• Kamis, 06 Februari 2025

Perkara Lahan Parkir, Pria di Lampung Selatan Dikeroyok Hingga Dilarikan ke Rumah Sakit

Kamis, 06 Februari 2025 - 17.17 WIB
150

Herman terbaring tak berdaya di IGD usai jadi pengeroykan sejumlah orang yang dipicu masalah lahan parkir. Foto: Ist

Kupastuntas.co, Lampung Selatan - Direktur PT Agung, Herman menjadi korban pengeroyokan dipicu tender pengelolaan parkir di rumah sakit Bob Bazar Kalianda yang merupakan milik Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lampung Selatan.

Dari informasi yang dihimpun, pengeroyokan dilakukan oleh  segerombolan orang tak dikenal di pintu masuk parkiran rumah sakit plat merah itu di Jalan Lettu Rohani, Desa Kedaton, Kecamatan Kalianda, hari Kamis (6/2/2025), sekitar jam 12.30 WIB, bertepatan dengan adzan Dzuhur berkumandang.

Menurut kesaksian pengunjung rumah sakit inisial B, ia melihat segerombolan orang lalu 4 pria lainnya cekcok berujung pengeroyokan terhadap Direktur PT Agung, Herman selaku pemenang tender pengelolaan parkir.

Kalah jumlah, Herman tak banyak melawan dan menjadi sasaran empuk keempat terduga pelaku pengeroyok. Usai kejadian, Herman langsung dilarikan ke IGD untuk mendapatkan perawatan medis.

Sebelumnya, segerombolan orang tersebut sempat terlihat berkumpul dan makan di sebuah warung makan di dekat rumah sakit lalu bergerak ke pintu masuk parkir.

Paska kejadian, Herman nampak terkulai lemas di ruang IGD dengan luka di hidung dan kepala. Sempat petugas medis memperlihatkan hasil rotgen bagian kepala Herman.

Menurut pengakuan Herman, PT Agung telah memenangkan pengelolaan parkir di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bob Bazar Kalianda.

"Yang jelas saya ini pemenang tender pengelolaan parkir, cuma agak sedikit alot masalah kondisi dibawah. Tadi kebetulan kita juga sudah memanggil beberapa orang-orang dituakan disini, jam 11.30 WIB, pada awalnya sih tidak ada masalah semua kondusif," akunya.

Herman melanjutkan, masalah pengelolaan parkir diklaim sudah aman. Bahkan, ia sudah membeli cat untuk membuat marka parkir dan tiba-tiba menjadi korban pengeroyokan.

"Tadi saya suruh beli cat untuk marka parkir. Selanjutnya tiba-tiba 2 orang yang jaga di pos menghilang, lalu saya ke pos mengurusi tiket parkir tiba-tiba ada yang datang beramai-ramai mengamuk," sambungnya.

Ditengah kebingungan serangan yang tiba-tiba, Herman tak kuasa menerima pukulan demi pukulan dan seingatnya sudah berada di ruang IGD.

"Tiba-tiba saya langsung diserang habis-habisan, dipukul kepala saya menggunakan botol. Sudah tidak ingat lagi (terduga pelaku), saya muka kenal tapi nama saya lupa, cuma kalau saya disuruh nunjuk orang-orangnya saya ingat. Kurang lebih 10 orang," urai Herman.

Menurut Herman, dugaan pengeroyokan itu dipicu perebutan pengelolaan parkir rumah sakit yang dimenangkan oleh PT Agung yang dipimpinnya.

"Mereka tidak terima bahwa parkir ini diambil alih oleh saya dan saya pun tidak serta merta mengambil alih, artinya melalui prosedur yang saya lakukan," sebutnya.

Atas kejadian pengeroyokan itu, Herman kini menyerahkan sepenuhnya kepada kepolisian untuk ketegasan pengusutan kasus tersebut.

"Saya serahkan kepada aparat penegak hukum, yang jelas kalau ditanya saya tidak terima. Tapi nanti biar saya serahkan ke penegak hukum. Saya tadi sudah di visum," tegasnya.

Akibat kejadian itu, Herman mengeluhkan pada kepala bagian belakang terasa sakit semua dan ia pun sempat mengalami mual-mual.

"Apapun yang terjadi saya tidak bersikeras (mengelola parkir), tapi bagaimanapun saya sudah dipercaya dan tidak mau mengecewakan Rumah Sakit Bob Bazar," tutupnya.

Kapolres Lampung Selatan, AKBP Yusriandi Yusrin menyatakan, keributan yang terjadi di rumah sakit bukanlah bentrok antar organisasi masyarakat (Ormas), melainkan persoalan pengelolaan lahan parkir.

"Bukan Ormas, tapi pihak pengelola parkir lama yang kalah," jawabnya.

Yusriandi menambahkan, kepolisian telah melakukan penanganan dan sudah tidak lagi ada keributan di lokasi kejadian.

"Personil pengamanan sudah disana dari tadi, sudah bubar sudah tidak ada lagi keributan," ujar Kapolres.

Senada, Direktur RSUD Bob Bazar Kalianda, dr Reni Indrayani menyampaikan, PT Agung merupakan pengelola yang baru di rumah sakit setempat.

"Ada beberapa orang yang menyerang Sekretaris PT Agung sebagai pengelola parkir yang baru," jelasnya.

Dirinya membenarkan, Herman selaku korban yang kini masih dirawat di ruang IGD, telah melaporkan kejadian tersebut ke aparat kepolisian.

"Iya benar. Sudah dilaporkan oleh korbannya," kata Reni Indrayani.

Reni Indrayani menduga, ada pihak yang dengan sengaja menyuruh orang-orang tersebut untuk melakukan penyerangan terhadap korban.

"Karena mereka pada prinsipnya tidak terima dengan pengelolaan (parkir) yang baru," pungkasnya. (*)