Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Menjelang perayaan Tahun Baru Imlek 2025 yang jatuh pada Rabu (29/1/2025) besok, Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) Provinsi Lampung mengimbau masyarakat untuk terus menjaga kerukunan umat beragama.

Ketua PSMTI Provinsi Lampung, Christian Chandra mengatakan, tahun baru imlek 2025 diwarnai shio ular dengan elemen kayu, yang dinilai membawa pesan mendalam tentang transformasi, kreativitas dan juga kebijaksanaan.

"Tahun ular kayu yang dimulai pada 2025 ini harapannya membawa kemajuan dan keberuntungan yang lebih baik dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang bertema naga," kata Christian, saat dimintai keterangan, Selasa (28/1/2025).

Ia juga menambahkan bahwa dengan selesainya berbagai agenda politik seperti pilkada, pilpres, dan pileg, serta pelantikan Gubernur yang akan datang, diharapkan stabilitas di Lampung dapat lebih terjaga.

"Semua masalah sudah selesai, dan dengan adanya pelantikan Gubernur, kita berharap bisa bekerja lebih cepat dan optimal. Kami percaya bahwa tahun ular akan lebih baik dibandingkan tahun naga," ujarnya.

Christian menegaskan pentingnya menjaga kerukunan antar umat beragama. Salah satu cara yang mereka lakukan adalah dengan menyelenggarakan bakti sosial yang tidak membeda-bedakan etnis maupun agama.

"Imlek ini bukan hanya perayaan bagi umat Tionghoa, tetapi juga kesempatan untuk merayakan kebersamaan, seperti halnya tahun baru masehi. Semua orang yang merayakan tahun baru lunar bisa ikut merasakannya," katanya.

Dalam rangka merayakan Imlek, PSMTI Lampung juga akan menghias beberapa titik dengan pernak-pernik khas Imlek, seperti lampion, dan mengadakan pertunjukan barongsai.

Namun, perayaan besar akan digelar pada 15 hari setelah Imlek, yang dikenal dengan Cap Go Meh, yang akan dilaksanakan pada 12 Februari 2025.

"Imlek sendiri lebih bersifat keluarga, di mana anak-anak datang mengunjungi orang tua. Oleh karena itu, perayaan besar biasanya dilakukan saat Cap Go Meh," kata dia.

"Meski demikian, kami tetap akan mengadakan acara, meskipun tidak sebesar tahun-tahun sebelumnya, karena kita masih dalam suasana pemulihan pasca tahun yang penuh tantangan," tutupnya. (*)