• Selasa, 24 Desember 2024

45 Titik Rawan Kecelakaan di Lampung Saat Nataru, 33 Titik Rawan Bencana Longsor

Selasa, 24 Desember 2024 - 09.21 WIB
39

Kabid Humas Polda Lampung, Kombes Pol Umi Fadilah Astutik dan Kepala BPJN Lampung, Susan Novelia. Foto: Ist.

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Polda Lampung mendata terdapat 45 titik rawan kecelakaan dan 36 titik rawan kemacetan di wilayah Provinsi Lampung selama periode Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024/2025.

Kabid Humas Polda Lampung, Kombes Pol Umi Fadilah Astutik mengatakan, sebanyak 45 titik rawan kecelakaan dan 36 titik rawan kemacetan itu itu tersebar di ruas jalan tol maupun non tol.

“Hasil mapping Polda Lampung dan jajaran dalam rangka pengamanan Nataru 2024/2025, terdapat 45 titik rawan kecelakaan dan 36 titik rawan kemacetan,” kata Umi, pada Senin (23/12/2024).

Umi mengimbau kepada masyarakat yang akan berpergian agar memastikan kondisi fisik dan kendaraan dalam keadaan prima.

"Bagi pemudik yang membawa kendaraan pribadi agar mengecek kondisi kendaraan sebelum berangkat. Kami tekankan kepada setiap pemudik untuk mengedepankan keselamatan saat berkendara,” pesannya.

Umi membeberkan, untuk 45 titik rawan kecelakaan jalur mudik Nataru 2024/2025 di Provinsi Lampung tersebar pada 12 kabupaten/kota.

Rinciannya, di Kabupaten Lampung Selatan ada 8 titik rawan kecelakaan, yakni Jalan Tarahan, Jalinsum Km 16-17, Jalinsum Km 33-34, Jalinsum Km 55-58, Jalinsum Km 65-69, Jalinsum Km 77-70, Jalinsum Km 89-90 dan Jalintim Desa Sumur Kecamatan Ketapang.

Kemudian, Kabupaten Lampung Timur ada 6 titik rawan kecelakaan, yakni Jalintim Way Jepara-Labuhan Ratu, Jalintim Simpang Sribhawono, Jalan umum Pekalongan, Jalan umum Batanghari-Sekampung, dan Jalintim Pasir Sakti-Jalintim Way Bungur.

Di Kabupaten Lampung Tengah ada 6 titik rawan kecelakaan, yakni di Jalan Penghubung Desa Gunung Batin, Jalinteng Tanjung Ratu, Jalinteng Pasar Bandar Jaya, Jalinteng Simpang Randu, Jalinteng Bandar Mataram, dan Jalinteng Way Pengubuan.

Di Kabupaten Mesuji ada 3 titik rawan kecelakaan, yakni Jalintim Km 162-163, Jalintim Km 172-174 dan Jalintim Simpang Pematang.

Di Kabupaten Lampung Utara ada 4 titik rawan kecelakaan, yakni Jalinteng Km 94-95, Jalinteng Km 122-144, Jalur dua Alamsyah RPN dan Jalinbar Desa Dwikora.

Kota Bandar Lampung terdapat 4 titik rawan kecelakaan, yakni Jalan Imba Kusuma tanjakan Lembah Hijau, Jalan Pramuka tanjakan, Jalan Yos Sudarso, dan Soekarno-Hatta.

Kabupaten Way Kanan ada  4 titik rawan kecelakaan, yakni SPBU Sidorejo, Jembatan Umpu Banjar Masin dan Giham, Pasar Baradatu dan Jalinsum Km 172-173.

Di Kabupaten Pringsewu terdapat 2 titik rawan kecelakaan, yakni Jalinbar Pekon Gumuk dan Jalan Raya Pekon Wates. Kabupaten Pesawaran ada 1 titik rawan kecelakaan di Jalan Km 16-17 Negeri Sakti.

Kemudian, di Kabupaten Pesisir Barat  ada 3 titik rawan kecelakaan, yakni Jalinbar Pasar Krui, Jalinbar Km 39, dan Jalinbar Km 87.

Selanjutnya, di Kabupaten Tanggamus terdapat 3 titik rawan kecelakaan, yakni Jalinbar Pekon Batu Keramat, Jalinbar Pekon Sukaraja, dan Jalinbar Pekon Sedayu. Terakhir di Kota Metro ada 1 titik rawan kecelakaan yakni di Jalan Jendral Sudirman

Untuk 36 titik rawan kemacetan jalur mudik Nataru di Lampung tersebar di Kabupaten Tulangbawang Barat ada 4 titik yakni Jalintim Km 145-146 Pasar Unit II, Jalinpatim Km 282-286 Bawang Latak, Jalintim Km 113-119 Kampung Tua-Bujung Tenuk dan Jalintim Km 108-109 Astra Ksetra Kecamatan Menggala.

Di Kabupaten Lampung Utara ada 2 titik rawan kemacetan, yakni Jalinsum Km 105-106 Desa Candimas dan Pasar Inpres Bukit Kemuning (Jalinsum KM 153-154 Kecamatan Bukit Kemuning).

Di Kabupaten Way Kanan ada 1 titik rawan kemacetan di Jalinsum Pasar Baradatu, Kelurahan Tiuh Balak Pasar Kecamatan Baradatu.

Di Kabupaten Lampung Barat ada 2 titik rawan kemacetan, yakni Simpang Gadis Kelurahan Tugusari dan Pasar Simpang Luas, Kecamatan Batu Ketulis.

Di Kabupaten Lampung Timur ada 1 titik rawan kemacetan di Mataram Simpang Sribhawono. Lalu di Kabupaten Tanggamus ada 3 titik rawan kemacetan, yakni Jalinbar Talang Padang, Jalinbar Km 74-75 Pekon Purwodadi, Gisting dan Jalinbar Wonosobo.

Di Kabupaten Pringsewu terdapat 2 titik rawan kemacetan, yakni Jalinbar Km 40-41 Pekon Sidoarjo dan Jalan Jendral Sudirman Pringsewu Selatan.

Di Kabupaten Pesawaran ada 6 titik rawan kemacetan, yakni Simpang Tugu Coklat Desa Kurungan Nyawa, Simpang Tugu Pengantin Desa Penengahan, Jalan raya Way Ratai (Tanjakan Pematang Rinjing), Jalan Raya Way Ratai Desa Sidodadi, Jalinsum Dusun Masgar Desa Bumi Agung serta Jembatan Jalan Lintas Sumatera perbatasan Natar dan Tegineneng.

Di Kota Bandar Lampung ada 5 titik rawan kemacetan, yakni Jl. ZA Pagar Alam (depan MBK), Jl. Teuku Umar (depan Makorem), Jl. Sultan Agung (perempatan Way Halim), Jl. Kartini (depan Central Plaza), dan Jl. Imam Bonjol (sekitar Universitas Saburai),

Di Kabupaten Lampung Selatan ada 3 titik rawan kemacetan, yakni Jalinsum Km 19-20 Pasar Natar, Jalinsum km 50-51 Simpang Merak Belantung, dan Jalinsum km 86-87 Simpang 4 Pasar Tumpah

Di Kota Metro terdapat 3 titik rawan kemacetan, yakni Jl. AH Nasution depan Pb Swalayan, Jalan. A Yani depan Pb Swalayan dan Jl. AH Nasution Simpang Santa Maria.

Selanjutnya, di Kabupaten Lampung Tengah ada 4 titik rawan kemacetan, yakni Jalinsum Bandar Jaya, Pertigaan Kampung Terbanggi Besar, Pertigaan Pasar Punggur dan Jalan Lintas Kecamatan Trimurjo.

Sementara itu, Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Lampung juga sudah mengidentifikasi ruas jalan nasional yang rawan terjadi longsor, macet, banjir dan rawan bencana alam yang harus diwaspadai oleh masyarakat yang melakukan perjalanan libur Nataru.

Kepala BPJN Lampung, Susan Novelia mengatakan, identifikasi yang telah dilakukan di sepanjang jalan nasional terdapat 33 titik rawan longsor, 15 titik rawan macet, 2 titik rawan banjir dan 6 titik rawan kecelakaan.

Susan mengatakan, untuk 15 titik rawan kemacetan terdapat di pasar tradisional, persimpangan dan area wisata. Titik kemacetan berada di Pasar Unit II Tulang Bawang, Tulang Bawang-Bandar Jaya, dan Bakauheni Lampung Selatan.

Kemudian Sukadana-Way Jepara, Pasar Natar, Terbanggi Besar,  Hajimena, Kalianda, Gedong Tataan, Pringsewu, Pasar Krui Lampung Barat, Balik Bukit, Blambangan Umpu, Kotabumi Selatan, dan Gedong Tataan.

"Kemudian untuk titik rawan longsor itu sebagian besar berada di Lintas Barat Sumatera. Mengingat lokasi atau topografi jalan yang berada di daerah pegunungan," kata Susan, pada Senin (23/12/2024).

Ia mengatakan, titik rawan longsor tersebut diantaranya dua lokasi di Balimbing Kota Agung Timur, 18 titik rawan longsor di kawasan Kota Agung-Bengkunat, 10 titik rawan longsor di daerah Lintas Barat, Lemong Lintas Barat, dan Krui Liwa Balik Bukit dan dua titik di kawasan Bukit Kemuning.

"Untuk lokasi rawan banjir berada di dalam kota yaitu di Kabupaten Pringsewu dan di Kecamatan Rajabasa Kota Bandar Lampung," jelasnya.

Susan mengungkapkan, untuk titik rawan kecelakaan berada di Tarahan Kecamatan Katibung dengan kondisi tanjakan atau turunan tajam, sehingga rawan rem blong. Kemudian di Balimbing, Kota Agung Timur, dengan lokasi medan banyak turunan dan tikungan tajam.

"Terakhir yang rawan kecelakaan di Lintas Barat serta Lemong Lintas Barat. Titik rawan kecelakaan ini biasanya karena tanjakan maupun turunan curam sehingga sering terjadi rem blong," jelasnya.

Pihaknya telah melakukan berbagai kesiapan guna memastikan jalan nasional dalam kondisi yang mantap sehingga nyaman untuk dilalui oleh para pengendara.

"Untuk merespon lonjakan arus lalu lintas pada saat libur Nataru, kami sudah melakukan pemeliharaan rutin penutupan seluruh lubang ruas jalan nasional di Lampung. Dimana jalan nasional memiliki panjang 1.298 km dengan tingkat kemantapan 92,9 persen," jelasnya.

Selain itu, pihaknya juga telah mendirikan 11 posko Nataru baik pada Lintas Timur, Barat, Tengah dan Selatan. Posko tersebut dilengkapi dengan petugas yang berjaga 24 jam.

“Di posko ini juga dilengkapi alat berat mengingat saat ini cuaca memasuki musim hujan sehingga kami siapkan alat berat beserta operatornya," imbuhnya. (*)

Artikel ini telah terbit di Surat Kabar Harian Kupas Tuntas, edisi 24 Desember 2024, dengan judul "45 Titik Rawan Kecelakaan di Lampung Saat Nataru"