• Minggu, 19 Januari 2025

Rektor UIN RIL Apresiasi Kinerja Menteri Agama dalam 100 Hari Pemerintahan Prabowo-Gibran

Minggu, 19 Januari 2025 - 11.52 WIB
18

Menteri Agama, Prof Dr Nasaruddin Umar. Foto: Ist.

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan Lampung (RIL), Prof H Wan Jamaluddin Z MAg PhD menyampaikan apresiasi atas kinerja Menteri Agama, Prof Dr Nasaruddin Umar, yang dinilai berhasil membawa perubahan positif selama 100 hari pertama pemerintahan Prabowo-Gibran.

Hal ini sejalan dengan hasil survei Centre for Indonesia Strategic Actions (CISA) yang diumumkan pada 16 Januari 2025. Survei bertajuk '100 Hari Kerja: Performa Kinerja Pemerintah dan Dinamika Sosial dan Politik Nasional' tersebut menempatkan Kementerian Agama di posisi kedua dengan skor kinerja optimal sebesar 23,63 persen, di bawah Kementerian Sosial yang meraih 29,91 persen.  

Keberhasilan ini dinilai berdasarkan sepuluh indikator utama yang digunakan CISA, yaitu komunikasi (30,45 persen), integritas (21,61 persen), kepemimpinan (19,43 persen), pelayanan publik (10,26 persen), etos kerja (5,47 persen), program kerja (4,37 persen), anti korupsi (3,36 persen), inovasi (2,52 persen), independensi (1,68 persen), dan responsibilitas (0,84 persen).

Selama tiga bulan masa jabatannya, Menteri Agama telah meluncurkan sejumlah program unggulan. Salah satunya adalah kerja sama dengan Komisi VIII DPR-RI untuk menurunkan biaya naik haji, yang menjadi solusi nyata bagi kebutuhan masyarakat.

Selain itu, beliau juga merancang program Pendidikan Berbasis Toleransi sebagai upaya memperkuat harmoni sosial.

Dalam ranah pendidikan tinggi, transformasi STAIN menjadi IAIN, serta IAIN menjadi UIN, menjadi salah satu prioritas strategis yang diharapkan mampu meningkatkan daya saing Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN).

Menurut Prof Wan Jamaluddin, penguatan moderasi beragama yang ditekankan Menteri Agama merupakan salah satu kebijakan yang sangat relevan di tengah keberagaman bangsa Indonesia.

“Agama harus menjadi sumber kedamaian, bukan pemecah belah,” ujar Prof Wan.

Ia juga menilai komitmen Menteri Agama terhadap reformasi birokrasi dan transparansi telah memberikan dampak positif.

Upaya seperti menolak gratifikasi, mendorong sistem merit, dan memastikan pelayanan publik yang lebih baik menunjukkan kepemimpinan yang integritasnya tidak diragukan lagi.

Namun, tantangan ke depan masih besar. Prof Wan berharap program-program yang telah dimulai dapat terus dilanjutkan dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat luas.

"Capaian dalam 100 hari pertama ini harus menjadi momentum untuk inovasi yang lebih besar dan berkelanjutan,” katanya.

Rektor UIN Raden Intan Lampung juga mengajak seluruh elemen masyarakat untuk mendukung langkah-langkah strategis yang diambil Menteri Agama.

Ia meyakini bahwa dengan kepemimpinan yang kuat dan visi yang jelas, Kementerian Agama akan terus menjadi garda terdepan dalam menciptakan Indonesia yang harmonis dan religius. (*)