Sepanjang Januari Terjadi Enam Peristiwa Banjir di Mesuji, Pemkab Tetapkan Status Siaga
Kupastuntas.co, Mesuji - Awal tahun atau Bulan Januari 2025, tercatat enam
(6) bencana alam kebanjiran terjadi di Kabupaten Mesuji. Hal itu dikatakan Kepala
Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah
(BPBD) Kabupaten Mesuji, Budiman Nainggolan.
"Iya benar, sesuai informasi
Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Klimatologi Lampung,
bahwa puncak musim hujan di Kabupaten Mesuji diperkirakan terjadi pada
pertengahan bulan Januari sampai dengan
Februari 2025 dengan curah hujan kategori atas normal (301-400 mm),
dampaknya dapat menyebabkan banjir, terutama di daerah dataran rendah, pertanian, perkebunan dan pemukiman terlebih
yang sistem drainasenya buruk," kata Budiman Nainggolan, Kamis (30/01/2025).
Kendati demikian, Budiman Nainggolan menyebutkan bahwa, saat ini Bupati
Mesuji telah menetapkan status siaga bencana Hidrometeorologi di Kabupaten
Mesuji melalui SK Nomor : B/542/I.02/HK/MSJ/2024 tanggal 24 Desember 2024.
"Status siaga ini berlaku selama enam bulan ke depan atau sampai
dengan tanggal 30 Juni 2025 dan bisa ditinjau/evaluasi sesuai kondisi terkini.
Pemkab Mesuji menetapkan status siaga darurat ini karena terdapat informasi
ancaman bencana berdasarkan hasil pantauan
sistem peringatan dini dan informasi dari BMKG," terangnya.
Selain itu, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Mesuji
merinci, sepanjang Januari terhitung sampai 30 Januari 2025, terdapat 6
kejadian kebanjiran akibat curah hujan yang tinggi di sejumlah daerah. Berikut ini
datanya:
1. Tanggal 9 Januari 2025, Desa Gedung Boga, Kecamatan Way Serdang, Banjir
menggenangi jalan desa dan lahan perkebunan warga.
2. Tanggal 26 Januari 2025 di desa Wiralaga Mulya, Kecamatan Mesuji.
Drainase buruk, air meluap ke jalan dan masuk merendam 1 rumah sekaligus tempat
usaha, korban atas nama Ibu Nur warga RW 04/RT06.
3. Tanggal 26 Januari 2025, Desa Tanjung menang, Kecamatan Mesuji Timur,
banjir merendam 6 rumah dan tempat usaha (warung), korban terdampak 6 KK,
korban jiwa nihil, kerugian harta benda Rp 8.500.000.
4. Tanggal 26 Januari juga dilaporkan terjadi bencana banjir yang
menggenangi area perkebunan di Desa
Labuhan Permai, Kecamatan Way Serdang, sementara di Kecamatan Simpang Pematang,
khususnya di Desa Wirabangun, Bangun Mulyo, Jaya Sakti, Harapan Jaya dan Margo
Rahayu, banjir akibat luapan air di embung kawasan tempat wisata religi Desa
Wirabangun dan luapan air dari kawasan register 45 sempat menggenangi area
persawahan , jalan desa dan pemukiman.
5. Tanggal 28 Januari dilaporkan terjadi Banjir di wilayah Kecamatan Mesuji
Timur, khususnya Desa Pangkal Mas, Pangkal Mas Mulya, Pangkal Mas Jaya, Eka
Mulya dan Wonosari yang menggenangi area pemukiman warga.
6. Tanggal 29 Januari 2025, Dusun Talang Gunung Desa Talang Batu, banjir
merendam 45 rumah dengan ketinggian air 1 sampai dengan 2 meter, dengan korban
terdampak 65 KK, 49 anak usia sekolah, 15 Lansia dan 25 Balita.
Untuk itu, Budiman Nainggolan menerangkan, bahwa BPDB telah melakukan
upaya, dengan berkoordinasi kepada pihak terkait, meliputi TNI/Polri, Tagana,
relawan bencana, aparat kecamatan dan desa setempat.
"Melakukan pengecekan dan peninjauan titik lokasi
terdampak,evakuasi, assesment,
inventarisasi kerugian, menyalurkan bantuan logistik bencana dan melaporkan ke
pimpinan untuk dilakukan langkah tindak lanjut," pungkasnya.
Tak hanya itu, lanjut Budiman Nainggolan, pihaknya juga telah
menindaklanjuti status siaga darurat
bencana dan potensi ancaman bencana yang sudah dan mungkin terjadi,
Pemkab Mesuji melalui Surat Edaran Bupati Mesuji Nomor : 300.2.3/8555/V.05/MSJ/2024
tanggal 24 November 2024 tentang himbauan kesiapsiagaan menghadapi bencana
hidrometeorologi di Kabupaten Mesuji.
"Kami menghimbau seluruh masyarakat untuk tetap tenang dan waspada
saat terjadi bencana," imbaunya.
Selanjutnya, pihaknya juga telah melakukan langkah-langkah mencari
informasi untuk potensi bencana dan koordinasi dengan pihak-pihak terkait
kebencanaan.
Meminta agar Kepala Desa menghimbau dan bersama masyarakatnya untuk
bergotong royong membersihkan saluran air/drainase, memangkas dan menebang
ranting pohon yang membahayakan, terutama di area pemukiman, memberdayakan
relawan bencana desa yang telah dibentuk.
Kepada pihak perusahaan, agar berperan aktif menyertakan sarana dan
prasarana yang dimiliki dalam penanggulangan bencana, berkolaborasi aktif
dengan Pemerintah Kabupaten Mesuji dan pihak terkait lainnya dan memberikan
bantuan logistik terhadap korban
bencana.
"Kemudian, aktif berkoordinasi dengan pihak terkait (Dinas Pertanian
untuk penanganan lahan pertanian dan perkebunan), terhadap Dinas PUPR
penanganan normalisasi saluran air/drainase/sungai, Dinas Sosial meliputi
penanganan korban bencana di wilayah pemukiman, khususnya untuk kelompok
rentan, BBWS untuk penanganan normalisasi di wilayah sungai yang menjadi
kewenangannya," ungkapnya.
"Mengusulkan penanganan pemulihan sarana dan prasarana vital dampak
bencana di desa-desa yang terkena
bencana banjir melalui skema pendanaan Dana Siap Pakai Penanggulangan Bencana
(DSP PB) dan Rehabilitasi dan Rekonstruksi (RR) dari Badan Nasional
Penanggulangan Bencana (BNPB)," tutupnya. (*)
Berita Lainnya
-
Tiga PJU Polres Mesuji Resmi Berganti, Ini Rinciannya
Sabtu, 25 Januari 2025 -
Terduga Pengedar Sabu di Mesuji Ditangkap Polisi, Suami Kabur Saat Penggerebekan
Jumat, 24 Januari 2025 -
14 Kasus Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak Terjadi di Mesuji
Rabu, 22 Januari 2025 -
Terdapat 1.223 Rumah Ibadah di Mesuji, Pemkab: Simbol Kerukunan dan Kebersamaan
Senin, 20 Januari 2025