Kupastuntas.co, Lampung Selatan - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Maritim Lampung sebut gangguan siklonik bakal berpengaruh terhadap kondisi cuaca dan gelombang di sekitar Provinsi Lampung, termasuk mengganggu jalur penyeberangan Bakauheni - Merak.

Kepala BMKG Maritim Lampung, Tarjono menerangkan, saat ini tengah berada dalam musim penghujan dan akan memasuki puncak.

"Sebagaimana kita ketahui, bahwa saat ini kita sedang berada dalam musim penghujan dan akan masuk puncak musim penghujan di bulan Januari hingga Februari 2025," ujar Tarjono, saat dikonfirmasi, Kamis (26/12/2024).

Tarjono melanjutkan, ditambah lagi adanya dinamika atmosfer yakni gangguan siklonik dan terpantau adanya 2 bibit siklon tropis 98S dan 99S di Selatan Selat Sunda.

"Yaitu Madden Julian Oacillation (MJO) dan Monsun Asia, yang semuanya dapat mempengaruhi kondisi cuaca dan gelombang disekitar Provinsi Lampung dan jalur penyeberangan Bakauheni - Merak," sambungnya.

BMKG memprediksikan, tinggi gelombang hingga 3 hari kedepan berkisar 0.50 - 1,25 meter alias kategori rendah, dapat terjadi di perairan teluk Lampung bagian selatan dan utara.

"Sedangkan ketinggian1,25 - 2,50m (kategori sedang) dapat terjadi di perairan barat Lampung dan Selat Sunda selatan Lampung, dengan kecepatan angin bisa mencapai 20 knot," tegasnya.

Tarjono merincikan, prakiraan cuaca didominasi berawan, hujan ringan hingga hujan sedang, termasuk cuaca disekitar pelabuhan Bakauheni.

"Artinya untuk kegiatan aktivitas di pelabuhan Bakauheni masih relatif cukup aman," timpalnya.

Di penghujung, Tarjono mengimbau masyarakat untuk tetap mewaspadai cuaca namun tidak perlu panik secara berlebihan.

"Update terus informasi BMKG sebelum beraktivitas di laut dan jangan memaksakan untuk beraktivitas di laut jika kondisi cuaca kurang bersahabat," tutupnya. (*)