Cerita Pengupas Singkong di Lampung Timur, Diupah Rp 10 Ribu per 45 Kg

Pengupas singkong di Lapak milik Subadri mendapat upah Rp10.000 per kantong ukuran 45 kg. Foto: Agus/kupastuntas.co
Kupastuntas.co, Lampung Timur - Aminah, sejak pukul 09.00 hingga 14.00 WIB masih tekun menjalani pekerjaannya sebagai pengupas singkong bersama puluhan buruh lainnya.
Hanya dengan modal pisau sederhana dan tenaga yang tidak terlalu berat, bahkan banyak pekerja yang berusia di atas 50 tahun pun masih bisa melakukannya. Yang dibutuhkan hanyalah ketelatenan. Rata-rata, setiap orang dapat menghasilkan 10 kantong singkong kupas dengan berat 45 kilogram per kantong.
"Daripada menganggur tanpa penghasilan, bekerja mengupas singkong cukup membantu memenuhi kebutuhan sehari-hari. Setiap kantong dihargai Rp10 ribu, dan rata-rata saya bisa menghasilkan 10 kantong," kata Aminah, seorang pekerja pengupas singkong. Selasa (28/1/2025).
Pemilik lapak singkong, Subadri, mengatakan bahwa meskipun harga singkong anjlok hingga di bawah 1.000 per kilogram, dia masih bisa membeli dengan harga 1.200 per kilogram tanpa potongan.
Hal ini karena singkong yang dibeli merupakan singkong khusus untuk konsumsi, dan setiap bahan yang dibeli melalui pengecekan kualitas terlebih dahulu dari petani.
Sebelum membeli singkong dari petani, Subadri terlebih dahulu mengambil sampel untuk diuji kualitasnya. Caranya adalah dengan mengolahnya menjadi keripik. Jika hasil keripiknya sesuai dengan permintaan perusahaan, barulah Subadri akan membeli singkong tersebut.
"Kami bekerja sama dengan empat perusahaan, yaitu Indofood, Kusuka, Chuba, dan Matahari Grosir," kata Subadri.
Saat ini, pangsa pasar masih lemah, sehingga terjadi penurunan pengiriman sekitar 60 persen. Subadri hanya bisa mengirim singkong kupas maksimal 70 ton, jika sebelumnya bisa melakukan pengiriman diatas 150 ton per hari.
Penurunan ini disebabkan oleh panen raya yang terjadi di wilayah Jawa Barat dan Jawa Tengah.
"Terjadi penurunan pengiriman sudah sekitar 6 bulan terakhir, karena harga singkong dari wilayah Jawa lebih murah dibandingkan dengan tempat kami, padahal kualitasnya sama baiknya," terang Subadri.
Selama 9 tahun, Subadri menjalani usaha jual beli singkong konsumsi hingga dapat mempekerjakan hingga 400 orang setiap harinya.
Mereka terbagi dalam berbagai bidang, mulai dari pengupas singkong, pemanen singkong, hingga ekspedisi pengiriman singkong. (*)
Berita Lainnya
-
Polisi Tangkap Komplotan Pencuri Motor di Labuhan Ratu Lamtim
Jumat, 04 Juli 2025 -
Tambang Pasir Ilegal di Labuhan Maringgai Disegel, DLH dan ESDM Lampung Pasang Plang di Enam Titik
Kamis, 03 Juli 2025 -
Tujuh Gajah Liar Terjebak di Kebun Warga, Bupati Lampung Timur Turun Tangan
Rabu, 02 Juli 2025 -
270 Pegawai Terima SK P3K, Bupati Ela Minta Tingkatkan Kinerja dan Layani Masyarakat Sepenuh Hati
Rabu, 02 Juli 2025