40.114 Warga Metro Belum Menikah, Faktor Ekonomi hingga Fokus Karir Jadi Penyebab
Kupastuntas.co, Metro - Data
kependudukan Kota Metro dari Data Kependudukan Berkelanjutan (DKB) semester 1
tahun 2024 menunjukkan fakta menarik. Sebanyak 40.114 warga Metro, yang berada
pada usia produktif, tercatat belum menikah.
Kepala Dinas Kependudukan
dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kota Metro, Ika Puspitarini Anindita Jayasinga
mengungkapkan, jumlah tersebut mencerminkan dinamika sosial yang signifikan di
Bumi Sai Wawai.
Menurut Ika, Kota Metro
memiliki total populasi 180.281 jiwa, yang terdiri dari 90.702 penduduk pria
dan 89.579 penduduk wanita. Penduduk ini berasal dari 57.040 Kepala Keluarga
(KK) yang tersebar di lima kecamatan.
"Sebanyak 40.114 dari
total penduduk Metro yang berada pada usia produktif, yaitu 15 hingga 64 tahun,
tercatat belum menikah. Jumlah ini merupakan hasil dari pendataan terbaru
semester pertama tahun 2024," kata Ika saat dikonfirmasi di ruang
kerjanya, Rabu (15/1/2025).
Dari Lima Kecamatan di Metro,
Kecamatan Metro Pusat mencatat jumlah warga usia produktif belum menikah paling
banyak, yakni 12.931 jiwa. Kelurahan Metro di kecamatan ini menjadi penyumbang
terbesar dengan 3.575 jiwa.
"Di Kecamatan Metro
Pusat, ada 12.931 penduduk usia produktif belum menikah. Kelurahan Metro
menjadi yang terbanyak dengan angka 3.575 jiwa, disusul Kelurahan Hadimulyo
Timur dengan 2.845 jiwa," ungkapnya.
Sementara itu, wilayah
Kecamatan lainnya mencatat di bawah angka 10.000 jiwa dengan Kecamatan Metro
Selatan sebagai penyumbang terkecil warga usia produktif yang belum menikah.
"Untuk di kecamatan
lainnya, jumlah penduduk usia produktif belum menikah di Kecamatan Metro Timur
tercatat terdapat 9.748 jiwa. Kemudian Kecamatan Metro Utara terdapat 7.101
jiwa, lalu di Kecamatan Metro Barat terdapat 6.619 jiwa dan terakhir Kecamatan
Metro Selatan yang hanya 3.715 jiwa dengan yang paling sedikit terdapat di
Kelurahan Margodadi hanya sebanyak 646 jiwa," jelasnya.
Menurutnya, tingginya jumlah
warga produktif yang belum menikah di Kota Metro dapat dipengaruhi oleh
berbagai faktor, seperti fokus pada pendidikan, karier, atau kesenjangan
ekonomi.
"Banyak warga usia
produktif lebih memilih menunda pernikahan untuk mengejar stabilitas ekonomi
atau pendidikan yang lebih tinggi. Terutama di wilayah seperti Metro Pusat,
yang menjadi pusat aktivitas ekonomi dan pendidikan," paparnya.
Pemerintah Kota Metro
diharapkan dapat memanfaatkan data ini untuk menyusun program yang relevan bagi
generasi produktif, termasuk peningkatan akses pendidikan, pelatihan
keterampilan, dan dukungan terhadap kesejahteraan sosial.
"Data ini tidak hanya
menjadi catatan, tetapi juga peluang bagi pemerintah untuk mendukung
pembangunan SDM di Kota Metro," tandasnya.
Dari catatan Kupastuntas.co,
dengan 40.114 warga usia produktif yang belum menikah, Kota Metro menghadapi tantangan
sekaligus peluang dalam mempersiapkan generasi muda yang produktif dan mandiri.
Kecamatan Metro Pusat,
dengan angka tertinggi, mencerminkan dinamika sosial dan ekonomi kota ini.
Pemerintah dan masyarakat diharapkan dapat bekerja sama untuk menciptakan
kondisi yang mendukung pertumbuhan kualitas hidup seluruh warga. (*)
Berita Lainnya
-
Dua Kelurahan di Metro Utara Rawan Puting Beliung, Warga Diminta Waspada
Rabu, 15 Januari 2025 -
Ular Sanca Besar Ditangkap Saat Hendak Mangsa Ayam Warga Yosomulyo Metro Pusat
Rabu, 15 Januari 2025 -
BPK Temukan Kerugian Rp 477 Juta di Proyek Rigid Beton Jalan Dr. Soetomo Metro Lampung
Selasa, 14 Januari 2025 -
DPRD Metro Panggil Tiga OPD, Pembangunan Ruko Sudirman Jadi Hotel Dihentikan
Selasa, 14 Januari 2025