Sepanjang Januari, 117 Warga Metro Terjangkit DBD
Kupastuntas.co,
Metro - Kota Metro mengalami lonjakan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD)
sepanjang Januari 2025. Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota setempat,
sebanyak 117 warga terjangkit DBD dalam rentang waktu 1 hingga 30 Januari 2025.
Kecamatan
Metro Timur, khususnya Kelurahan Yosodadi, menjadi wilayah dengan kasus
tertinggi DBD yaitu 21 kasus.
Kepala
Dinas Kesehatan Kota Metro, Eko Hendro Saputro, melalui Kepala Bidang
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), Verawati Nasution, menyatakan bahwa
peningkatan kasus DBD dipicu oleh curah hujan tinggi dan kurangnya kesadaran
masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan.
"Jumlah
kasus DBD yang terkonfirmasi sepanjang Januari cukup tinggi. Puskesmas Yosodadi
menjadi lokasi dengan kasus terbanyak, yakni 21 kasus," kata dia saat
dikonfirmasi, Jum'at (31/1/2025).
Dinas
Kesehatan Metro mengimbau warga untuk lebih waspada terhadap gejala DBD, seperti
demam tinggi mendadak, nyeri otot dan sendi, muncul bintik merah di kulit,
hingga pendarahan ringan pada gusi atau hidung.
"Kami
mengimbau masyarakat untuk lebih aktif melakukan pemberantasan sarang nyamuk
atau PSN, menguras tempat penampungan air, menutup rapat tempat air, serta
mendaur ulang barang bekas agar tidak menjadi tempat berkembang biak nyamuk
Aedes aegypti," ujar Verawati.
Dirinya
juga menyebut bahwa jika terdapat warga mengalami gejala mirip DBD, masyarakat
diminta segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan terdekat.
"Kami
juga mengajak seluruh elemen masyarakat untuk berperan aktif dalam mencegah
penyebaran DBD. Kebersihan lingkungan adalah tanggung jawab bersama, bukan
hanya pemerintah," ucapnya.
Dengan
meningkatnya kesadaran dan partisipasi masyarakat, diharapkan kasus DBD di Kota
Metro dapat ditekan, sehingga tidak terjadi lonjakan lebih tinggi pada
bulan-bulan mendatang.
"Dinas
Kesehatan Metro telah melakukan berbagai langkah pencegahan, termasuk fogging
atau pengasapan di titik-titik rawan dan sosialisasi PSN ke masyarakat,"
jelasnya.
Verawati
menyebutkan bahwa meskipun fogging dapat membantu mengurangi populasi nyamuk
dewasa, langkah tersebut bukan solusi jangka panjang.
"Fogging
hanya membunuh nyamuk dewasa, sedangkan telur dan jentik nyamuk tetap bisa
berkembang. Karena itu, yang paling efektif adalah menerapkan gerakan 3M Plus,
yaitu Menguras, Menutup, dan Mendaur ulang barang bekas," terangnya.
"Plus-nya
adalah menanam tanaman pengusir nyamuk, memelihara ikan pemakan jentik, serta
menggunakan kelambu saat tidur," tambahnya.
Selain
itu, Pemkot Metro juga menggandeng kader kesehatan dan organisasi masyarakat
untuk melakukan Jumantik (Juru Pemantau Jentik) Mandiri di lingkungan rumah
masing-masing.
Diketahui,
berdasarkan data Dinas Kesehatan yang dihimpun dari seluruh puskesmas di Kota
Metro, terdapat sebaran jumlah kasus DBD sepanjang Januari 2025 pada 11
Kelurahan di Metro.
Pertama
ialah Puskesmas Yosodadi dengan 21 kasus, kedua, Puskesmas Purwosari dengan 18
kasus. Ketiga, Puskesmas Yosomulyo dengan 16 kasus. Keempat, Puskesmas
Margorejo dengan 13 kasus lalu kelima, Puskesmas Mulyojati dengan 10 kasus.
Selanjutnya
ke enam ialah, Puskesmas Tejoagung dengan 9 kasus. Ketujuh, Puskesmas
Karangrejo dengan 8 kasus. Kedelapan, Puskesmas Iringmulyo dengan 7 kasus.
Berikutnya,
Puskesmas Metro dengan 5 kasus. Ke sepuluh, Puskesmas Banjarsari dengan 4
kasus. Kesebelas, Puskesmas Ganjar Agung dengan 3 kasus. (*)
Berita Lainnya
-
Temukan Banyak Bantuan Salah Sasaran, Dewan Minta Dinsos Metro Data Ulang Penerima Bantuan
Jumat, 31 Januari 2025 -
Makin Pedas, Harga Cabai di Metro Tembus Rp80 Ribu Perkilogram
Kamis, 30 Januari 2025 -
Angka Pengangguran di Metro Meningkat, Capai 3.468 Orang
Kamis, 30 Januari 2025 -
Terekam CCTV, Pencuri Dua Ekor Sapi di Iringmulyo Metro Ditangkap Polisi
Jumat, 24 Januari 2025