• Jumat, 31 Januari 2025

Jelang Akhir Jabatan Pj Gubernur Lampung, Mitra Bentala Soroti Sejumlah Masalah Belum Terselesaikan

Kamis, 30 Januari 2025 - 14.46 WIB
24

Manager Advokasi dan Kajian Mitra Bentala, Mashabi. Foto: Ist

Sri

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Masa jabatan Penjabat (Pj) Gubernur Lampung, Samsudin, akan segera berakhir. Sejumlah pihak menilai kinerjanya selama menjabat belum maksimal, terutama dalam menangani berbagai permasalahan yang dihadapi Provinsi Lampung. 

Manager Advokasi dan Kajian Mitra Bentala, Mashabi, menyebutkan bahwa masih banyak pekerjaan rumah yang harus segera dituntaskan oleh pemerintah provinsi, diantaranya kesejahteraan guru honorer, defisit anggaran, dan polemik harga singkong.

"Hingga kini, banyak guru honorer di Lampung yang mengeluhkan rendahnya upah serta ketidakjelasan status kepegawaian mereka. Pemerintah daerah diharapkan dapat memberikan solusi konkret agar kesejahteraan para guru ini meningkat," ungkapnya, Kamis (30/1/2025).

Kemudian, defisit anggaran daerah dan meningkatnya tunggakan pajak kendaraan bermotor menjadi tantangan besar bagi Pemerintah Provinsi Lampung. Diperlukan langkah strategis untuk meningkatkan pendapatan daerah sekaligus menekan kebocoran anggaran. 

Selain itu, petani singkong dan nelayan tradisional menghadapi permasalahan harga komoditas yang tidak stabil.

"Harga singkong yang rendah membuat para petani kesulitan mendapatkan keuntungan yang layak. Begitu pula dengan nelayan di Pantai Timur Lampung yang mengalami kesulitan akibat rendahnya harga ikan laut," ungkapnya.

Konflik antara nelayan tradisional dengan nelayan yang menggunakan alat tangkap merusak lingkungan seperti trawl, pengeboman ikan, serta praktik pengkavlingan laut terus terjadi.

"Hal ini tidak hanya merusak ekosistem laut, tetapi juga mengancam mata pencaharian nelayan kecil," jelasnya.

Serta, sampah yang tidak terkelola dengan baik menjadi masalah lingkungan serius di Lampung. Hingga saat ini, belum ada kebijakan yang efektif untuk mengatasi persoalan ini secara menyeluruh. 

"Dalam beberapa waktu terakhir, hampir semua kabupaten dan kota di Provinsi Lampung mengalami banjir. Hal ini menunjukkan bahwa sistem drainase dan tata kelola lingkungan masih perlu diperbaiki agar kejadian serupa tidak terus berulang," tandasnya. (*)