Hamparan Savana dan Susur Sungai Diproyeksikan Jadi Objek Wisata Baru di TNWK
Kupastuntas.co, Lampung Timur –
Savana dan sungai di pinggir hutan Taman Nasional Way Kambas (TNWK), yang
berbatasan langsung dengan Desa Braja Kencana, Kecamatan Braja Selebah, memiliki
potensi besar untuk dikembangkan sebagai objek wisata alam. Potensi ini
diharapkan dapat menjadi mesin penggerak perekonomian bagi masyarakat setempat.
Sabtu (1/2/2025), Kepala Desa
Braja Kencana, Heru Setiawan, Camat Braja Selebah, Mirsan, dan Kepala Balai
Taman Nasional Way Kambas (TNWK) Zaidi mengadakan pertemuan di pinggir Savana untuk
merancang skema pengembangan objek wisata yang diharapkan dapat menarik banyak
wisatawan.
Kepala Desa Braja Kencana, Heru
Setiawan, mengatakan bahwa jika dikelola dengan baik, sungai yang menjadi batas
antara desa dan hutan Way Kambas dapat dijadikan sebagai lokasi susur sungai
yang menarik, yang dapat dinikmati pengunjung sepanjang perjalanan menaiki
perahu.
Sepanjang menyusuri sungai
menggunakan perahu, pengunjung akan disuguhi pemandangan alam yang menawan.
Terlebih jika dilakukan pada pagi atau sore hari, mereka berkesempatan melihat
berbagai jenis unggas serta gajah yang berada di sekitar kawasan Savana.
"Panjang penyusuran sungai
bisa mencapai 5 kilometer, masalah biaya belum kami tentukan. Ini masih tahap
rencana, maka hari ini kami melakukan konsultasi dengan pihak Balai TNWK,"
ujar Heru Setiawan.
Camping ground juga menjadi salah
satu paket wisata yang dirumuskan oleh Heru Setiawan. Dengan menyewa tenda yang
telah disediakan oleh pengelola, pengunjung dapat menikmati suasana malam di
pinggir hutan TNWK.
Setelah bermalam di pinggir hutan
TNWK, pengunjung akan disuguhi keindahan alam di pagi hari. Langit yang
kemerahan saat matahari terbit seolah-olah menunjukkan matahari muncul dari
balik hutan TNWK.
Wisatawan dapat menikmati sunrise
sekaligus mendengarkan kicauan burung liar. "Rencana tahun ini, wisata
alam di desa kami sudah bisa dinikmati," terang Heru Setiawan.
Kepala Balai TNWK, Zaidi, sangat
mendukung inisiatif yang digagas oleh Kepala Desa Braja Kencana. Pihak Balai
TNWK berharap, jika semua rencana tersebut terwujud, dapat menjadi solusi dalam
penanganan konflik antara gajah liar dan petani.
Menurut Zaidi, lokasi yang akan
dijadikan objek wisata merupakan jalur lintasan gajah liar yang biasa keluar
dari hutan menuju ladang warga. Dengan adanya tempat wisata yang ramai
pengunjung, diharapkan gajah tidak akan lagi menyeberangi sungai dan merusak
tanaman milik petani.
"Kami sangat mendukung
inisiatif yang digagas oleh Pak Heru Setiawan, dan secepatnya akan kami
sampaikan kepada Pak Dirjen Kehutanan terkait program tersebut," kata
Zaidi. (*)
Berita Lainnya
-
Pabrik Singkong Tutup, Petani di Lamtim Kesulitan Jual Singkong
Jumat, 31 Januari 2025 -
Pengunjung Wisata Kali Alam Srimenanti Lamtim Kecewa Panitia Lebih Pentingkan Pejabat
Rabu, 29 Januari 2025 -
Cerita Pengupas Singkong di Lampung Timur, Diupah Rp 10 Ribu per 45 Kg
Selasa, 28 Januari 2025 -
Nelayan di Lampung Timur Tewas Diduga Akibat Ledakan Bom Ikan
Minggu, 26 Januari 2025