Perluasan Kandang Badak di Hutan TNWK Tuai Penolakan LSM dan Ormas
![](https://kupastuntas.co/uploads/posts/perluasan-kandang-badak-di-hutan-tnwk-tuai-penolak_20250211141921.jpg)
Ilustrasi
Kupastuntas.co, Lampung Timur -
Rencana perluasan kandang badak Ring 3 yang akan dilakukan oleh Suaka Rhino
Sumatra (SRS) di tengah hutan Taman Nasional Way Kambas (TNWK) menuai pro dan
kontra.
Tidak hanya tokoh adat, namun
juga sejumlah lembaga sosial masyarakat (LSM) dan organisasi masyarakat (ormas)
yang peduli terhadap kelestarian hutan TNWK turut angkat suara, mempertanyakan
apakah proyek ini benar-benar bermanfaat bagi pelestarian badak atau justru
hanya menjadi ajang bisnis bagi para petinggi.
Ketua DPW Barak NKRI Provinsi
Lampung, Joko Priyono, mempertanyakan apakah sudah dilakukan kajian atau riset
mendalam mengenai perluasan kandang badak ini.
"Apakah perluasan kandang
badak Ring 3 benar-benar dibutuhkan untuk pengembangbiakan badak, atau hanya
sekadar proyek bisnis?" ujar Joko. Selasa (11/2/2025).
Menurutnya, perluasan kandang ini
berpotensi merusak keseimbangan ekosistem hutan yang ada. "Jika ini
diteruskan, saya yakin akan ada dampak buruk terhadap tatanan hutan. Oleh
karena itu, saya beserta kelembagaan menolak rencana perluasan tersebut,"
tegas Joko.
Ia juga menyampaikan analisis dan
dugaan bahwa proyek ini lebih merupakan kepentingan bisnis daripada pelestarian
alam. "Proyek ini sifatnya besar dan bernilai fantastis. Tak heran jika banyak
pihak-pihak yang terlibat, termasuk petinggi Balai TNWK,” katanya.
Di sisi lain, Sekretaris Forum
Rembuk Desa Penyangga (FRDP), Sayuti, mengajak untuk meninjau ulang rencana
perluasan kandang badak Ring 3. Menurut Sayuti, Taman Nasional Way Kambas bukan
hanya tempat bagi badak, tetapi juga rumah bagi berbagai spesies lainnya,
seperti tapir, siamang, rusa, gajah, dan lainnya yang juga harus dilindungi.
"Proyek ini tentu akan
mengusik kenyamanan satwa-satwa lain. Kita harus mengantisipasi potensi
kelangkaan satwa-satwa ini agar tetap menjadi bagian dari kekayaan hutan
TNWK," tegas Sayuti.
Perluasan kandang badak Ring 3,
yang dipandang sebagian kalangan sebagai proyek dengan nilai ekonomi besar,
kini menimbulkan pertanyaan besar: Apakah ini untuk kepentingan konservasi,
atau hanya sekadar bisnis yang menguntungkan segelintir pihak?. (*)
Berita Lainnya
-
GASPUL Geruduk DLH Provinsi Lampung, Soroti Berbagai Persoalan Lingkungan Hidup di Kota Bandar Lampung
Selasa, 11 Februari 2025 -
Efisiensi Anggaran Pemprov Lampung Capai Rp 600 Miliar, Marindo: Untuk Lunasi Tunda Bayar
Selasa, 11 Februari 2025 -
Prabowo Perintahkan Efisiensi Anggaran, Komisi III DPRD Lampung Harap Kinerja dan Pelayanan Publik Tidak Menurun
Selasa, 11 Februari 2025 -
Hotel di Lampung Terancam Kehilangan 60 Persen Pendapatan Akibat Kebijakan Penghematan Belanja Pemerintah
Selasa, 11 Februari 2025