• Senin, 13 Januari 2025

Pertemuan Pansus Tata Niaga Singkong dan Petani Ricuh

Senin, 13 Januari 2025 - 13.33 WIB
94

Seorang petani tampak emosional dan ditenangkan rekannya dalam rapat antara Pansus Tata Niaga Singkong dan petani di ruang rapat DPRD Lampung sempat memanas, Senin (13/1/2025). Foto: Ria/Kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Pertemuan antara Pansus Tata Niaga Singkong dan petani di ruang rapat DPRD Lampung sempat memanas, Senin (13/1/2025).

Hal tersebut bermula saat Maradoni salah seorang petani meminta kejelasan terkait dengan pertemuan tersebut karena pansus hanya menjelaskan terkait dengan tugas mereka.

Bahkan terlihat Maradoni memukul meja dan meminta kejelasan tersebut.

"Kami jangan hanya di ninabobokan saja. Kami hanya ingin pemerintah menegaskan SKB tersebut. Kami sepakat soal penolakan impor," kata dia.

Namun anggota DPRD Lampung yang hadir, Budi Condorowati melakukan interupsi. Dia mengatakan jika bisa dibentuk Peraturan Daerah terkait dengan tata niaga singkong.

"Ini bisa di bentuk perda karena ini keadannya mendesak. Saya juga petani singkong," kata dia

Budhi Condorowati pun ikut memukul meja yang memicu kemarahan para petani. Bahkan Budhi Condorowati juga diminta untuk keluar meninggalkan forum tersebut.

Seperti diketahui massa aksi menggelar aksi unjuk rasa dilapangan Korpri Kantor Gubernur Lampung.

Saat ini forum diskusi tersebut ditunda karena pansus akan berdiskusi dengan Pj Gubernur Lampung.

Aksi tersebut dilakukan karena perusahaan tidak ada yang menerapkan kesepakatan bersama antara Pj Gubernur Lampung dengan para perusahaan.

Pada 23 Desembar, Pj Gubernur Lampung Samsudin telah menetapkan kesepakatan jika harga singkong sebesar Rp1.400 dengan potongan refraksi maksimal 15 persen. (*)