• Senin, 23 Desember 2024

BNPB Sebut Kabupaten Tanggamus Terdeteksi Rawan Bencana Likuifaksi

Senin, 23 Desember 2024 - 14.47 WIB
21

Kepala BPBD Provinsi Lampung, Rudy Sjawal Sugiarto. Foto: Dok.

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebut jika Kabupaten Tanggamus terdeteksi rawan terjadi bencana likuifaksi.

Likuifaksi adalah fenomena ketika tanah menjadi jenuh sehingga kehilangan kekakuan dan kemampuannya karena adanya tegangan, misalnya gempa bumi atau perubahan lain secara mendadak.

"Memang BNPB mendeteksi ada potensi bencana likuifaksi di Kabupaten Tanggamus. Salah satu wilayah nya berada di Kecamatan Ulubelu," kata Kepala BPBD Provinsi Lampung, Rudy Sjawal Sugiarto, saat dimintai keterangan, Senin (23/12/2024).

Rudy mengatakan jika potensi bencana likuifaksi tersebut sudah masuk ke dalam kajian risiko bencana sehingga pihaknya akan segera melakukan study bersama akademisi.

"Ini sudah masuk kedalam kajian resiko bencana kita, dan di 2025 akan kita dalami melalui study yang akan kita kerjasama kan dengan Unila," ujarnya.

Menurut Rudy, kajian tersebut guna memperdalam seberapa besar dampak dari likuifaksi serta daerah mana saja yang akan terdampak dari bencana alam tersebut.

"Study ini guna memperdalam seberapa besar sebaran likuifasi hingga berapa dalam dampak nya. Hasil dari study tersebut seperti apa nanti yang akan kita sampaikan kepada masyarakat," kata dia.

Bencana alam likuifasi terbesar di Indonesia terjadi di Sulawesi Tengah, tepatnya di Kabupaten Sigi dan Kota Palu, pada tanggal 28 September 2018.

Bencana ini dipicu oleh gempa berkekuatan 7,4 SR yang menyebabkan tanah kehilangan kekuatannya dan berubah menjadi cairan.

Akibatnya, banyak bangunan, pohon, dan infrastruktur yang tenggelam atau bergeser. Bencana ini menyebabkan kerusakan parah dan menelan banyak korban jiwa, yaitu sebanyak 2.045 orang. (*)