• Senin, 23 Desember 2024

Waspada! Berikut Ruas Jalan Nasional di Lampung Rawan Kecelakaan, Macet dan Bencana

Senin, 23 Desember 2024 - 12.56 WIB
64

Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Lampung Susan Novelia saat memberikan keterangan di kantor BPJN Lampung, Senin (23/12/2024). Foto:Ria/kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Lampung telah melakukan identifikasi terhadap ruas jalan nasional yang rawan terjadi longsor, rawan macet, rawan banjir dan rawan bencana yang harus diwaspadai oleh masyarakat yang melakukan perjalanan.

Kepala BPJN Lampung, Susan Novelia mengatakan, identifikasi yang telah dilakukan di sepanjang jalan nasional terdapat 33 titik rawan longsor, 15 titik rawan macet, 2 titik rawan banjir dan 6 titik rawan kecelakaan.

"Kita sudah mengidentifikasi sejumlah titik yang dapat berpotensi rawan bencana seperti rawan longsor, banjir, titik kemacetan mengingat Lampung salah satu destinasi wisata pada saat libur akhir tahun," kata Susan, saat memberikan keterangan, Senin (23/12/2024).

Susan mengatakan, 15 titik lokasi rawan kemacetan biasanya terdapat pasar tradisional, persimpangan dan area wisata. Titik kemacetan tersebut berada di Pasar Unit II Tulang Bawang, Tulangbawang - Bandar Jaya, Bakauheni Lampung Selatan.

Kemudian Sukadana - Way Jepara, Pasar Natar, Terbanggi Besar,  Hajimena, Kalianda, Gedong Tataan, Pringsewu, Pasar Krui, Lampung Barat, Balik Bukit, Blambangan Umpu, Kotabumi Selatan, dan Gedong Tataan.

"Kemudian untuk titik rawan longsor itu sebagian besar berada di lintas barat sumatera. Mengingat lokasi atau topografi jalan yang berada didaerah pegunungan," tuturnya.

Titik rawan longsor tersebut diantaranya dua lokasi di Balimbing, Kota Agung Timur, 18 titik rawan longsor di kawasan Kota Agung - Bengkunat, 10 titik rawan longsor di daerah Lintas Barat, Lemong Lintas Barat, dan Krui Liwa Balik Bukit dan dua titik di kawasan Bukit Kemuning.

"Untuk lokasi rawan banjir ini berada didalam kota yaitu di Kabupaten Pringsewu dan di Kecamatan Rajabasa Kota Bandar Lampung," jelasnya.

Sementara itu, untuk titik rawan kecelakaan berada di Tarahan Kecamatan Katibung dengan kondisi tanjakan atau turunan tajam, sehingga rawan rem blong. Kemudian di Balimbing, Kota Agung Timur dengan lokasi medan banyak turunan dan tikungan tajam.

"Kemudian terakhir yang rawan kecelakaan di lintas barat serta Lemong lintas Barat. Titik rawan kecelakaan ini biasanya karena tanjakan maupun turunan curam sehingga sering terjadi rem blong," jelasnya.

Ia juga menjelaskan jika pihaknya telah melakukan berbagai kesiapan guna memastikan jalan nasional dalam kondisi yang mantapn sehingga nyaman untuk dilalui oleh para pengendara.

"Untuk merespon lonjakan arus lalulintas pada saat libur Nataru kami sudah melakukan pemeliharaan rutin penutupan seluruh lubang ruas jalan nasional di Lampung. Dimana jalan nasional memiliki panjang 1.298 km dengan tingkat kemantapan 92.9 persen," kata dia.

Selain itu, pihaknya juga telah mendirikan 11 posko Nataru baik pada lintas timur, barat, tengah dan selatan. Posko tersebut juga dilengkapi dengan petugas yang berjaga 24 jam.

"Kita juga menyiapkan sejumlah posko Nataru, ada 11 posko yang disiapkan di lintas timur, barat, tengah dan selatan. Posko ini juga dilengkapi dengan petugas posko yang standby 24 jam dan ada alat berat mengingat saat ini cuaca memasuki musim hujan sehingga kami siapkan alat berat beserta operator nya," tutupnya. (*)