Realisasi Pendapatan Daerah Kota Metro 2024 Tak Capai Target
Kupastuntas.co, Metro - Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah (BPPRD) Kota Metro menyampaikan capaian realisasi pendapatan daerah sepanjang tahun 2024 tidak mencapai target.
Berdasarkan data yang dihimpun kupastuntas.co, sejak Januari hingga Desember 2024, realisasi pendapatan daerah mencapai Rp1.037.193.932.833, atau 99,01 persen dari target yang ditetapkan sebesar Rp1.047.575.436.440.
Kepala BPPRD Kota Metro, Syahri Ramadhan mengungkapkan, dari berbagai komponen pendapatan, Pendapatan Asli Daerah (PAD) menyumbang Rp332.154.949.643, atau 97,19 persen dari target Rp341.760.529.521.
Detail Capaian Pendapatan Asli Daerah (PAD) terdiri dari beberapa komponen utama yaitu Pajak daerah dengan realisasi sebesar Rp41.357.661.890 dari target Rp44.782.000.000. Dengan capaian 92,35 persen, sektor ini menjadi salah satu yang belum memenuhi target secara optimal.
Kemudian realisasi retribusi daerah mencapai Rp276.642.573.907 dari target Rp281.254.576.349, atau setara dengan 98,36 persen.
Lalu, lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah, komponen ini hanya mencapai Rp7.376.638.516 dari target Rp8.990.136.707, dengan realisasi sebesar 82,05 persen, yang menjadi persentase terendah di antara semua komponen PAD.
Selain PAD, pendapatan transfer menjadi kontributor terbesar dalam realisasi pendapatan daerah. Total pendapatan transfer tercatat sebesar Rp705.038.983.190 dari target Rp705.814.906.918, atau setara dengan 99,89 persen.
Pendapatan transfer tersebut terdiri dari Pendapatan Transfer dari Pemerintah Pusat yang terealisasi mencapai Rp632.151.726.589 dari target Rp634.842.018.453 atau 99,56 persen.
Menariknya, transfer antar daerah melampaui target yang ditetapkan. Realisasi mencapai Rp72.887.256.601 dari target Rp70.972.888.465, atau sebesar 102,70 persen.
Syahri Ramadhan menyatakan bahwa meski secara keseluruhan persentase realisasi pendapatan sedikit di bawah target, dari segi nominal, capaian pendapatan tahun 2024 lebih besar dibanding tahun-tahun sebelumnya.
"Secara keseluruhan realisasi pendapatan daerah mencapai Rp 1,037 Triliun dari target APBD Perubahan sebesar Rp 1,047 Triliun. Presentasenya kecil, tapi dari angka rupiahnya lebih besar," kata Syahri saat dikonfirmasi di kantor Pemkot Metro, Senin (6/1/2025).
Ia juga menyoroti beberapa tantangan yang menyebabkan tidak tercapainya target di beberapa sektor, seperti pajak daerah dan lain-lain PAD yang sah.
"Khusus untuk pajak daerah, pencapaiannya hanya 92,35 persen. Sementara itu, lain-lain PAD yang sah hanya mencapai 82,05 persen, yang menunjukkan bahwa perlu ada upaya lebih intensif untuk menggali potensi pendapatan di sektor ini," tambahnya.
BPPRD Kota Metro berkomitmen untuk terus meningkatkan efektivitas pengelolaan pendapatan daerah pada tahun-tahun mendatang. Strategi yang direncanakan mencakup optimalisasi pajak dan retribusi daerah, peningkatan pelayanan publik, serta digitalisasi sistem pembayaran untuk meningkatkan efisiensi dan transparansi.
"Dengan realisasi yang hampir mendekati target dan berbagai upaya perbaikan ke depan, Kota Metro optimis dapat terus meningkatkan kinerja keuangan daerah demi mendukung pembangunan dan kesejahteraan masyarakat," tandasnya. (*)
Berita Lainnya
-
Mobil Rental yang Digelapkan di Jakarta Timur Ditemukan di Metro Lampung
Selasa, 07 Januari 2025 -
Persiapan KPU Jelang Penetapan Bambang-Rafieq Sebagai Walikota dan Wakil Walikota Metro 2025-2030
Selasa, 07 Januari 2025 -
DPRD Sahkan Anggaran Rp 20 Miliar untuk Penanganan Banjir di Kota Metro
Senin, 06 Januari 2025 -
Belasan Titik Banjir Jadi Ancaman di Wilayah Metro Timur
Senin, 06 Januari 2025