• Minggu, 22 Desember 2024

Pohon Tumbang Jadi Ancaman Saat Hujan Deras di Metro Lampung

Minggu, 22 Desember 2024 - 16.51 WIB
130

Kondisi pohon tumbang yang menutup jalan Sosro Sudarmo, belakang Mall Pelayanan Publik (MPP) Kota Metro, Minggu (22/12/2024) sore. Foto: Arby/kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Metro - Ketika hujan deras disertai angin kencang melanda, warga Kota Metro, Provinsi Lampung kerap kali diliputi rasa khawatir. Bukan hanya soal genangan air atau jalanan licin, tetapi juga ancaman serius yang sering kali terabaikan, yaitu pohon tumbang.

Dalam beberapa pekan terakhir, insiden pohon tumbang di berbagai sudut kota semakin sering terjadi, menjadikannya momok menakutkan bagi masyarakat.

Tidak sulit menemukan jejak peristiwa ini, di kawasan Masjid Taqwa dan Taman Merdeka, salah satu bekas pohon tumbang masih terlihat setelah hujan deras.

Di lokasi lain, seperti Jalan Raya Tejosari dan Jalan Sutan Syahrir dan kawasan permukiman di Kelurahan Iringmulyo, warga berbagi cerita tentang kendaraan yang rusak hingga listrik padam akibat pohon tumbang.

“Beberapa hari lalu, pohon besar di sekitar Masjid Taqwa Metro tumbang. Ada satu unit mobil yang tertimpa, dan satu orang ibu-ibu yang juga tertimpa pohon," ungkap Wati, seorang warga Ganjar Asri, saat dikonfirmasi, Minggu (22/12/2024).

Kejadian seperti ini bukan hanya mengganggu aktivitas sehari-hari, tetapi juga meningkatkan kekhawatiran masyarakat setiap kali awan gelap menggantung di langit.

"Kemudian di jalan AR Prawiranegara, pohon itu tumbang dan menimpa kabel listrik. Untungnya tidak ada yang terluka, tetapi kabel listrik putus lalu mengeluarkan api dan ledakan kemudian lampu mati dalam jangka waktu yang lama,” ucapnya.

Banyak dari pohon yang tumbang adalah pohon tua yang sudah rapuh. Akarnya tidak lagi kuat menancap di tanah, sementara batangnya penuh dengan cabang besar yang rentan patah.

Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Metro mengakui bahwa sebagian besar pohon di kota ini memang sudah berusia puluhan tahun dan membutuhkan peremajaan.

“Kami sudah melakukan inventarisasi pohon-pohon di area publik. Namun, jumlahnya sangat banyak," ucap Kepala DLH Kota Metro, Ardah saat dikonfirmasi Kupastuntas.co beberapa waktu lalu.

"Pohon-pohon besar di sepanjang jalan protokol sebenarnya memiliki fungsi penting, yaitu sebagai peneduh dan penghasil oksigen. Namun, tanpa perawatan yang memadai, keberadaan mereka justru bisa menjadi ancaman," imbuhnya.

Selain mengganggu lalu lintas, insiden pohon tumbang juga telah menyebabkan kerugian materi yang tidak sedikit. Pada insiden di lingkungan Masjid Taqwa, misalnya, sebuah mobil tertimpa pohon yang tumbang, menyebabkan kerusakan pada atap dan body kendaraan.

Lebih dari itu, insiden ini juga berdampak pada kesehatan mental warga. Rasa takut dan was-was terus membayangi, terutama bagi mereka yang tinggal di dekat pohon besar.

“Setiap kali hujan deras, saya selalu berdoa agar pohon di depan rumah tidak tumbang,” kata Arman, warga Kelurahan Yosodadi.

Pemerintah Kota Metro sebenarnya telah mengambil langkah-langkah antisipasi, seperti melakukan pemangkasan pohon dan menebang pohon yang dianggap berisiko tinggi.

Namun, langkah ini dinilai belum cukup oleh sebagian warga. Mereka berharap pemerintah lebih proaktif dan responsif terhadap laporan masyarakat.

“Masyarakat juga harus ikut berperan. Kalau melihat pohon yang sudah miring atau rapuh, segera laporkan ke dinas terkait. Jangan tunggu sampai terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,” ujar Amran.

Selain itu, warga juga mengusulkan adanya program penghijauan ulang dengan menanam pohon yang lebih tahan terhadap cuaca ekstrem.

"Pohon-pohon ini diharapkan tidak hanya menjadi pelindung kota dari panas matahari, tetapi juga lebih aman bagi masyarakat," terangnya.

Menurutnya, pohon tumbang bukan sekadar masalah lingkungan, tetapi juga masalah keselamatan yang membutuhkan perhatian semua pihak. Kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan lembaga terkait sangat penting untuk mengatasi masalah ini.

"Dengan langkah-langkah yang tepat, Kota Metro dapat tetap hijau dan ramah lingkungan tanpa harus menjadi ancaman bagi warganya. Namun, untuk mewujudkan hal ini, dibutuhkan komitmen bersama dan kesadaran akan pentingnya menjaga keseimbangan antara alam dan keselamatan manusia," bebernya.

"Seiring dengan upaya tersebut, harapan masyarakat pun tetap sama, hujan boleh turun deras, tetapi ketakutan akan pohon tumbang tidak lagi menjadi bagian dari kehidupan mereka," tandasnya.

Dari data yang dihimpun, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat bahwa intensitas hujan disertai angin kencang di wilayah Lampung, termasuk Kota Metro, cenderung meningkat pada akhir tahun. Fenomena ini membuat risiko pohon tumbang semakin tinggi.

Curah hujan tinggi dan angin kencang sering kali menjadi kombinasi yang mematikan bagi pohon-pohon tua. Masyarakat harus waspada dan menghindari berada di bawah pohon besar saat cuaca buruk. (*)