• Jumat, 31 Januari 2025

Jelang Akhir Jabatan Pj Gubernur Lampung, Samsudin Tinggalkan Banyak Pekerjaan Rumah

Jumat, 31 Januari 2025 - 08.25 WIB
28

Pj Gubernur Lampung, Samsudin. Foto: Kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Masa jabatan Penjabat (Pj) Gubernur Lampung, Samsudin, akan berakhir pada 6 Februari 2025 mendatang. Namun, ia masih menyisakan sejumlah persoalan yang belum terselesaikan, mulai dari hutang Dana Bagi Hasil (DBH), defisit anggaran, hingga polemik harga singkong.

Samsudin menjabat sebagai Pj Gubernur Lampung sejak 19 Juni 2024. Ia akan menyerahkan kepemimpinan kepada Gubernur dan Wakil Gubernur Lampung terpilih periode 2025-2030, Rahmat Mirzani Djausal dan Jihan Nurlela, pada 6 Februari 2025 mendatang.

Selama delapan bulan menjabat, Samsudin tercatat telah tiga kali melakukan mutasi pejabat di lingkungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung.

Rolling pertama terjadi pada 20 September 2024, melibatkan 39 pejabat eselon III dan IV dari 14 organisasi perangkat daerah (OPD).

Rolling kedua dilaksanakan pada 11 Oktober 2024 dengan 28 pejabat yang mengalami pergeseran. Rolling terakhir dilakukan pada 29 November 2024, dimana Pj Sekretaris Daerah Lampung, Fredy, mewakili Samsudin dalam merolling pejabat fungsional di Green Sport Arena, Kompleks Kantor Gubernur Lampung.

Menjelang akhir masa jabatannya, Samsudin masih meninggalkan sejumlah pekerjaan rumah besar bagi pemimpin selanjutnya.

Salah satu persoalan utama adalah utang Dana Bagi Hasil (DBH) pajak daerah tahun 2024 kepada 15 kabupaten/kota yang mencapai lebih dari Rp235 miliar.

Selain itu, tunggakan pajak kendaraan bermotor (PKB) hingga akhir 2024 tercatat sekitar Rp1,4 triliun, sementara defisit anggaran Pemprov Lampung berdasarkan laporan hasil pemeriksaan (LHP) BPK juga menyentuh angka Rp1,4 triliun.

Di sektor pertanian, kebijakan Samsudin mengenai penetapan harga ubi kayu juga menimbulkan polemik. Surat Edaran (SE) Gubernur Lampung Nomor 7 Tahun 2025 yang mengatur harga singkong sebesar Rp1.400 per kilogram mendapat penolakan dari sejumlah perusahaan tepung tapioka. Polemik ini bahkan menarik perhatian Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman.

Menanggapi berbagai persoalan yang belum terselesaikan, Samsudin menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat Lampung.

"Saya mohon izin dan pamit jika selama bertugas di Provinsi Lampung banyak kesalahan dan kekurangan. Saya juga meminta maaf atas program-program yang belum dapat diselesaikan," ujarnya, Kamis (30/1/2025).

Samsudin berharap, gubernur terpilih dapat melanjutkan program yang telah ia rintis, salah satunya pembangunan Kota Baru yang dimulai dengan perbaikan masjid.

"Mudah-mudahan gubernur baru bisa melanjutkan apa yang menjadi harapan masyarakat, termasuk pembangunan Kota Baru yang sudah dimulai dari masjid," kata Samsudin.

Setelah masa jabatannya berakhir, Samsudin akan kembali bertugas sebagai pejabat eselon I di Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora). Meski demikian, ia menegaskan bahwa Lampung tetap memiliki tempat khusus baginya.

"Saya akan kembali ke Jakarta dan bertugas di Kemenpora. Tapi tentu saya tidak akan meninggalkan Lampung begitu saja, karena kampung halaman saya di Pringsewu," pungkasnya.

Sementara Anggota DPRD Provinsi Lampung, Yozi Rizal, mengatakan Pj Gubernur Lampung Samsudin mampu menjaga kondusifitas pada masa transisi.

"Beliau kerja cuma sebentar, dan tugasnya menjaga kondusifitas pada masa transisi saya rasa sudah sangat baik," kata Yozi Rizal, Kamis (30/1/2025).

Menurutnya, Samsudin juga selama ini bisa menjaga hubungan baik antara pihak eksekutif dan legislatif.

"Namanya Pj dalam hitungan 8 bulan apa yang bisa dilakukan. Semangatnya dalam menggeliatkan Kota Baru yang belum bisa ditopang oleh APBD perlu diapresiasi," kata dia.

Namun, lanjut Yozi, terdapat beberapa program kerja yang memang harus diselesaikan oleh gubernur terpilih.

"Seperti harga singkong yang belum selesai, sehingga persoalan yang masih belum diselesaikan ini harus dijalankan oleh gubernur terpilih," katanya.

Anggota DPRD Lampung dari Fraksi Gerindra, Mikdar Ilyas, mengungkapkan Pj Gubernur Lampung cukup proaktif dalam menindaklanjuti persoalan masyarakat.

"Selama ini beliau cukup bagus dan proaktif apa yang jadi persoalan langsung ditindaklanjuti. Beliau termasuk yang kepedulian nya cukup tinggi," kata Mikdar.

Ia berharap, semua program kerja yang sudah dijalankan oleh Samsudin dapat dilanjutkan oleh Rahmat Mirzani Djausal.

"Semua PR yang ditinggalkan harus dapat diselesaikan, apalagi ini kan gubernurnya muda sehingga jiwa dan semangatnya juga sangat tinggi," ungkapnya. (*)

Berita ini telah terbit di SKH Kupas Tuntas edisi Jumat 31 Januari 2025 dengan judul “Samsudin Tinggalkan Banyak Pekerjaan Rumah”