• Rabu, 19 Februari 2025

Produksi Kopi Robusta di Lambar Meningkat Jadi 62.979,5 Ton

Kamis, 30 Januari 2025 - 13.10 WIB
153

Kepala Disbunnak Lampung Barat Yudha Setiawan. Foto: Ist

Kupastuntas.co, Lampung Barat - Pemerintah Kabupaten Lampung Barat (Lambar) melalui Dinas Perkebunan dan Peternakan (Disbunnak) mencatat produksi kopi robusta tahun 2024 mencapai 62.979,5 ton, mengalami kenaikan dibanding tahun 2023 sebanyak 52.325,8 ton.

Kepala Disbunnak Lampung Barat Yudha Setiawan mengatakan, luas area komoditas kopi robusta di Bumi Beguai Jejama Sai Betik yakni 54.096,1 hektar, dengan jumlah lahan yang menghasilkan seluas 49.984,5 hektar.

"Kemudian untuk luas lahan yang belum menghasilkan 2.598,3 hektar, sedangkan tanaman kopi yang mengalami kerusakan seluas 1.513,3 hektar," kata Yudha Setiawan kepada wartawan saat dikonfirmasi, Kamis (30/1/2025).

Yudha mengatakan dengan luasan lahan tersebut setidaknya ada sebanyak 36.029 petani penggarap dengan produksi per hektar masing-masing mencapai 1.260,0 Kilogram yang sudah berbentuk biji kering.

Ia menuturkan, jumlah produksi kopi robusta tersebut mengalami peningkatan dibanding tahun 2023 yang hanya mencapai 52.325,8 ton, dengan total luasan lahan 54.096,1 hektar, dimana luas lahan menghasilkan 50.020,5 hektar.

"Kemudian luas lahan yang belum menghasilkan 2.448,3  hektare, sedangkan luas lahan tanaman yang rusak 1.627,3 hektare, dengan produksi 1.046,1 Kilogram per hektare dan digarap 36.029 petani," sambungnya.

Ia menuturkan peningkatan produksi dipengaruhi kondisi pembungaan tanaman kopi yang lebih baik setelah musim kemarau panjang yang terjadi sebelumnya, selain itu, harga kopi robusta di Lampung Barat juga mengalami kenaikan.

Ia menuturkan, harga kopi robusta di tahun 2024 lalu sempat menyentuh di harga 70.000 per kilogram bahkan lebih, namum petani diimbau tetap waspada terhadap ancaman hama kutu putih yang dapat mempengaruhi produktivitas tanaman kopi.

Ia menuturkan Disbunnak Lampung Barat telah melakukan identifikasi adanya serangan hama ini dan mengajak petani untuk segera melapor jika menemukan tanda-tanda infestasi, guna dilakukan penanganan lebih lanjut.

"Dengan upaya bersama antara pemerintah dan petani, diharapkan produksi kopi robusta di Lampung Barat akan terus meningkat, memberikan kontribusi positif bagi perekonomian daerah dan kesejahteraan petani," pungkasnya. (*)