• Senin, 10 Februari 2025

Kuliah dengan Beasiswa Prestasi, Alumnus UBL Ini Jadi Pelatih di Cina

Senin, 10 Februari 2025 - 12.26 WIB
2.9k

Eprilia Mega Ayu Swastika bersama anak didiknya di China. Foto: Ist

Kupastuntas.co, Shanghai - Berkarier sesuai dengan minat dan bakat tentu menjadi impian banyak orang. Hal ini pula yang dirasakan oleh Eprilia Mega Ayu Swastika, alumnus Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Bandar Lampung (FEB UBL). Berkat kegigihannya dalam dunia olahraga, khususnya bulu tangkis, Mega kini berhasil meniti karier di tingkat internasional sebagai pelatih bulu tangkis di Cina.

“Alhamdulillah, saya bisa kuliah di UBL dengan beasiswa prestasi 100 % di bidang olahraga bulu tangkis. Selama kuliah, saya tetap aktif berlatih dan mengikuti berbagai kejuaraan nasional maupun internasional, dengan dukungan penuh dari kampus. Setelah lulus, saya mendapat tawaran dari klub di Cina untuk menjadi pelatih. Awalnya, saya dikontrak selama tiga bulan sebagai masa percobaan, dan kini kontraknya diperpanjang menjadi satu tahun,” ujar Mega melalui pesan WhatsApp, Senin (10/2).

Berbekal pengalamannya sebagai atlet nasional yang pernah mewakili Lampung di PON XX Papua serta mengikuti berbagai kejuaraan internasional di Malaysia, Kazakhstan, Swedia, India, dan Korea, Mega menarik perhatian salah satu perusahaan olahraga terkemuka di Cina, Tiongkok Shanghai Jingying Sports Technology Co., Ltd. Perusahaan ini dikenal sebagai pusat pelatihan bulu tangkis dengan program berkualitas tinggi yang berperan besar dalam pengembangan atlet muda di Cina.

“Begitu ada tawaran menjadi pelatih, saya tidak menyia-nyiakan kesempatan ini. Saya melatih atlet muda berusia 6–15 tahun, tidak hanya dalam teknik dan strategi bulu tangkis, tetapi juga membangun mental dan motivasi mereka. Pengalaman saya sebagai mantan atlet dan berbagai kegiatan selama kuliah sangat membantu saya dalam menerapkan pendekatan holistik di setiap sesi latihan,” tambah Mega.

Terkait pengalamannya selama melatih di Cina, Mega mengaku banyak belajar hal baru. “Tantangan terbesar bagi saya adalah jauh dari keluarga, terkadang rasa rindu terhadap orang tua sangat terasa. Namun, saya sangat bersyukur karena mendapatkan banyak pengalaman baru, termasuk mempelajari bahasa, budaya, serta karakter anak-anak di sini. Disiplin dan daya juang mereka dalam berlatih sangat luar biasa, sesuatu yang mungkin menjadi perbedaan mencolok dibandingkan dengan tempat lain di mana saya pernah melatih,” ungkapnya.

Sebelum melatih di Cina, Mega juga telah memiliki pengalaman internasional bermain bulu tangkis di liga Eropa sekaligus melatih anak-anak junior di Swedia. Pengalaman ini semakin mengasah kemampuannya dan membuka lebih banyak peluang dalam kariernya sebagai pelatih bulu tangkis profesional di kancah internasional. (**)