• Sabtu, 01 Februari 2025

Hamparan Savana dan Susur Sungai Diproyeksikan Jadi Objek Wisata Baru di TNWK

Sabtu, 01 Februari 2025 - 13.09 WIB
53

Kepala Desa Braja Kencana Heru Setiawan (kanan) diskusi dengan Kepala Balai TNWK soal wisata pinggir hutan. Foto: Agus/Kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Lampung Timur – Savana dan sungai di pinggir hutan Taman Nasional Way Kambas (TNWK), yang berbatasan langsung dengan Desa Braja Kencana, Kecamatan Braja Selebah, memiliki potensi besar untuk dikembangkan sebagai objek wisata alam. Potensi ini diharapkan dapat menjadi mesin penggerak perekonomian bagi masyarakat setempat.

Sabtu (1/2/2025), Kepala Desa Braja Kencana, Heru Setiawan, Camat Braja Selebah, Mirsan, dan Kepala Balai Taman Nasional Way Kambas (TNWK) Zaidi mengadakan pertemuan di pinggir Savana untuk merancang skema pengembangan objek wisata yang diharapkan dapat menarik banyak wisatawan.

Kepala Desa Braja Kencana, Heru Setiawan, mengatakan bahwa jika dikelola dengan baik, sungai yang menjadi batas antara desa dan hutan Way Kambas dapat dijadikan sebagai lokasi susur sungai yang menarik, yang dapat dinikmati pengunjung sepanjang perjalanan menaiki perahu.

Sepanjang menyusuri sungai menggunakan perahu, pengunjung akan disuguhi pemandangan alam yang menawan. Terlebih jika dilakukan pada pagi atau sore hari, mereka berkesempatan melihat berbagai jenis unggas serta gajah yang berada di sekitar kawasan Savana.

"Panjang penyusuran sungai bisa mencapai 5 kilometer, masalah biaya belum kami tentukan. Ini masih tahap rencana, maka hari ini kami melakukan konsultasi dengan pihak Balai TNWK," ujar Heru Setiawan.

Camping ground juga menjadi salah satu paket wisata yang dirumuskan oleh Heru Setiawan. Dengan menyewa tenda yang telah disediakan oleh pengelola, pengunjung dapat menikmati suasana malam di pinggir hutan TNWK.

Setelah bermalam di pinggir hutan TNWK, pengunjung akan disuguhi keindahan alam di pagi hari. Langit yang kemerahan saat matahari terbit seolah-olah menunjukkan matahari muncul dari balik hutan TNWK.

Wisatawan dapat menikmati sunrise sekaligus mendengarkan kicauan burung liar. "Rencana tahun ini, wisata alam di desa kami sudah bisa dinikmati," terang Heru Setiawan.

Kepala Balai TNWK, Zaidi, sangat mendukung inisiatif yang digagas oleh Kepala Desa Braja Kencana. Pihak Balai TNWK berharap, jika semua rencana tersebut terwujud, dapat menjadi solusi dalam penanganan konflik antara gajah liar dan petani.

Menurut Zaidi, lokasi yang akan dijadikan objek wisata merupakan jalur lintasan gajah liar yang biasa keluar dari hutan menuju ladang warga. Dengan adanya tempat wisata yang ramai pengunjung, diharapkan gajah tidak akan lagi menyeberangi sungai dan merusak tanaman milik petani.

"Kami sangat mendukung inisiatif yang digagas oleh Pak Heru Setiawan, dan secepatnya akan kami sampaikan kepada Pak Dirjen Kehutanan terkait program tersebut," kata Zaidi. (*)