Lampung Kirim 25.162 Pekerja Migran Selama 2024, Terbanyak Kelima Nasional
Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Jumlah masyarakat Lampung yang menjadi pekerja migran Indonesia (PMI) selama tahun 2024 mencapai 25.162 orang.
Angka tersebut menjadikan Lampung sebagai provinsi kelima terbanyak penempatan PMI di tahun 2024 berdasarkan data Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia/Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia, yang dikutip Kamis (9/1/2025).
Dalam data tersebut dijabarkan, pada Januari Lampung mengirim PMI sebanyak 2.214 orang, Februari 1.981 orang, Maret 2.495 orang, April 2.260 orang, Mei 2.266 orang, Juni 1.904 orang, Juli 2.144 orang, Agustus 2.138 orang, September 2.057 orang, Oktober 2.114 orang, November 1.816 orang, dan Desember 1.773 orang.
Adapun jumlah PMI perempuan asal Lampung sebanyak 18.499 orang, laki-laki 6.663 orang. Bekerja di sektor formal 9.910 orang, sektor informal 15.252.
Kabupaten Lampung Timur merupakan daerah yang terbanyak menyalurkan PMI yakni 9.652 orang. Sedangkan daerah paling sedikit menyalurkan PMI adalah Pesisir Barat 38 orang.
Penempatan PMI asal Lampung sepanjang tahun 2024 di 35 negara, dan paling banyak penempatan ke Taiwan yaitu 13.322 orang. Dengan pekerjaan terbanyak sebagai pengasuh 8.146 orang.
Tercatat juga total pengaduan PMI asal Lampung sebanyak 66 kasus, diantaranya PMI gagal berangkat 21 kasus; jaminan sosial PMI 11 kasus; biaya penempatan melebihi struktur biaya 7 kasus; penipuan peluang kerja 4 kasus; PMI ingin dipulangkan, lain-lain, gaji tidak dibayar, utang piutang antara CPMI dan P3MI, masing-masing 3 kasus;
Selanjutnya, sakit, gagal penempatan, penahanan paspor atau dokumen lainnya oleh P3MI, masing-masing 2 kasus; tidak boleh berkomunikasi, putus hubungan komunikasi, pemalsuan dokumen, pemutusan hubungan kerja, beban kerja terlalu berat, masing-masing 1 kasus.
Dari total jumlah kasus tersebut, 4,55 persen-nya telah selesai ditangani, sedangkan sisanya masing dalam proses klarifikasi hingga penugasan validator.
Plh Kepala Dinas Tenaga Kerja Provinsi Lampung, Yanti Yunidarti mengatakan, pihaknya secara rutin terus melakukan sosialisasi ke daerah yang mengirimkan PMI terbanyak seperti Lampung Timur.
"Kita ada kegiatan sosialisasi ke kantong-kantong pengirim PMI paling banyak seperti di Lampung Timur. Kita sosialisasi agar mereka dapat berangkat ke luar negeri secara prosedural," ujar Yanti saat dimintai keterangan beberapa waktu lalu.
Menurutnya, akan banyak kerugian yang dialami oleh masyarakat jika berangkat ke luar negeri secara non prosedural seperti rentan akan penipuan oleh penyalur dan juga terjadinya eksploitasi di negara penempatan.
"Kami sosialisasi agar PMI dapat bekerja secara prosedural karena jika non prosedural banyak contoh nya yang pulang dalam keadaan fisik tidak baik. Seperti kemarin dari Mesuji ada yang mencoba bunuh diri karena dia lumpuh tapi sudah ditangani oleh satgas PMI," katanya. (*)
Berita Lainnya
-
Kabel Internet Semrawut Kembali Disorot, DPRD Bandar Lampung Usul Tiang Bersama untuk Provider
Kamis, 09 Januari 2025 -
2 Tersangka Kasus Bendungan Marga Tiga Didakwa Korupsi Anggaran Rp 43 Miliar
Kamis, 09 Januari 2025 -
Komisi VII DPR RI Minta Pemprov Lampung Pastikan UMKM Tidak Terdampak Kenaikan Harga LPG
Kamis, 09 Januari 2025 -
Marak Peredaran Rokok Ilegal di Lampung, Pengamat: Ancam Perekonomian dan Tenaga Kerja
Kamis, 09 Januari 2025