Kondisi Gapura Perbatasan Metro Utara-Lampung Tengah Memprihatinkan dan Butuh Perbaikan
![](https://kupastuntas.co/uploads/posts/kondisi-gapura-perbatasan-metro-utara-lampung-teng_20250207134733.jpg)
Kondisi gapura selamat datang di kawasan perbatasan Metro Utara dan Kabupaten Lampung Tengah yang tidak terawat. Foto: Arby/kupastuntas.co
Kupastuntas.co, Metro - Gapura perbatasan antara Kecamatan Metro Utara dan Kabupaten Lampung Tengah yang seharusnya menjadi ikon selamat datang bagi warga dan tamu yang memasuki Kota Metro kini dalam kondisi terbengkalai dan memprihatinkan.
Suryanto (67), warga Metro Utara mengatakan, cat gapura tersebut mengelupas, dindingnya retak, lampu-lampu hias rusak. Bahkan ada yang hilang, serta coretan-coretan liar semakin memperburuk wajah gapura tersebut.
"Tak hanya itu, sampah berserakan serta rumput liar tumbuh subur di sekeliling gapura, dan kondisi jalan di area itu pun penuh lubang," kata Suryanto, Jumat (7/2/2025).
Ia menambahkan, kondisi gapura ini sudah tiga tahun terakhir memburuk tanpa ada tindakan dari pemerintah daerah. Warga hanya bisa berharap ada perbaikan yang tak kunjung datang.
Mbah Yanto, sapaan akrabnya, menuturkan bahwa bagian struktur gapura kini sudah mulai rusak. Tulisan Kota Metro di bangunan tersebut juga pecah, sementara lampu-lampu penerangan banyak yang tak berfungsi.
Tak hanya soal gapura, warga juga mengeluhkan kondisi jalan di sekitar perbatasan yang semakin memburuk tanpa ada perbaikan.
"Jalanannya juga sudah jelek, banyak lubang, tapi dibiarkan saja. Dulu sampah juga sempat menumpuk di sekitar gapura ini, kalau bukan warga yang gotong-royong membersihkan, entah seperti apa jadinya. Pernah juga beberapa kali dari dinas lingkungan hidup itu gotong- royong bersama warga mengangkut sampah dari sini," ujar Mbah Yanto.
Ia berharap agar Wali Kota dan Wakil Wali Kota Metro baru yang akan dilantik, H. Bambang Iman Santoso dan Dr. M. Rafieq Adi Pradana dapat memperhatikan kawasan perbatasan.
"Mau bagaimanapun, gapura perbatasan itu adalah wajah Kota Metro. Kalau wajahnya saja sudah rusak dan tak terawat, bagaimana kondisi dalam kotanya. Kami mohon kepada Pak Haji Bambang dan Pak Rafieq ke depannya bisa memperhatikan daerah perbatasan," terangnya.
Keluhan serupa juga datang dari Ketua Ormas Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (GMBI) Kota Metro, Eko Joko Susilo. Ia menilai buruknya kondisi gapura ini mencerminkan lemahnya perencanaan anggaran dan minimnya koordinasi antar Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Kota setempat.
Dirinya juga mempertanyakan anggaran pemeliharaan infrastruktur yang seharusnya sudah dialokasikan oleh pemerintah.
Eko juga memperingatkan bahwa jika pemerintah terus mengabaikan permasalahan ini, kepercayaan masyarakat akan semakin terkikis.
Sementara Anggota DPRD Kota Metro dari Daerah Pemilihan (Dapil) Metro Utara, Didik Isnanto, mengaku telah berulang kali mendapat laporan dari masyarakat terkait kondisi gapura perbatasan.
"Banyak warga yang mengeluhkan kondisi perbatasan ini, apalagi kalau malam hari di sana gelap. Selain itu, kondisi bangunan yang rusak dan kusam membuat kawasan ini semakin terlihat tak terurus," ungkap Didik.
Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) tersebut juga menegaskan bahwa dinas terkait harus segera menginventarisasi kondisi gapura dan kawasan perbatasan Metro Utara untuk memastikan langkah perbaikan.
"Anggaran pemeliharaan infrastruktur sudah ada. Jika tidak digunakan dengan baik, maka harus dipertanyakan ke mana dana itu dialokasikan," ucapnya.
"Jika warga sampai patungan untuk memperbaiki gapura, artinya ada masalah besar dalam tata kelola Kota Metro. Jangan sampai ini menjadi bukti bahwa kota ini tidak baik-baik saja," tandasnya. (*)
Berita Lainnya
-
Hak Jawab Universitas Dharma Wacana, Rektor Soni Isnaini: Telah Berstatus Terakreditasi, Namun Masih Dalam Proses Migrasi Data Akademik
Jumat, 07 Februari 2025 -
Pendaftaran Calon Ketua DPD KNPI Kota Metro Dibuka 10-11 Februari, Musda Digelar 12 Februari
Jumat, 07 Februari 2025 -
Harga Cabai di Kota Metro Turun Dalam Sepekan Terakhir
Kamis, 06 Februari 2025 -
Pengecer Elpiji 3 Kg di Metro Bakal Beralih Jadi Sub-Pangkalan, Ini Tujuannya
Kamis, 06 Februari 2025