• Jumat, 31 Januari 2025

Sepanjang Januari Terjadi Enam Peristiwa Banjir di Mesuji, Pemkab Tetapkan Status Siaga

Kamis, 30 Januari 2025 - 14.33 WIB
22

BPBD Kabupaten Mesuji saat turun langsung ke pemukiman yang dilanda bencana banjir di Kecamatan Mesuji Timur. Foto: Ist

Kupastuntas.co, Mesuji - Awal tahun atau Bulan Januari 2025, tercatat enam (6) bencana alam kebanjiran terjadi di Kabupaten Mesuji. Hal itu dikatakan Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah  (BPBD) Kabupaten Mesuji, Budiman Nainggolan.

"Iya benar, sesuai informasi  Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Klimatologi Lampung, bahwa puncak musim hujan di Kabupaten Mesuji diperkirakan terjadi pada pertengahan bulan Januari sampai dengan  Februari 2025 dengan curah hujan kategori atas normal (301-400 mm), dampaknya dapat menyebabkan banjir, terutama di daerah dataran rendah,  pertanian, perkebunan dan pemukiman terlebih yang sistem drainasenya buruk," kata Budiman Nainggolan, Kamis (30/01/2025).

Kendati demikian, Budiman Nainggolan menyebutkan bahwa, saat ini Bupati Mesuji telah menetapkan status siaga bencana Hidrometeorologi di Kabupaten Mesuji melalui SK Nomor : B/542/I.02/HK/MSJ/2024 tanggal 24 Desember 2024.

"Status siaga ini berlaku selama enam bulan ke depan atau sampai dengan tanggal 30 Juni 2025 dan bisa ditinjau/evaluasi sesuai kondisi terkini. Pemkab Mesuji menetapkan status siaga darurat ini karena terdapat informasi ancaman bencana  berdasarkan hasil pantauan sistem peringatan dini dan informasi dari BMKG," terangnya.

Selain itu, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Mesuji merinci, sepanjang Januari terhitung sampai 30 Januari 2025, terdapat 6 kejadian kebanjiran akibat curah hujan yang tinggi di sejumlah daerah. Berikut ini datanya:

1. Tanggal 9 Januari 2025, Desa Gedung Boga, Kecamatan Way Serdang, Banjir menggenangi jalan desa dan lahan perkebunan warga.

2. Tanggal 26 Januari 2025 di desa Wiralaga Mulya, Kecamatan Mesuji. Drainase buruk, air meluap ke jalan dan masuk merendam 1 rumah sekaligus tempat usaha, korban atas nama Ibu Nur warga RW 04/RT06.

3. Tanggal 26 Januari 2025, Desa Tanjung menang, Kecamatan Mesuji Timur, banjir merendam 6 rumah dan tempat usaha (warung), korban terdampak 6 KK, korban jiwa nihil, kerugian harta benda Rp 8.500.000.

4. Tanggal 26 Januari juga dilaporkan terjadi bencana banjir yang menggenangi area perkebunan  di Desa Labuhan Permai, Kecamatan Way Serdang, sementara di Kecamatan Simpang Pematang, khususnya di Desa Wirabangun, Bangun Mulyo, Jaya Sakti, Harapan Jaya dan Margo Rahayu, banjir akibat luapan air di embung kawasan tempat wisata religi Desa Wirabangun dan luapan air dari kawasan register 45 sempat menggenangi area persawahan , jalan desa dan pemukiman.

5. Tanggal 28 Januari dilaporkan terjadi Banjir di wilayah Kecamatan Mesuji Timur, khususnya Desa Pangkal Mas, Pangkal Mas Mulya, Pangkal Mas Jaya, Eka Mulya dan Wonosari yang menggenangi area pemukiman warga.

6. Tanggal 29 Januari 2025, Dusun Talang Gunung Desa Talang Batu, banjir merendam 45 rumah dengan ketinggian air 1 sampai dengan 2 meter, dengan korban terdampak 65 KK, 49 anak usia sekolah, 15 Lansia dan 25 Balita.

Untuk itu, Budiman Nainggolan menerangkan, bahwa BPDB telah melakukan upaya, dengan berkoordinasi kepada pihak terkait, meliputi TNI/Polri, Tagana, relawan bencana, aparat kecamatan dan desa setempat.

"Melakukan pengecekan dan peninjauan titik lokasi terdampak,evakuasi,  assesment, inventarisasi kerugian, menyalurkan bantuan logistik bencana dan melaporkan ke pimpinan untuk dilakukan langkah tindak lanjut," pungkasnya.

Tak hanya itu, lanjut Budiman Nainggolan, pihaknya juga telah menindaklanjuti status siaga darurat  bencana dan potensi ancaman bencana yang sudah dan mungkin terjadi, Pemkab Mesuji melalui Surat Edaran Bupati Mesuji Nomor : 300.2.3/8555/V.05/MSJ/2024 tanggal 24 November 2024 tentang himbauan kesiapsiagaan menghadapi bencana hidrometeorologi di Kabupaten Mesuji.

"Kami menghimbau seluruh masyarakat untuk tetap tenang dan waspada saat terjadi bencana," imbaunya.

Selanjutnya, pihaknya juga telah melakukan langkah-langkah mencari informasi untuk potensi bencana dan koordinasi dengan pihak-pihak terkait kebencanaan.

Meminta agar Kepala Desa menghimbau dan bersama masyarakatnya untuk bergotong royong membersihkan saluran air/drainase, memangkas dan menebang ranting pohon yang membahayakan, terutama di area pemukiman, memberdayakan relawan bencana desa yang telah dibentuk.

Kepada pihak perusahaan, agar berperan aktif menyertakan sarana dan prasarana yang dimiliki dalam penanggulangan bencana, berkolaborasi aktif dengan Pemerintah Kabupaten Mesuji dan pihak terkait lainnya dan memberikan bantuan logistik  terhadap korban bencana.

"Kemudian, aktif berkoordinasi dengan pihak terkait (Dinas Pertanian untuk penanganan lahan pertanian dan perkebunan), terhadap Dinas PUPR penanganan normalisasi saluran air/drainase/sungai, Dinas Sosial meliputi penanganan korban bencana di wilayah pemukiman, khususnya untuk kelompok rentan, BBWS untuk penanganan normalisasi di wilayah sungai yang menjadi kewenangannya," ungkapnya.

"Mengusulkan penanganan pemulihan sarana dan prasarana vital dampak bencana di desa-desa yang  terkena bencana banjir melalui skema pendanaan Dana Siap Pakai Penanggulangan Bencana (DSP PB) dan Rehabilitasi dan Rekonstruksi (RR) dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB)," tutupnya. (*)