• Senin, 20 Januari 2025

Jembatan Putus, Warga Sidomulyo Lamsel Bertaruh Nyawa Seberangi Sungai untuk Aktivitas

Senin, 20 Januari 2025 - 15.56 WIB
57

Jembatan Putus, Warga Sidomulyo Lamsel Bertaruh Nyawa Seberangi Sungai untuk Aktivitas. Foto: Ist.

Kupastuntas.co, Lampung Selatan - Warga di Desa Suak, Kecamatan Sidomulyo, Kabupaten Lampung Selatan (Lamsel), harus bertaruh nyawa menyeberangi sungai utnuk beraktivitas akibat jembatan penghubung tersapu banjir.

Seorang tenaga pengajar bernama Fitri Yani mengatakan, jembatan yang menghubungkan dua kecamatan yakni Sidomulyo dan Katibung nyaris putus paska diterjang banjir, sekitar hari Kamis (16/1/2025) lalu.

"Sudah 4 hari ini, disebabkan oleh banjir. Dampaknya banyak, salah satunya jembatan ini adalah akses 2 kecamatan yakni Sidomulyo dan Katibung," ujar Fitri, saat dikonfirmasi, Senin (20/1/2025).

Dari rekaman video dan foto yang beredar, kondisi jembatan tersebut sudah memprihatinkan dan tidak layak digunakan. Terlebih lagi, jalan aspal tinggal separo.

"Letaknya di dusun Way Buatan atau Dusun Kelapa Tiga, Desak Suak, Kecamatan Sidomulyo," sambungnya.

Pasalnya, jembatan tersebut merupakan akses utama bagi anak-anak sekolah dan juga warga sekitar untuk mencari rejeki dari Sidomulyo ke Katibung, maupun sebaliknya.

"Kalau untuk yang jembatan ambrol ini, akses anak-anak sekolah di MTS Al- Khairiyah Suak dan SMKN 1. Juga, anak- anak yang sekolah di MI Ihsaniah Buatan," rinci Fitri.

Sementara ini, baik warga, tenaga pendidik, dan sekitar 15 siswa hanya bisa nekat melewati bawah jembatan untuk bisa sampai ke lokasi tujuan.

"Masih bisa lewat, tapi lewat bawah. Kalau pas tidak banjir ya bisa nyebrang," ungkap Fitri.

Menurut Fitri, ada 2 aliran sungai yang ada di Dusun Kelapa Tiga, Desa Suak. Khusus jembatan yang tersapu banjir memang belum dibangun permanen.

"Harapan kami bisa dibangun secara permanen jembatan di 2 sungai tersebut, dan jalan menuju SDN 2 Suak bisa di bangun juga," pintanya.

Sementara Kabid Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarmat) Kabupaten Lampung Selatan, Ruly Fikriansyah yang turun ke lokasi menjelaskan, pihaknya menerima laporan terkait jembatan ambrol akibat debit air yang tinggi.

"Hari ini kami membantu warga menyeberangi jalan alternatif. Khawatirnya jalan alternatif tersebut kalau debit airnya tinggi harus ditutup, karena membahayakan masyarakat," singkatnya. (*)