• Minggu, 09 Februari 2025

CEO Media di Lampung Selatan Laporkan Direktur RSUD Bob Bazar ke Polisi

Sabtu, 08 Februari 2025 - 22.52 WIB
106

CEO Media di Lampung Selatan saat Laporkan Direktur RSUD Bob Bazar ke Polisi. Foto: Ist.

Kupastuntas.co, Lampung Selatan - Direktur RSUD Bob Bazar Kalianda, Lampung Selatan, dr Reni Indrayani dilaporkan ke polisi oleh Chief Executive Officer (CEO) PT Tiga Pena Multimedia (TPM) Khairil Adha, Sabtu (8/2/2025).

CEO PT Tiga Pena Multimedia, Khairil Adha mengatakan, kedatangannya ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polres Lampung Selatan, untuk mengadukan dr Reni Indrayani.

"Dalam rangka saya mengadukan Direktur RSUD Bob Bazar, yang menyatakan bahwa kerusuhan di rumah sakit pada hari Kamis (6/2/2025), waktu itu adalah saya dalangnya," kata Khairil Adha, melalui rekaman video, Sabtu (8/2/2025).

Menurutnya, melalui laporan tersebut, bakal terang benderang tuduhan yang dialamatkan oleh Direktur RSUD Bob Bazar kepada dirinya, lewat penyelidikan kepolisian.

"Jadi ini akan supaya semuanya bisa klir. Kita serahkan kepada aparat penegak hukum untuk ditindak lanjuti," sambung Khairil Adha.

Adik dari Hendry Rosadi mantan Ketua DPRD Lampung Selatan dan politis kawakan di PDI Perjuangan itu, telah menunjuk kuasa hukum untuk mendampinginya.

"Didampingi pihak MH2, mungkin nanti segala sesuatunya bisa ditanyakan langsung ke penasehat hukum saya, biar beliau yang menjelaskan," lanjutnya.

Khairil Adha sendiri tak mengerti, alasan dr Reni Indrayani menyebut dirinya sebagai dalang keributan di pintu masuk parkiran rumah sakit.

"Itu yang saya tidak tahu dasarnya apa dia menuduh saya, menuduh CEO Tiga Pena. Karena di Tiga Pena itu tidak ada CEO yang lain, cuma saya sendiri," sebutnya.

"Jadi saya merasa bahwa apa yang disampaikan itu adalah saya (dalang kerusuhan), dan saya anggap fitnah tidak sesuai dengan faktanya," tutup Khairil Adha.

Sementara, Penasehat Hukum, Agie Rinaldy Marzuli menyampaikan, laporan polisi merupakan harga mati dan tidak ada ruang untuk berdamai.

"Kedepannya kita akan tetap menjalankan atau menindaklanjuti hasil laporan kita, dan kedepannya juga kita tidak ada upaya-upaya mediasi dengan Direktur RSUD Bob Bazar yaitu dr Reni Indrayani. Kita tegaskan tidak ada upaya-upaya untuk negosiasi, mediasi, ataupun damai," tegasnya.

Agie Rinaldy Marzulie menambahkan, laporan polisi tersebut tak main-main. Apalagi, dengan barang bukti yakni tuduhan terhadap Khairil Adha adalah fitnah.

"Saya rasa cukup (barang bukti), karena itu dasarnya ya tuduhan dan kita mengacu pada Pasal 27 ayat (a) terkait Undang-undang ITE," jelasnya.

Pasalnya, tuduhan bahwa kliennya sebagai dalang kerusuhan di parkiran RSUD Bob Bazar, berdampak pada pencemaran nama baik dan merugikan kliennya. Seperti, kepercayaan masyarakat maupun rekan bisnis.

"Gara-gara berita tersebut, omongan dia (Direktur RSUD Bob Bazar) merugikan klien kami," pungkasnya.

Dari informasi yang dihimpun, Direktur RSUD dr Bob Bazar Kalianda, dr Reny Indrayani menuduh CEO PT Tiga Pena Multimedia (TPM) Khairil Adha adalah dalang kericuhan di rumah sakit.

"Bukannya sudah tau siapa dalangnya. Sehari sebelumnya, hari Rabu (5/2/2025) siang kemarin dia sudah ngancam-ngancam saya kok. Ya, orang di Kedaton lah mas," mengutip statemen dr Reny Indrayani, kepada media Tiga Pena Indonesia via pesan Whatsapp, Kamis (6/2/2025).

Saat ditelisik lebih dalam, maksud pernyataan dr Reni Indrayani, ia malah menyebut posisi jabatan CEO PT Tiga Pena Multimedia, Khairil Adha.

"Tanya aja sama CEO Tiga Pena. Banyak saksi nya dan bukti CCTV sudah disertakan ke polisi. Iya mas jelas-jelas yang maju dia kok," ungkapnya. (*)