• Rabu, 15 Januari 2025

40.114 Warga Metro Belum Menikah, Faktor Ekonomi hingga Fokus Karir Jadi Penyebab

Rabu, 15 Januari 2025 - 13.25 WIB
163

Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kota Metro, Ika Puspitarini Anindita Jayasinga. Foto: Arby/Kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Metro - Data kependudukan Kota Metro dari Data Kependudukan Berkelanjutan (DKB) semester 1 tahun 2024 menunjukkan fakta menarik. Sebanyak 40.114 warga Metro, yang berada pada usia produktif, tercatat belum menikah.

Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kota Metro, Ika Puspitarini Anindita Jayasinga mengungkapkan, jumlah tersebut mencerminkan dinamika sosial yang signifikan di Bumi Sai Wawai.

Menurut Ika, Kota Metro memiliki total populasi 180.281 jiwa, yang terdiri dari 90.702 penduduk pria dan 89.579 penduduk wanita. Penduduk ini berasal dari 57.040 Kepala Keluarga (KK) yang tersebar di lima kecamatan.

"Sebanyak 40.114 dari total penduduk Metro yang berada pada usia produktif, yaitu 15 hingga 64 tahun, tercatat belum menikah. Jumlah ini merupakan hasil dari pendataan terbaru semester pertama tahun 2024," kata Ika saat dikonfirmasi di ruang kerjanya, Rabu (15/1/2025).

Dari Lima Kecamatan di Metro, Kecamatan Metro Pusat mencatat jumlah warga usia produktif belum menikah paling banyak, yakni 12.931 jiwa. Kelurahan Metro di kecamatan ini menjadi penyumbang terbesar dengan 3.575 jiwa.

"Di Kecamatan Metro Pusat, ada 12.931 penduduk usia produktif belum menikah. Kelurahan Metro menjadi yang terbanyak dengan angka 3.575 jiwa, disusul Kelurahan Hadimulyo Timur dengan 2.845 jiwa," ungkapnya.

Sementara itu, wilayah Kecamatan lainnya mencatat di bawah angka 10.000 jiwa dengan Kecamatan Metro Selatan sebagai penyumbang terkecil warga usia produktif yang belum menikah.

"Untuk di kecamatan lainnya, jumlah penduduk usia produktif belum menikah di Kecamatan Metro Timur tercatat terdapat 9.748 jiwa. Kemudian Kecamatan Metro Utara terdapat 7.101 jiwa, lalu di Kecamatan Metro Barat terdapat 6.619 jiwa dan terakhir Kecamatan Metro Selatan yang hanya 3.715 jiwa dengan yang paling sedikit terdapat di Kelurahan Margodadi hanya sebanyak 646 jiwa," jelasnya.

Menurutnya, tingginya jumlah warga produktif yang belum menikah di Kota Metro dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti fokus pada pendidikan, karier, atau kesenjangan ekonomi.

"Banyak warga usia produktif lebih memilih menunda pernikahan untuk mengejar stabilitas ekonomi atau pendidikan yang lebih tinggi. Terutama di wilayah seperti Metro Pusat, yang menjadi pusat aktivitas ekonomi dan pendidikan," paparnya.

Pemerintah Kota Metro diharapkan dapat memanfaatkan data ini untuk menyusun program yang relevan bagi generasi produktif, termasuk peningkatan akses pendidikan, pelatihan keterampilan, dan dukungan terhadap kesejahteraan sosial.

"Data ini tidak hanya menjadi catatan, tetapi juga peluang bagi pemerintah untuk mendukung pembangunan SDM di Kota Metro," tandasnya.

Dari catatan Kupastuntas.co, dengan 40.114 warga usia produktif yang belum menikah, Kota Metro menghadapi tantangan sekaligus peluang dalam mempersiapkan generasi muda yang produktif dan mandiri.

Kecamatan Metro Pusat, dengan angka tertinggi, mencerminkan dinamika sosial dan ekonomi kota ini. Pemerintah dan masyarakat diharapkan dapat bekerja sama untuk menciptakan kondisi yang mendukung pertumbuhan kualitas hidup seluruh warga. (*)