143 Pekerja di Lampung Kena PHK, Kemenaker: Kondisi Ekonomi Global Sedang Tidak Baik
Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Kementerian Ketenagakerjaan
mencatat sepanjang 2024 sebanyak 77.965 pekerja di Indonesia terkena pemutusan
hubungan kerja (PHK) dan 143 orang berasal dari Lampung.
Menteri Ketenagakerjaan, Yassierli mengatakan, jika gelombang
terjadinya PHK belakangan ini dianggap sebagai salah satu dampak dari kondisi
ekonomi global yang kurang stabil.
"Gelombang PHK itu saya katakan istilahnya kurang pas.
PHK memang banyak di industri spesifik yang memang kondisi ekonomi global
memang sedang tidak baik," kata dia saat dimintai keterangan, Selasa
(21/1/2025).
Menurutnya, meski PHK banyak terjadi di beberapa industri
tertentu namun terdapat beberapa sektor lainnya yang justru mengalami
pertumbuhan yang positif.
"Tapi kalau dilihat industri itu memang tumbuh, satu
sisi ada PHK di industri tertentu dan sektor industri lain seperti makanan,
tekstil. Tapi tidak semua tekstil bermasalah dia juga tumbuh," jelasnya.
Seiring dengan dinamika tersebut, Kementerian Ketenagakerjaan
diharapkan dapat memainkan peran penting dalam melakukan program reskilling
bagi para pekerja yang terdampak PHK.
"Ini lah nanti bagaimana peran dari Kementerian Ketenagakerjaan
melakukan reskiling. Jadi mereka yang
terpaksa di PHK maka kemudian balai hadir untuk memberikan
reskiling," tuturnya.
Menurutnya melalui program reskilling ini, mereka yang
terpaksa kehilangan pekerjaan dapat dibekali dengan keterampilan baru, sehingga
bisa beralih ke sektor industri lain yang sedang berkembang.
"Dengan upaya reskilling ini, diharapkan tenaga kerja
Indonesia tetap dapat beradaptasi dengan perubahan kebutuhan industri dan
memperkuat ketahanan pasar kerja di tengah tantangan ekonomi global,"
tutupnya.
Sementara itu berdasarkan data dari Kementerian
Ketenagakerjaan gelombang PHK pada tahun 2024 mencapai 77.965 pekerja.
Dengan rincian Aceh 486 pekerja, Sumatera Utara 761 pekerja,
Sumatera Barat 671 pekerja, Riau 1.153
pekerja, Jambi 323 pekerja, Sumatera Selatan 715 pekerja, Bengkulu 109 pekerja.
Lampung 143 pekerja, Bangka Belitung 1.908 pekerja, Kepulauan
Riau 654 pekerja, DKI Jakarta 17.085
pekerja, Jawa Barat 10.661 pekerja, Jawa Tengah 13.130 pekerja.
DI. Yogyakarta 2.699 pekerja, Jawa Timur 5.327 pekerja,
Banten 13.042 pekerja, Bali 73 pekerja,
Nusa Tenggara Barat 205 pekerja, Nusa Tenggara Timur 27 pekerja.
Kalimantan Barat 786 pekerja, Kalimantan Tengah 825 pekerja,
Kalimantan Selatan 864 pekerja,
Kalimantan Timur 699 pekerja, Kalimantan Utara 1.413 pekerja.
Sulawesi Utara 126 pekerja , Sulawesi Tengah 2,055 pekerja,
Sulawesi Selatan 482 pekerja, Sulawesi Tenggara 1.168 pekerja, Gorontalo 87
pekerja. Sulawesi Barat 14
pekerja, Maluku 257 pekerja, dan Maluku
Utara 17 pekerja. (*)
Berita Lainnya
-
Sembilan Peserta Daftar Seleksi Terbuka Sekda Provinsi Lampung
Selasa, 21 Januari 2025 -
Brigif 4 Marinir dan PT Asia Makmur Bantu Korban Terdampak Banjir di Bandar Lampung
Selasa, 21 Januari 2025 -
PDI Perjuangan Bandar Lampung Beri Bantuan Air Bersih Hingga Sembako Bagi Warga Terdampak Banjir
Selasa, 21 Januari 2025 -
Buffer Stock Penanganan Bencana di Lampung Menipis, Samsudin Minta Tambah ke Kemensos
Selasa, 21 Januari 2025