21.307 Hektar Tanaman Padi di Lampung Terendam Banjir, 14.943 Hektar Puso
![](https://kupastuntas.co/uploads/posts/21307-hektar-tanaman-padi-di-lampung-terendam-banj_20250209103633.jpg)
Kabid Tanaman Pangan di Dinas Ketahanan Pangan Tanaman Pangan dan Holtikultura Provinsi Lampung, Ida Rachmawati. Foto: Dok Kupastuntas.co
Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Kepala Bidang (Kabid)
Tanaman Pangan di Dinas Ketahanan Pangan Tanaman Pangan dan Holtikultura
Provinsi Lampung, Ida Rachmawati menyebut, hingga 31 Januari 2025 lahan sawah
terdampak banjir di Provinsi Lampung seluas 21.307,44 hektar dan yang mengalami
puso seluas 14.943,48 hektar.
“Untuk tanaman padi yang mengalami puso yang sudah mendapat bantuan benih dari peemrintah pusat sampai saat ini ada 12.349 hektar, dan sisanya masih dalam proses,” kata Ida melalui keterangan tertulisnya, Jumat (7/2/2025).
Ida mengklaim, kondisi tersebut tidak akan mempengaruhi produksi padi dalam setahun. Hanya jadwal tanamnya menjadi mundur.
Ida juga mengatakan, target produksi Gabah Kering Giling (GKG) Provinsi Lampung tahun 2025 sebesar 3.508.325 ton dan target beras sebesar 2.175.162 ton.
“Sasaran produksi GKG tahun 2025 sebesar 3.508.325 ton atau naik sebesar 3,71% dari target tahun 2024 sebesar 3.382.912 ton GKG. Target beras tahun 2025 sebesar 2.175.162 ton juga naik dibandingkan tahun 2024 sebesar 2.097.405 ton,” terangnya.
Ida mengungkapkan, sentra daerah produksi gabah di Provinsi Lampung ada di Kabupaten Lampung Tengah, Lampung Timur, Lampung Selatan, Tulang Bawang dan Mesuji.
“Produksi gabah berdasarkan amatan KSA pada bulan Januari sebesar 31.558 ton GKG (angka sementara),” ujarnya.
Ida menerangkan, untuk mencapai target tersebut, dilakukan peningkatan areal tanam melalui peningkatan indeks pertanaman dengan menyediakan air yang cukup melalui perbaikan irigasi dan pengerukan sedimentasi di saluran irigasi, optimalisasi lahan rawa, dan pompanisasi.
Selain itu, juga dilakukan peningkatan penanaman padi gogo/tusip melalui penggunaan benih unggul, pembinaan dan penggunaan teknologi, penggunaan pupuk organic.
Ida juga mengatakan, untuk beberapa kendala yang dihadapi, diantaranya banjir, kekurangan air karena pintu air irigasi sebagian rusak, sedimentasi di saluran irigasi, saluran irigasi baik yang primer, sekunder maupun tersier sebagian rusak.
Sebelumnya, Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) Kantor Wilayah (Kanwil) Lampung mulai melakukan penyerapan gabah milik petani.
"Bulan ini kami sudah mulai serap gabah petani di lapangan. Februari sudah mulai penyerapan. Per 30 Januari 2025 Bulog sudah menyerap 89,50 ton gabah," kata Pimpinan Perum Bulog Kanwil Lampung, Nurman Susilo, Kamis (6/2/2025).
Nurman mengungkapkan, pada bulan Februari ini penyerapan gabah belum banyak dilakukan karena belum semua daerah melakukan panen.
"Panen belum banyak tapi ada beberapa daerah seperti di Lampung Tengah dan Tanggamus sudah mulai panen," imbuhnya.
Ia menerangkan, pada 2025 tahun ini pihaknya menargetkan akan menyerap 100 ribu ton beras. "Tahun 2025 ini target kita sendiri akan menyerap 100.000 ton setara beras," ungkap Nurman. (*)
Berita Lainnya
-
APTISI Jelaskan Status Akreditasi Universitas Muhammadiyah Kalianda dan Universitas Dharma Wacana Metro
Minggu, 09 Februari 2025 -
Bank Lampung Menyala di Tugu Adipura, Ribuan Peserta Ikuti Bank Lampung Run 2025
Minggu, 09 Februari 2025 -
Gol di Menit Akhir, Bawa Persikomet Metro Juara Liga 4 Lampung 2025
Minggu, 09 Februari 2025 -
Pemkot Bandar Lampung Perbaiki Drainase di Jalan Yos Sudarso untuk Atasi Banjir
Minggu, 09 Februari 2025