Miris, Hutan Kota Tersari Gaga di Metro Selain Tak Terawat Diduga Jadi Tempat Mesum
![](https://kupastuntas.co/uploads/posts/miris-hutan-kota-tersari-gaga-di-metro-selain-tak-_20250211115306.jpg)
Kondisi taman hutan kota Tersari Gaga yang tidak terawat dengan penampakan Pohon tumbang menimpa struktur jembatan. Foto: Arby/Kupastuntas.co
Kupastuntas.co, Metro - Sebatang pohon besar tumbang di kawasan Hutan
Kota Tersari Gaga, Kelurahan Ganjar Asri, Kecamatan Metro Barat. Pohon besar
itu menimpa jembatan pintu masuk dan merusak besi penghias di sekitarnya.
Anehnya, hingga beberapa hari setelah kejadian, tidak ada upaya dari
pemerintah untuk mengevakuasi pohon atau memperbaiki kerusakan.
Insiden ini menjadi simbol nyata dari kondisi hutan kota yang semakin
terbengkalai. Pemerintah Kota Metro seakan menutup mata terhadap kondisi
fasilitas publik, khususnya di masa akhir jabatan Kepala Daerah saat ini.
Berdasarkan pantauan Kupastuntas.co, kawasan hutan kota ini tidak hanya
mengalami kerusakan infrastruktur, tetapi juga kehilangan fungsi ekologis dan
sosialnya. Selain pohon tumbang yang tak segera ditangani, berbagai persoalan
lain mencuat, mulai dari minimnya perawatan hingga penyalahgunaan tempat untuk
aktivitas yang tidak semestinya.
Hutan kota seharusnya menjadi paru-paru hijau yang memberikan manfaat
ekologis dan rekreasi bagi warga. Namun, realitas di lapangan justru
menunjukkan bahwa kawasan ini lebih sering digunakan untuk aktivitas yang
mencurigakan.
Di beberapa sudut lokasi, ditemukan gelas plastik bekas minuman kemasan,
bahkan plastik diduga bekas minuman keras jenis tuak. Mirisnya, terdapat
beberapa lembar pakaian yang tergeletak begitu saja di sekitar area yang
menandakan lokasi tersebut diduga digunakan sebagai tempat mesum.
David Gustiawan (30), salah seorang warga sekitar mempertanyakan kinerja
pemerintah melalui dinas terkait. Ia menyoal keberadaan sampah dan sisa minuman
keras menandakan lemahnya pengawasan dari pemerintah kota.
"Jika dibiarkan terus-menerus, bukan tidak mungkin kawasan ini akan
semakin rusak dan kehilangan fungsinya sebagai ruang hijau yang aman,"
kata David kepada awak media, Selasa (11/2/2025).
Tidak adanya patroli rutin dan minimnya perawatan membuat tempat ini
seolah menjadi zona bebas bagi siapa saja yang ingin berkumpul tanpa kontrol.
Situasi ini semakin diperparah dengan kondisi penerangan yang minim, sehingga
meningkatkan potensi tindak kriminal.
"Yang jelas kami prihatin, karena hutan kota ini tidak terurus,
masyarakat juga nggak bisa memanfaatkannya karena terbentur peraturan yang
banyak di pemerintahan. Dulu tempat ini sering dikunjungi warga untuk
jalan-jalan atau olahraga. Sekarang malah jadi tempat nongkrong remaja dengan
aktivitas yang tidak jelas. Kalau malam, tidak ada penerangan yang memadai,
jadi semakin rawan," ungkapnya.
Pria yang juga merupakan anggota komunitas motor tersebut mengungkapkan
bahwa kejadian pohon tumbang yang menimpa jembatan di Hutan Kota Tersari Gaga
bukan sekadar insiden kecil. Menurutnya, ini adalah alarm bagi Pemerintah Kota
Metro untuk segera bertindak sebelum kawasan ini benar-benar kehilangan
fungsinya.
"Hutan kota adalah aset penting yang tidak bisa diabaikan begitu
saja. Jika pemerintah terus membiarkannya terbengkalai, bukan hanya lingkungan
yang rusak, tetapi juga keamanan dan kenyamanan warga yang semakin terancam.
Kini, tinggal menunggu apakah pemerintah akan bergerak cepat atau justru
membiarkan kawasan ini semakin terbengkalai," pungkasnya.
Sementara itu, Aktivis lingkungan dari komunitas Selingan Metro, Rahmad
Syahrul, mengecam kondisi hutan kota yang tidak terawat dan terabaikan. Ia
menilai kelalaian ini sebagai preseden buruk di masa pemerintahan yang sedang
berlangsung.
"Sebetulnya, kewenangan pengelolaan dan pengawasan hutan kota ada
di pemerintah daerah, terutama dinas lingkungan hidup. Namun, kami melihat pada
transisi pemerintahan ini, banyak fasilitas publik yang diabaikan. Salah
satunya adalah hutan kota ini," jelasnya.
Rahmad juga mengungkapkan bahwa komunitasnya pernah melakukan
investigasi ke lokasi. Menurutnya, jika tidak segera ditangani, kawasan ini
bisa semakin rusak dan kehilangan fungsinya sebagai ruang hijau perkotaan.
"Kami menemukan banyak sisa-sisa bekas konsumsi miras. Apalagi pada
malam hari, tempat ini sangat sepi dan rawan disalahgunakan. Kami dari
komunitas Selingan menilai bahwa kondisi ini akan menjadi preseden buruk jika
tidak segera diatasi. Pemerintah harus turun tangan melakukan pengecekan di
lapangan dan memastikan hutan kota tidak beralih fungsi menjadi tempat yang
tidak semestinya," tegasnya.
Rahmad juga menyoroti perlunya pengawasan yang lebih ketat di kawasan
hutan kota. Ia mengusulkan adanya petugas khusus yang bertugas membersihkan dan
mengawasi taman hutan kota secara berkala.
"Ini PR besar bagi pemerintahan baru ke depan. Bagaimana
menghadirkan tata kelola yang baik untuk taman hutan kota agar bisa kembali
berfungsi sebagaimana mestinya," katanya.
Dirinya juga menyebut kondisi hutan kota yang terbengkalai ini
menimbulkan pertanyaan besar tentang keseriusan Pemerintah Kota Metro dalam
menjaga fasilitas publik. Ada beberapa langkah mendesak yang seharusnya segera
dilakukan, mulai dari evakuasi Pohon tumbang hingga revitalisasi dengan program
edukasi lingkungan.
"Pohon tumbang harus segera
dibersihkan untuk mencegah risiko lebih besar, seperti kerusakan struktural
yang semakin parah atau kecelakaan bagi pengunjung. Pemerintah harus menjadikan
hutan kota sebagai prioritas dalam perawatan ruang terbuka hijau. Jembatan,
serta fasilitas pendukung lainnya harus diperbaiki dan dirawat secara
berkala," bebernya.
"Minimnya pengawasan membuat tempat ini rentan disalahgunakan. Jika
diperlukan, pemasangan CCTV di titik-titik strategis bisa menjadi solusi untuk
meningkatkan keamanan dan mengurangi aktivitas ilegal. Tapi, selain penertiban,
pemerintah juga bisa mengadakan program edukasi lingkungan untuk meningkatkan
kesadaran warga. Melibatkan komunitas pecinta lingkungan dan sekolah-sekolah
dalam kegiatan gotong royong bisa menjadi cara efektif untuk menjaga kebersihan
dan keberlanjutan hutan kota," tandasnya. (*)
Berita Lainnya
-
Warga Resah, Dua Minggu Berlalu Kasus Pencurian di Metro Tak Kunjung Terungkap
Selasa, 11 Februari 2025 -
Puluhan Besi Penutup Trotoar Jalan Jenderal Sudirman Metro Hilang Diduga Dicuri
Selasa, 11 Februari 2025 -
Berikut Ini Sembilan Sasaran Prioritas Operasi Keselamatan Krakatau 2025 di Metro
Senin, 10 Februari 2025 -
Harga Gas LPG 3 Kg di Metro Tembus Rp 27 Ribu
Minggu, 09 Februari 2025