• Jumat, 31 Januari 2025

Angka Pengangguran di Metro Meningkat, Capai 3.468 Orang

Kamis, 30 Januari 2025 - 13.49 WIB
153

Kepala Disnakertrans Kota Metro, Budiono. Foto: Arby/Kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Metro - Kota Metro menghadapi tantangan serius dalam dunia ketenagakerjaan. Data terbaru menunjukkan angka pengangguran terbuka terus meningkat dalam dua tahun terakhir.

Untuk mengatasi hal ini, Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kota Metro menyiapkan berbagai langkah strategis, termasuk menggelar Job Fair 2025 yang diharapkan dapat menjadi solusi bagi para pencari kerja.

Kepala Disnakertrans Kota Metro, Budiono, menyampaikan bahwa peningkatan angka pengangguran menjadi perhatian utama pemerintah daerah.

Berdasarkan data yang dihimpun, jumlah penganggur terbuka pada 2023 mencapai 3.270 orang. Angka ini bertambah sebanyak 198 orang pada 2024, sehingga total mencapai 3.468 orang yang masih belum mendapatkan pekerjaan.

Meskipun angka pengangguran meningkat, jumlah penduduk yang memperoleh pekerjaan juga mengalami pertumbuhan. Tercatat pada 2023, sebanyak 87.629 warga Metro telah bekerja. Angka ini meningkat menjadi 90.116 orang pada 2024.

Budiono menyebut bahwa peningkatan ini menunjukkan adanya peluang kerja yang tersedia, namun tetap perlu strategi agar lebih banyak warga yang bisa terserap ke dunia kerja.

"Sebagai bagian dari upaya menekan angka pengangguran, Disnakertrans telah menyusun berbagai program, salah satunya adalah pelatihan keterampilan bagi warga yang belum bekerja," kata dia saat dikonfirmasi di kantornya, Kamis (30/1/2025).

“Pada tahun lalu, kami telah melaksanakan beberapa pelatihan, seperti pelatihan fotografi, desain grafis, dan digital marketing. Selain itu, kami juga menggelar job convention di mana perusahaan-perusahaan memberikan informasi peluang kerja. Informasi ini kemudian kami sebar ke kelurahan dan melalui platform online,” imbuh Budiono.

Ia menjelaskan bahwa salah satu strategi utama yang akan dilakukan tahun ini adalah menggelar Job Fair 2025, baik secara online maupun offline. Acara ini diharapkan menjadi jembatan antara pencari kerja dan perusahaan di Kota Metro serta daerah sekitarnya.

"Target kami adalah sebanyak mungkin warga Metro bisa bekerja. Sektor yang mendominasi di Metro ini adalah perdagangan dan jasa, sehingga kita akan memfokuskan peluang kerja pada bidang tersebut," jelas Budiono.

Selain itu, Disnakertrans juga mendorong perusahaan untuk lebih inklusif dalam perekrutan tenaga kerja, terutama bagi penyandang disabilitas.

“Menurut undang-undang, perusahaan swasta wajib merekrut setidaknya satu persen tenaga kerja dari kalangan disabilitas. Kami berharap aturan ini dapat dijalankan dengan baik di Metro,” tambahnya.

Menurut rencana, job fair online akan digelar pada bulan September 2025. Dalam kegiatan ini, Disnakertrans akan bekerja sama dengan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) serta pelaku UMKM guna memperluas peluang kerja bagi warga Metro.

Selain angka pengangguran, aspek lain yang menjadi perhatian adalah Upah Minimum Kota (UMK) Metro. Data menunjukkan bahwa UMK Metro mengalami peningkatan dari Rp 2.642.290 pada 2023 menjadi Rp 2.726.000 pada 2024. Budiono berharap bahwa pada 2025, upah minimum dapat terus meningkat seiring dengan pertumbuhan ekonomi daerah.

"Kami akan terus berupaya agar warga Metro tidak hanya memperoleh pekerjaan, tetapi juga mendapatkan kesejahteraan yang layak. Oleh karena itu, selain membuka peluang kerja, kami juga melakukan pelatihan-pelatihan untuk mendorong masyarakat menciptakan lapangan pekerjaan sendiri," tandasnya.

Meningkatnya angka pengangguran di Kota Metro menjadi tantangan yang harus segera diatasi. Dengan berbagai program pelatihan dan penyelenggaraan Job Fair 2025, Disnakertrans optimistis dapat menekan angka pengangguran dan mendorong pertumbuhan ekonomi lokal.

Diharapkan, semakin banyak warga Metro yang mendapatkan pekerjaan, sehingga kesejahteraan masyarakat dapat meningkat secara signifikan. (*)