Bedah Mitos Seputar Kanker, Cara Pengobatan dan Kemoterapi
Kupastuntas.co,
Bandar Lampung - Dalam rangka memperingati Hari Kanker Sedunia yang jatuh
setiap tanggal 4 Februari, Rumah Sakit (RS) Urip Sumoharjo menggelar diskusi
interaktif bersama pasien kanker dan keluarga mereka di ruang Kemoterapi, Jumat
(7/2/2025).
Acara ini
bertujuan memberikan edukasi tentang pentingnya pencegahan kanker, mengenal
gejala sejak dini, serta fakta dan mitos seputar pengobatan kanker. Kegiatan
ditutup dengan pembagian bunga kepada para pasien kemoterapi sebagai simbol
dukungan dan harapan.
dr. Sukarti,
SpP. Spesialis paru-paru dalam diskusi tersebut menekankan bahwa pencegahan
adalah langkah terbaik dalam menghadapi kanker. Ia menjelaskan bahwa pola hidup
sehat dapat menurunkan risiko kanker secara signifikan.
“Pencegahan
kanker dimulai dari menghindari faktor risiko, seperti merokok. Merokok adalah
penyebab utama kanker paru-paru. Bahkan, perokok pasif yang terpapar asap rokok
dalam jangka panjang juga berisiko tinggi terkena kanker paru-paru,” jelasnya.
Ia
menambahkan bahwa gejala kanker paru-paru sering tidak terasa di awal, tetapi
setelah 20 hingga 25 tahun, penderita bisa mulai mengalami kesulitan bernapas.
"Oleh
karena itu, berhenti merokok dan menjauhi paparan asap rokok adalah langkah
pencegahan yang sangat penting, " ungkapnya.
Selain itu,
dr. Ari juga menganjurkan masyarakat untuk menerapkan pola hidup sehat, seperti
menjaga pola makan bergizi seimbang, rutin berolahraga, dan cukup
istirahat.
Dalam
kesempatan yang sama, dr. Ari Setiawan menjelaskan tentang kanker serviks yang
menjadi perhatian khusus.
“Kanker
serviks adalah satu-satunya jenis kanker yang penyebabnya sudah jelas, yaitu
infeksi Human Papillomavirus (HPV). Untuk mencegahnya, wanita dapat melakukan
vaksinasi HPV dan pemeriksaan dini seperti pap smear,” terangnya.
Ia
menyarankan agar vaksin HPV diberikan kepada wanita yang sudah menikah minimal
tiga tahun setelah pernikahan untuk memberikan perlindungan terbaik.
“Deteksi
dini sangat penting agar sel abnormal dapat diketahui sebelum berkembang
menjadi kanker,” tambahnya.
Pilihan
Metode Pengobatan Kanker
dr. Bintang
Abadi Siregar, spesialis bedah onkologi, menjelaskan bahwa terdapat tiga metode
utama dalam pengobatan kanker, yaitu operasi, kemoterapi, dan radiasi.
Pemilihan metode pengobatan tergantung pada jenis kanker, lokasi, serta
stadiumnya.
Ia juga
mengingatkan masyarakat agar tidak mudah percaya pada pengobatan tradisional
atau alternatif yang menjanjikan penyembuhan instan.
“Jika
penanganan awal salah, pengobatan selanjutnya akan menjadi lebih sulit.
Pengobatan tradisional tanpa bukti medis hanya memberikan harapan palsu dan
sering kali justru memperburuk kondisi pasien,” tegasnya.
Ia
menekankan pentingnya edukasi yang tepat agar pasien tidak takut menjalani
pengobatan.
Dalam acara
tersebut, Direktur RS Urip Sumoharjo, dr. Rio Rimbo juga menekankan pentingnya
peran keluarga dan lingkungan dalam proses penyembuhan pasien kanker. Dukungan
moral dan semangat dari orang-orang terdekat terbukti mampu meningkatkan
motivasi pasien untuk sembuh.
“Kami
berharap kegiatan ini dapat memberikan pemahaman yang lebih baik tentang kanker
serta cara mencegah dan mengobatinya. Semangat dan dukungan dari keluarga serta
tenaga medis menjadi kunci utama dalam membantu pasien melawan kanker,” ucap
dr. Rio.
Mitos dan
Fakta tentang Kemoterapi
dr. Sukarti
juga meluruskan beberapa mitos yang sering beredar mengenai kemoterapi. Ia
menjelaskan bahwa kemoterapi menyebabkan rasa sakit, itu adalah mitos.
Tetapi
faktanya adalah kemoterapi tidak menimbulkan rasa sakit secara langsung, meski
efek samping seperti mual atau lemas mungkin terjadi. Serta kemoterapi tidak
selalu menyebabkan rambut rontok.
"Fakta nya tidak semua pasien mengalami
kerontokan rambut. Pada pasien yang mengalami efek samping ini, kerontokan
terjadi secara bertahap, " jelasnya.
Acara diskusi
berlangsung dengan penuh antusiasme, diikuti oleh puluhan pasien dan keluarga.
Kegiatan ini juga menjadi momentum untuk menyebarkan kesadaran bahwa kanker
bisa dicegah dan diobati jika ditangani dengan baik sejak dini. (*)
Berita Lainnya
-
Rusli Bintang Bantah Isu Dualisme di Yayasan Altek dan Universitas Malahayati Bandar Lampung
Jumat, 07 Februari 2025 -
Pemerintah Pusat Pangkas Transfer ke Daerah, Pemprov Lampung Maksimalkan Aset untuk Tambah Pendapatan
Jumat, 07 Februari 2025 -
Laga Panas! TS Saiburai Tantang AD Sport di Semifinal Liga 4 Lampung
Jumat, 07 Februari 2025 -
Dampak Efisiensi Anggaran, 233 Petugas Pintu Air BBWS Mesuji - Sekampung Kena PHK
Jumat, 07 Februari 2025