• Rabu, 15 Januari 2025

Dinkes Mesuji Laporkan 16 Orang Terserang DBD, 1 Meninggal Dunia

Selasa, 14 Januari 2025 - 12.03 WIB
41

Kadis Kesehatan Kabupaten Mesuji, Kusnandarsyah bersama rombongan saat berkunjung ke rumah duka, Selasa (14/01/2025). Foto: Rio/Kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Mesuji - Di Kabupaten Mesuji, penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) mulai mengganas, seorang anak berusia 14 tahun meregang nyawa akibat penyakit tersebut.

Diketahui, anak meninggal dunia bernama Diki Arjuansyah (14) warga RT15, RK5 Desa Mukti Karya, Kecamatan Panca Jaya, anak dari Juadi dan Istri Juarti, almarhum sempat dirawat di RSUD RBC selama satu hari.

"Iya benar, ada seorang anak meninggal akibat penyakit DBD saat setelah dirawat selama satu hari. Untuk di Kabupaten Mesuji, awal tahun ini sebanyak 16 kasus, 1 meninggal dunia," kata Kadis Kesehatan Kabupaten Mesuji, Kusnandarsyah saat berkunjung ke rumah duka, Selasa (14/01/2025).

Selain itu, Kusnandarsyah mengatakan, pihaknya bersama Camat, Kepala Desa, dan Kepala Puskesmas bersilahturahmi ke rumah duka dan turut berbelasungkawa serta untuk memberikan semangat kepada keluarga.

"Saya secara pribadi dan atas nama Dinas Kesehatan Kabupaten Mesuji turut berduka cita atas meninggalnya adinda Diki yang meninggal pada Senin kemarin karena penyakit DBD di Rumah Sakit RBC," kata Kusnandarsyah.

Kepala Dinas Kesehatan menuturkan, pihaknya akan melakukan pemeriksaan epidemiologi (Pencarian jentik-jentik nyamuk), pembagian Abate (Obat pembasmi jentik nyamuk), serta telah melakukan himbauan keliling.

Tak hanya itu, lanjut Kusnandarsyah menjelaskan, ada sesuatu hal yang paling terpenting adalah pencegahan sedini mungkin perihal masyarakat menjaga lingkungan masing-masing.

"Dalam memutus mata rantai penyebaran DBD diantaranya dengan cara 3M Plus, menguras tempat penampungan air, menutup tempat tempat pembuangan air, mendaur ulang berbagai barang bekas atau limbah," imbaunya.

Selain itu juga, bisa memelihara ikan pemakan jentik nyamuk, menggunakan obat anti nyamuk, memasang kawat kasa pada jendela dan ventilasi, gotong royong membersihkan lingkungan, periksa tempat-tempat penampungan air, meletakkan pakaian bekas pakai dalam wadah tertutup.

Kemudian memberikan larvasida pada penampungan air yang susah dikuras, memperbaiki saluran dan talang air yang tidak lancar, menanam tanaman pengusir nyamuk.

"Kami juga bersama Kepala Desa dan Camat untuk melakukan gotong royong secara rutin. Kami menghimbau kepada masyarakat, apabila mengalami sakit, dengan gejala demam hingga 40 derajat celcius yang disertai dengan sakit kepala parah, serta nyeri otot dan sendi hingga area di belakang mata, apabila kita merasakan atau menemukan orang di sekitar kita mengalami gejala tersebut, segera lakukan pemeriksaan ke fasilitas kesehatan terdekat untuk bisa mendapatkan diagnosa dan penanganan sedini mungkin dari petugas kesehatan," ungkapnya. (*)