Harimau Sumatera Kembali Dekati Pemukiman, Warga Diminta Waspada dan Batasi Kegiatan Berkebun
Kupastuntas.co, Pesisir Barat - Warga kembali dihebohkan dengan kemunculan
sosok harimau sumatera di salah satu kebun milik warga di kawasan Way Balak,
Pekon (Desa) Rawas, Kecamatan Pesisir Tengah, hal tersebut menimbulkan
kekhawatiran ditengah masyarakat.
Kapolsek Pesisir Tengah, AKP Mahdum Yazin, mengatakan peristiwa tersebut
terjadi pada Kamis (16/1/2025), harimau sumatera tersebut terlihat di salah
satu perkebunan warga bernama Syarif yang saat itu sedang menjalankan
aktivitas.
Mendapatkan laporan tersebut jajaran Polsek Pesisir Tengah langsung
mendatangi lokasi untuk memastikan jejak hewan buas tersebut agar tidak
membahayakan masyarakat, petugas gabungan menyisir sejumlah lokasi penemuan
harimau.
"Setelah adanya laporan dari Mbah Natem, warga setempat, yang mengaku
melihat seekor anak Harimau Sumatera berbaring di bawah pohon damar di kebun
milik Syarif kita langsung menuju lokasi," kata dia, Jumat (17/1/2025).
"Kami langsung berkoordinasi dengan instansi terkait untuk memastikan
keamanan masyarakat serta keberadaan satwa liar tersebut. Di lokasi, tim
melakukan pengecekan terhadap tanda-tanda sekunder seperti jejak, bau, urin,
bekas cakaran, dan feses," sambungnya.
Ia menambahkan, selain menyusuri jejak harimau petugas juga memberikan
edukasi ke masyarakat untuk tidak melakukan tindakan yang dapat memprovokasi
atau melukai satwa liar, mengingat Harimau Sumatera merupakan hewan yang
dilindungi oleh undang-undang.
Sementara itu, Kasi Humas Polres Pesisir Barat, Iptu Kasiyono, mengatakan
bahwa penelusuran jejak harimau sumatera merupakan upaya penting yang harus
dilakukan untuk mengantisipasi hal buruk terjadi.
"Patroli ini adalah langkah penting untuk menjaga keamanan masyarakat
sekaligus melindungi Harimau Sumatera yang termasuk satwa langka, kami
mengimbau masyarakat tetap waspada dan segera melapor jika menemukan
tanda-tanda keberadaan satwa liar di sekitar lingkungan mereka," ujarnya.
Ia menekankan pentingnya sinergi antara masyarakat, aparat kepolisian, dan
instansi terkait, termasuk Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA), untuk
menjaga keseimbangan ekosistem dan mencegah konflik antara manusia dan satwa.
"Patroli dan pelacakan akan terus dilakukan hingga kondisi dinyatakan
aman. Polres Pesisir Barat juga memastikan langkah-langkah mitigasi konflik
satwa liar akan dilakukan sesuai prosedur yang berlaku," tandasnya. (*)
Berita Lainnya
-
Pohon Tumbang Timpa Tiang Listrik di Kubu Perahu Lambar, Akses Lalu Lintas Terhambat
Jumat, 17 Januari 2025 -
Demi Pasokan Listrik, Masyarakat Dua Desa di Lambar Gotong Royong Pindahkan Tiang Jaringan
Kamis, 16 Januari 2025 -
Praktisi Hukum Dorong Inspektorat Lambar Lapor ke APH Terkait Dugaan Penyimpangan Dana Desa Pekon Kubu Perahu
Kamis, 16 Januari 2025 -
Pemkab Lambar Kembali Perpanjang Pendaftaran PPPK Tahap II
Kamis, 16 Januari 2025