• Rabu, 29 Januari 2025

Pohon Tumbang Hambat Lalu Lintas di Jalan Nasional Liwa-Krui Lambar

Senin, 27 Januari 2025 - 17.35 WIB
31

Petugas saat mengevakuasi pohon tumbang di Pekon (Desa) Kubu Perahu, Kecamatan Balik Bukit, Kabupaten Lampung Barat. Foto: Ist.

Kupastuntas.co, Lampung Barat - Akibat cuaca buruk terjadi di sebagian wilayah di Lampung Barat menyebabkan bencana alam pohon tumbang di Ruas Jalan Nasional Lintas Liwa-Krui, tepatnya di Pekon (Desa) Kubu Perahu, Kecamatan Balik Bukit, Kabupaten Lampung Barat.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lampung Barat, Padang Priyo Utomo mengatakan, peristiwa itu terjadi pada Senin (27/1/2025), pohon yang membentang di badan jalan itu sempat menghambat arus lalu lintas.

Setelah mendapat laporan adanya pohon tumbang pihaknya langsung menerjunkan petugas untuk membantu evakuasi, selain faktor alam kondisi pohon yang sudah tua dan lapuk menjadi penyebab mudahnya pohon tumbang.

"Setelah menerima laporan Pusdalops PB segera menugaskan TRC dan satgas pekon setempat melakukan penyisiran dan melakukan asessment untuk memastikan informasi titik pohon tumbang dan/atau bencana lainnya," kata dia.

Setelah tiba di lokasi, petugas langsung melakukan evakuasi terhadap puing pohon agar tidak terus menghambat arus lalu lintas, petugas membersihkan puing pohon menggunakan peralatan seadanya, seperti golok dan chainsaw.

"Proses evakuasi memakan waktu kurang lebih 35 menit hingga akhirnya puing-puing pohon bisa kita evakuasi dan arus lalu lintas kembali normal, kita tetap mengimbau agar masyarakat selalu waspada dan berhati-hati," kata dia.

"Terlebih saat melintasi kawasan TNBBS karena memang wilayah ini sangat rawan terjadinya bencana tanah longsor, pohon tumbang apa lagi saat ini sedang musim hujan jadi harus lebih waspada lagi agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan," tandasnya.

Sebelumnya diberitakan, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Raden Intan Lampung merilis prediksi peringatan dini potensi cuaca ekstrem yang terjadi hingga 31 Januari 2025 mendatang, masyarakat diimbau hindari aktivitas kawasan pantai.

Dalam rilis yang diterima Kupastuntas.co BMKG memprediksi potensi cuaca ekstrem berupa hujan lebat disertai petir dan angin kencang akan berlangsung selama sepekan ke depan, hingga 31 Januari 2025.

Koordinator Data dan Informasi BMKG Raden Intan Lampung, Rudi Hariyanto, mengungkapkan bahwa kondisi atmosfer saat ini mendukung terbentuknya awan hujan di sejumlah wilayah di Indonesia, termasuk Provinsi Lampung.

"Dinamika atmosfer menunjukkan pola yang mendukung pembentukan awan hujan. MJO saat ini berada di Fase 3 (Samudera Hindia) yang memperkuat proses tersebut," kata Rudi dalam keterangannya, Minggu (26/1/2025).

Ia menjelaskan, sirkulasi siklonik terpantau di Samudera Hindia Selatan Jawa, yang membentuk daerah perlambatan angin atau konvergensi di beberapa wilayah, termasuk Laut Natuna hingga Laut Sulawesi. Daerah konvergensi ini meningkatkan potensi hujan lebat di wilayah-wilayah yang terdampak.

Lebih lanjut kata dia, suhu muka laut yang hangat di kisaran 29°C hingga 31°C dengan anomali positif 0,5°C hingga 1,0°C, serta kelembapan udara tinggi hingga 100%, menjadi faktor yang mendukung pertumbuhan awan konvektif.

Selain itu, gelombang Ekuatorial Rossby diprediksi melintasi wilayah Lampung mulai 27 Januari, sehingga menambah intensitas pembentukan awan hujan.

BMKG memprediksi potensi cuaca ekstrem akan terjadi di beberapa wilayah Provinsi Lampung. 25 Januari 2025, cuaca ekstrem diperkirakan melanda Pesisir Barat, Tanggamus, Lampung Selatan, Bandar Lampung, Metro, Lampung Utara, dan wilayah lainnya. 

Kemudian, 26 Januari 2025, kondisi serupa akan terjadi di Bandar Lampung, Metro, Pringsewu, Pesawaran, dan hampir seluruh wilayah Lampung, 27 hingga 31 Januari 2025, hampir seluruh kabupaten/kota di Lampung diperkirakan mengalami hujan lebat hingga sangat lebat, dengan intensitas bervariasi. (*)