• Rabu, 08 Januari 2025

Jalan Raflesia Bandar Lampung Terendam Banjir, Warga Harapkan Solusi Konkret Atasi Banjir

Senin, 06 Januari 2025 - 14.16 WIB
57

Banjir di Jalan Raflesia, tepatnya di depan Polsek Tanjung Senang, Bandar Lampung. Foto: Sri/kupastuntas.co

Sri

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Hujan lebat yang mengguyur Kota Bandar Lampung pada Senin (6/12/2024) siang, mengakibatkan banjir di Jalan Raflesia, tepatnya di depan Polsek Tanjung Senang, Bandar Lampung.

Banjir tersebut menyebabkan gangguan lalu lintas dan keluhan dari warga setempat terkait kondisi infrastruktur dan juga solusi dari pemkot setempat.

Yati, salah satu warga yang tinggal di sekitar lokasi banjir, mengungkapkan bahwa kondisi jalan yang berlubang semakin memperparah situasi.

Ia menyebutkan bahwa jalan tersebut sebenarnya baru saja diperbaiki, namun hasilnya dinilai tidak maksimal.

"Jalan juga diperbaiki, tapi banyak lubang-lubang. Padahal baru selesai diperbaiki. Jadi, seharusnya jalan ini dibeton, bukan hanya ditambal dengan aspal agar lebih kokoh dan tidak cepat rusak," ujar Yati.

Keluhan serupa juga disampaikan oleh Arifah, warga lainnya yang merasa resah dengan banjir yang kerap terjadi setiap kali hujan turun.

Menurutnya, genangan air yang terjadi bukanlah peristiwa yang baru, melainkan sudah sering terjadi selama musim hujan.

"Setiap kali turun hujan, pasti banjir. Kami berharap pemerintah segera mengatasi permasalahan ini agar tidak terus berulang. Mungkin perlu perbaikan saluran drainase atau upaya lain yang lebih efektif," ujarnya.

Pantauan langsung kupastuntas.co di lokasi menunjukkan bahwa banjir yang menggenangi jalan tersebut membuat arus lalu lintas terganggu. Banyak pengendara sepeda motor yang memilih untuk memutar balik dan mencari jalan alternatif guna menghindari genangan air.

Namun, tidak sedikit pula yang nekat menerobos banjir demi mencapai tujuan mereka, meskipun hal itu berisiko membahayakan.

Banjir yang terjadi diperkirakan diakibatkan oleh buruknya sistem drainase di kawasan tersebut. Air hujan yang tidak dapat mengalir dengan baik menggenangi permukaan jalan. (*)