto: Arby/Kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Metro - Aksi pencurian yang terjadi di kediaman orangtua Ketua Ikatan Wartawan Online (IWO) Kota Metro, Zuli Ardiansyah, hingga kini masih menyisakan tanda tanya besar.

Peristiwa yang terjadi pada Selasa (28/1/2025) lalu di Jalan Domba RT 003 RW 001, Kelurahan Hadimulyo Timur, Kecamatan Metro Pusat itu menjadi perhatian warga. Namun, hingga dua pekan berlalu, perkembangan pengungkapan kasus tersebut masih belum jelas.

Zuli Ardiansyah menerangkan bahwa berdasarkan hasil olah tempat kejadian perkara (TKP), pelaku diduga masuk ke dalam rumah dengan cara merusak ventilasi kamar mandi yang terbuat dari kayu.

"Setelah berhasil masuk, mereka mencongkel pintu tengah menggunakan linggis. Tak berhenti di situ, pelaku juga merusak tiga pintu kamar dan mengobrak-abrik seluruh isi lemari," kata dia kepada awak media, Selasa (11/2/2025).

Zuli mengungkapkan bahwa sejumlah barang berharga yang dilaporkan hilang ditaksir mencapai Rp 30 Juta. Barang yang hilang mulai dari uang tunai hingga cat mobil.

"Yang hilang itu uang tunai sebesar Rp 1,5 Juta beberapa cincin akik, ijazah SD, SMP, dan SMA atas nama Fenti Puspita, satu jam tangan merek Mido, satu tabung gas 3 kg, serta satu kaleng cat mobil berwarna merah. Total kerugian ditaksir mencapai Rp 30 Juta," jelasnya. 

Ia menceritakan bahwa pencurian tersebut baru terungkap setelah seorang tetangga mencurigai keberadaan kipas angin yang tergeletak di belakang rumah serta menemukan linggis di tumpukan sampah.

Setelah mendapat laporan dari tetangganya, Zuli langsung menuju rumah orangtuanya dan menemukan kondisi rumah dalam keadaan berantakan. 

"Saya sangat terkejut melihat rumah dalam kondisi seperti ini. Tiga kamar acak-acakan, lemari terbuka, barang-barang berhamburan. Jelas sekali pelaku sangat leluasa beraksi," ujarnya.

Zuli pun segera melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Metro Pusat dengan nomor laporan LP/08/I/2025/SPKT/Polsek Metro Pusat. Hingga kini, kepolisian Metro Pusat masih melakukan penyelidikan lebih lanjut. Namun, belum ada perkembangan berarti terkait penangkapan pelaku maupun barang bukti yang ditemukan. 

"Kami pun berharap kepolisian bisa segera mengungkap pelaku. Jangan sampai kasus ini menguap begitu saja seperti kasus-kasus pencurian lainnya," pungkasnya.

Lambatnya perkembangan penyelidikan membuat warga mulai mempertanyakan efektivitas kerja kepolisian. Apalagi, kasus pencurian di wilayah Metro Pusat kian marak terjadi dalam beberapa bulan terakhir. 

"Sekarang makin sering terjadi pencurian, tapi pelaku jarang tertangkap. Warga sudah resah. Kami butuh tindakan nyata dari kepolisian," ujar Rahmad, salah satu warga sekitar. 

Kasus ini menjadi peringatan bagi masyarakat Metro Pusat untuk lebih meningkatkan kewaspadaan. Beberapa warga mengusulkan agar sistem keamanan lingkungan lebih diperketat, seperti pemasangan CCTV di setiap gang dan memperbanyak patroli malam oleh pihak kepolisian serta ronda malam oleh warga. 

"Kita harus mulai meningkatkan kewaspadaan, terutama terhadap orang-orang yang mencurigakan. Kami juga akan mengajak warga untuk lebih aktif dalam ronda malam," tandas Rahmad. (*)