• Sabtu, 18 Januari 2025

Harimau Sumatera Kembali Dekati Pemukiman, Warga Diminta Waspada dan Batasi Kegiatan Berkebun

Jumat, 17 Januari 2025 - 15.09 WIB
23

Sejumlah petugas saat mengecek lokasi penemuan harimau di kawasan Way Balak, Pekon (Desa) Rawas, Kecamatan Pesisir Tengah. Foto: Ist

Kupastuntas.co, Pesisir Barat - Warga kembali dihebohkan dengan kemunculan sosok harimau sumatera di salah satu kebun milik warga di kawasan Way Balak, Pekon (Desa) Rawas, Kecamatan Pesisir Tengah, hal tersebut menimbulkan kekhawatiran ditengah masyarakat.

Kapolsek Pesisir Tengah, AKP Mahdum Yazin, mengatakan peristiwa tersebut terjadi pada Kamis (16/1/2025), harimau sumatera tersebut terlihat di salah satu perkebunan warga bernama Syarif yang saat itu sedang menjalankan aktivitas.

Mendapatkan laporan tersebut jajaran Polsek Pesisir Tengah langsung mendatangi lokasi untuk memastikan jejak hewan buas tersebut agar tidak membahayakan masyarakat, petugas gabungan menyisir sejumlah lokasi penemuan harimau.

"Setelah adanya laporan dari Mbah Natem, warga setempat, yang mengaku melihat seekor anak Harimau Sumatera berbaring di bawah pohon damar di kebun milik Syarif kita langsung menuju lokasi," kata dia, Jumat (17/1/2025).

"Kami langsung berkoordinasi dengan instansi terkait untuk memastikan keamanan masyarakat serta keberadaan satwa liar tersebut. Di lokasi, tim melakukan pengecekan terhadap tanda-tanda sekunder seperti jejak, bau, urin, bekas cakaran, dan feses," sambungnya.

Ia menambahkan, selain menyusuri jejak harimau petugas juga memberikan edukasi ke masyarakat untuk tidak melakukan tindakan yang dapat memprovokasi atau melukai satwa liar, mengingat Harimau Sumatera merupakan hewan yang dilindungi oleh undang-undang.

Sementara itu, Kasi Humas Polres Pesisir Barat, Iptu Kasiyono, mengatakan bahwa penelusuran jejak harimau sumatera merupakan upaya penting yang harus dilakukan untuk mengantisipasi hal buruk terjadi.

"Patroli ini adalah langkah penting untuk menjaga keamanan masyarakat sekaligus melindungi Harimau Sumatera yang termasuk satwa langka, kami mengimbau masyarakat tetap waspada dan segera melapor jika menemukan tanda-tanda keberadaan satwa liar di sekitar lingkungan mereka," ujarnya.

Ia menekankan pentingnya sinergi antara masyarakat, aparat kepolisian, dan instansi terkait, termasuk Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA), untuk menjaga keseimbangan ekosistem dan mencegah konflik antara manusia dan satwa.

"Patroli dan pelacakan akan terus dilakukan hingga kondisi dinyatakan aman. Polres Pesisir Barat juga memastikan langkah-langkah mitigasi konflik satwa liar akan dilakukan sesuai prosedur yang berlaku," tandasnya. (*)