• Rabu, 15 Januari 2025

Dua Kelurahan di Metro Utara Rawan Puting Beliung, Warga Diminta Waspada

Rabu, 15 Januari 2025 - 13.30 WIB
58

Camat Metro Utara, Herry Hendarto. Foto: Arby/Kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Metro - Memasuki musim penghujan yang disertai angin kencang, sejumlah wilayah di Kecamatan Metro Utara dinyatakan rawan bencana puting beliung. Dua kelurahan yang menjadi fokus perhatian adalah Kelurahan Purwosari dan Karangrejo.

Warga diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan, terutama terhadap ancaman pohon besar yang berpotensi tumbang. 

Camat Metro Utara, Herry Hendarto, menegaskan pentingnya peran aktif masyarakat dan kader lingkungan dalam menghadapi ancaman ini. Menurutnya, bencana puting beliung sulit diprediksi sehingga deteksi dini menjadi langkah penting untuk meminimalisasi dampak. 

“Kita tidak tahu kapan bencana puting beliung akan terjadi. Oleh karena itu, deteksi dini harus dilakukan dengan bantuan kader lingkungan. Mereka berperan penting dalam mengidentifikasi potensi bahaya di lingkungan masing-masing,” kata dia saat dikonfirmasi awak media, Rabu (15/1/2025).

Ia menjelaskan, ancaman utama dari puting beliung di wilayah tersebut adalah pohon tumbang. Pohon-pohon besar yang berada di sekitar pemukiman, jalan raya, dan fasilitas umum menjadi perhatian khusus.

"Hingga saat ini, kader lingkungan telah aktif melaporkan kondisi lapangan kepada kami pihak kecamatan," imbuhnya.

Purwosari dan Karangrejo disebut sebagai wilayah dengan risiko tinggi terjadinya pohon tumbang. Herry berharap, dengan langkah pencegahan yang tepat, dampak dari bencana ini dapat diminimalisasi. Ia juga mengimbau masyarakat untuk waspada terhadap kerusakan rumah akibat angin kencang. 

“Masyarakat boleh melakukan pemangkasan pohon secara mandiri, tetapi kami harap mereka tetap berkoordinasi dengan kader lingkungan atau Dinas Lingkungan Hidup (DLH) untuk memastikan langkah yang diambil sesuai prosedur,” jelasnya. 

Selain itu, Herry juga memberikan perhatian khusus kepada para petani di wilayah tersebut. Ia meminta mereka untuk tidak bekerja di sawah saat hujan deras, guna menghindari risiko tersambar petir.

“Kita harus mengantisipasi bahaya petir di musim hujan ini. Sebisa mungkin, para petani tidak berada di sawah saat kondisi cuaca buruk,” tambahnya. 

Selain ancaman bencana alam, musim penghujan juga meningkatkan risiko penyebaran penyakit, seperti Demam Berdarah Dengue (DBD).

Pemerintah setempat meminta masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan guna mencegah berkembangnya nyamuk Aedes aegypti. 

Herry menekankan bahwa kesigapan masyarakat adalah kunci dalam menghadapi bencana alam. Ia mengapresiasi kinerja kader lingkungan yang telah bekerja maksimal dalam menginventarisasi potensi ancaman di wilayah masing-masing. 

“Kami berharap masyarakat tetap waspada, terutama di musim penghujan ini. Dengan kerja sama yang baik antara masyarakat, kader lingkungan, dan pemerintah, kita bisa mengurangi dampak bencana,” tandasnya. 

Dengan berbagai langkah antisipasi ini, diharapkan ancaman puting beliung dan dampaknya terhadap warga di Kecamatan Metro Utara dapat diminimalisasi. Masyarakat diimbau untuk terus waspada dan aktif melaporkan potensi bahaya kepada pihak terkait. (*)