Dinas PU Kota Metro Anggarkan 40 Miliar Atasi Banjir dan Jalan Rusak
Kupastuntas.co, Metro - Pemerintah Kota Metro melalui Dinas Pekerjaan Umum
dan Tata Ruang (PUTR) menegaskan komitmennya untuk memperbaiki infrastruktur
pada tahun 2025. Fokus utama diarahkan pada penanggulangan banjir dan perbaikan
jalan rusak, dengan total anggaran mencapai Rp 40 miliar.
Dalam pelaksanaannya, PUTR Kota Metro berkomitmen akan menggandeng
kontraktor profesional guna memastikan kualitas hasil pembangunan yang optimal
dan berkelanjutan.
Kepala Dinas PUTR Kota Metro, Robby Kurniawan Saputra, menjelaskan bahwa
program tahun ini akan lebih strategis meskipun prioritasnya tetap pada dua isu
besar yang menjadi keluhan utama masyarakat, yakni banjir dan jalan rusak.
"Dinas PUTR hampir sama programnya seperti di tahun sebelumnya, namun
di tahun 2025 ini memprioritaskan yang pertama adalah penanggulangan
banjir," kata dia saat dikonfirmasi awak media, Selasa (14/1/2025).
Dinas PUTR telah mengidentifikasi titik-titik rawan genangan air di Kota
Metro untuk dilakukan pembenahan. Penanganan difokuskan pada pembangunan dan
perbaikan saluran irigasi, drainase, serta normalisasi anak sungai guna
mengurangi risiko banjir yang kerap melanda wilayah tertentu.
"Banjir ini kita identifikasi titik mana saja yang banyak terjadinya
genangan air atau banjir. Termasuk juga kita melakukan upaya untuk antisipasi
maupun langkah-langkah lainnya," ucapnya.
Sebesar Rp 20 miliar dari total anggaran telah dialokasikan untuk proyek
penanggulangan banjir. Langkah ini diyakini akan memberikan dampak besar bagi
warga Kota Metro, terutama di musim penghujan.
Selain banjir, perhatian utama lainnya adalah perbaikan jalan rusak. Dinas
PUTR akan memprioritaskan perbaikan jalan kelas 2 yang sering dilalui kendaraan
berat dengan kapasitas maksimal 15 hingga 20 ton. Untuk meningkatkan daya tahan
jalan, pembangunan akan menggunakan metode rigid beton.
"Maka mau tidak mau kita harus membangun rigid beton agar daya
tahannya lebih kuat. Sementara untuk ruas jalan yang panjang tetapi hanya
mengalami kerusakan spot-spot, kita lakukan pemeliharaan," ujarnya.
"Pendekatan ini diharapkan dapat memperpanjang umur jalan dan
mengurangi biaya pemeliharaan di masa depan," sambungnya.
Dengan anggaran sebesar Rp 40 miliar, Dinas PUTR membagi alokasi dana
secara merata antara proyek penanggulangan banjir dan perbaikan jalan. Namun,
pembangunan infrastruktur lain, seperti gedung, berada di luar alokasi ini.
"Kalau untuk pembangunan gedung itu ada tapi di luar dari anggaran Rp
40 miliar itu. Karena prioritas tema besarnya adalah penanggulangan banjir dan
jalan rusak," paparnya.
Untuk menjamin kualitas pembangunan, Dinas PUTR menegaskan pentingnya
bekerjasama dengan kontraktor yang memiliki pengalaman dan kompetensi dalam
mengelola proyek infrastruktur besar.
"Rekanan yang memang berprofesi sebagai penyedia barang dan jasa,
khususnya jalan, harus sudah mengerti membaca spek teknisnya dan juga kita akan
melihat pengalaman kerjanya," tegas Robby.
Selain itu, untuk memastikan transparansi dan akuntabilitas, Dinas PUTR
akan melibatkan kejaksaan dalam pengawasan proyek strategis ini.
"Kami akan berkoordinasi dengan pihak kejaksaan untuk melakukan
pendampingan, agar proyek berjalan sesuai aturan dan kualitas terjamin,"
pungkasnya.
Rencana PUTR terkait pembangunan 2025 mendapat dukungan dari berbagai
lapisan masyarakat. Warga berharap langkah ini dapat meningkatkan kualitas
infrastruktur yang sudah lama menjadi keluhan. Namun, mereka juga menegaskan
pentingnya akuntabilitas dalam pelaksanaan proyek.
Salah satu tokoh masyarakat, Haru Nurdi, menyatakan bahwa kualitas
pembangunan harus menjadi prioritas utama pemerintah.
"Kami mendukung penuh program pemerintah ini, tapi jika hasilnya tidak
berkualitas dan mudah rusak, kami mendorong agar ada tindak lanjut hukum.
Jangan sampai uang rakyat terbuang sia-sia," cetusnya.
Dirinya menambahkan bahwa transparansi dalam pelaksanaan proyek akan
meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah.
"Kami ingin melihat Kota Metro semakin maju. Kalau pembangunannya
bagus, pasti masyarakat akan lebih percaya kepada pemerintah,"
bebernya.
Dengan pendekatan strategis, alokasi anggaran yang terarah, dan pengawasan
ketat, Dinas PUTR optimistis mampu menjawab dua tantangan utama infrastruktur
Kota Metro.
"Program ini tidak hanya bertujuan mengatasi masalah banjir dan jalan
rusak, tetapi juga meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan memperkuat
kepercayaan publik terhadap pemerintah," jelasnya.
"Kami berharap Pemerintahan kedepannya dapat berkomitmen dalam
mengawali pembangunan berkelanjutan dan menjadikan Kota Metro lebih maju serta
nyaman untuk seluruh warganya," tandasnya. (*)
Berita Lainnya
-
BPK Temukan Kerugian Rp 477 Juta di Proyek Rigid Beton Jalan Dr. Soetomo Metro Lampung
Selasa, 14 Januari 2025 -
DPRD Metro Panggil Tiga OPD, Pembangunan Ruko Sudirman Jadi Hotel Dihentikan
Selasa, 14 Januari 2025 -
Jaringan Irigasi Rusak, Puluhan Hektar Sawah di Metro Utara Tiga Tahun Gagal Panen
Selasa, 14 Januari 2025 -
Pemkot Metro Rekomendasikan Satpol-PP Stop Pembangunan Ruko Sudirman
Selasa, 14 Januari 2025