BBWS Mesuji-Sekampung: Normalisasi Sungai Way Lunik Belum Dilakukan Terkendala Anggaran
![](https://kupastuntas.co/uploads/posts/bbws-mesuji-sekampung-normalisasi-sungai-way-lunik_20250209130730.png)
Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Mesuji-Sekampung, Roy Panagom Pardede. Foto: Ria/Kupastuntas.co
Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Mesuji-Sekampung, telah melakukan normalisasi beberapa aliran sungai yang ada di Kota Bandar Lampung.
Kepala BBWS Mesuji-Sekampung, Roy Panagom Pardede mengatakan, jika aliran sungai di Kota Bandar Lampung yang telah selesai dilakukan normalisasi adalah sungai Way Bako di Kecamatan Panjang.
"Untuk penanganan banjir di Bandar Lampung yang sudah kita kerjakan dengan melakukan normalisasi sungai ada di Way Bako, ini sudah selesai dikerjakan," kata dia saat dimintai keterangan, Minggu (9/2/2025).
Sementara itu untuk normalisasi sungai Way Lunik belum dilakukan. Hal tersebut lantaran pihaknya belum mendapatkan kepastian anggaran pasca adanya efisiensi yang dilakukan pemerintah pusat.
"Sungai Way Lunik mau kita mulai tapi terkendala anggaran sehingga tidak bisa kita lanjutkan. Terus terang saja karena belum ada kepastian tentang ketersediaan anggarannya," katanya.
Oleh karena itu pihaknya telah berkoordinasi dengan Pemprov Lampung maupun Pemkot Bandar Lampung untuk dapat membantu biaya operasional.
"Kalau Way Lunik itu rencana nya mau pengangkatan sedimen. Tapi terkendala tidak tersedia anggaran untuk operasional. Kita sudah sampaikan ke Pemprov Lampung agar bisa di bantu operasional," tuturnya.
Selain itu pihaknya juga melakukan penanganan terhadap tanggul yang mengalami jebol seperti di Lampung Timur, Lampung Selatan dan Lampung Tengah.
"Terus ada beberapa titik tanggul yang jebol seperti di Way Katibung Lampung Selatan. Ini sudah kita tutup, tapi banyak juga tempat lain yang masih terkendala dan belum dimulai," kata dia.
Pada kesempatan tersebut Roy juga menjelaskan jika pihaknya telah memberikan 40 set biopori kepada Pemkot Bandar Lampung untuk dapat dipasang di daerah rawan banjir.
"Biopori juga sudah dilakukan pemasangan ada sekitar 40 set. Itu kita awali sehingga kedepan harapannya dari Pemkot Bandar Lampung bisa melanjutkan," kata dia.
Seperti diketahui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Lampung mencatat sebanyak 14.160 rumah warga terdampak banjir yang menerjang Kota Bandar Lampung pada Jumat (17/1/2025) lalu.
Banjir tersebut melanda 16 kecamatan dan membuat 11.223 jiwa terdampak dan terdapat 2 orang yang dinyatakan meninggal dunia akibat terseret banjir dan kesetrum.
Terdapat lima kecamatan yang paling parah terdampak banjir, yaitu Kecamatan Bumi Waras dengan jumlah terdampak mencapai 2.989 rumah.
Kecamatan Panjang sebanyak 2.880 rumah, Kecamatan Teluk Betung Timur sebanyak 2.193 rumah, Teluk Betung Selatan sebanyak 1.904 rumah, dan Teluk Betung Barat sebanyak 1.007 rumah. (*)
Berita Lainnya
-
Belum Semua Perusahaan Beli Singkong 1.350 per Kilogram, Banyak Perusahaan Pilih Tutup
Senin, 10 Februari 2025 -
APTISI Jelaskan Status Akreditasi Universitas Muhammadiyah Kalianda dan Universitas Dharma Wacana Metro
Minggu, 09 Februari 2025 -
Bank Lampung Menyala di Tugu Adipura, Ribuan Peserta Ikuti Bank Lampung Run 2025
Minggu, 09 Februari 2025 -
Gol di Menit Akhir, Bawa Persikomet Metro Juara Liga 4 Lampung 2025
Minggu, 09 Februari 2025