Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Pj Gubernur Lampung, Samsudin, mencanangkan kelanjutan pembangunan Masjid Al-Hijrah di Kompleks Kantor Gubernur Lampung Kota Baru Lampung Selatan pada, Jumat (13/12/2024) yang lalu.

Pencanangan kembali pembangunan Masjid Al-Hijrah tersebut ditandai dengan penyerahan secara simbolis bahan material pembangunan masjid yang diserahkan oleh Samsudin.

Namun sepekan berlalu usai dilakukan pencanangan, hingga saat ini terlihat tidak ada aktifitas apapun baik diluar maupun didalam lingkungan Masjid Al-Hijrah. Bahkan bahan material juga terlihat tidak ada.

Berdasarkan pantauan kupastuntas.co pada, Jum'at (20/12/2024), Masjid Al-Hijrah tampak terlihat sepi dan sunyi. Bagian dasar lantai Masjid dipenuhi genangan air yang berasal dari atap yang terlihat bocor.

Pada salah satu bagian tiang bangunan, terpasang QR Code bagi masyarakat yang ingin menyumbangkan dana untuk kelanjutan pembangunan Masjid Al-Hijrah.

Sedangkan pada bagian lantai dua Masjid, terlihat dua tangki air bergambar pinguin berwana biru yang berjejer. Tangki air tersebut dipasang guna memudahkan pejabat Pemprov Lampung untuk mengambil air wudhu.

Selama masa kepemimpinan Pj Gubernur Lampung, dirinya tercatat sudah tiga kali melakukan solat Jum'at berjamaah di Masjid tersebut. Solat Jum'at perdana dilakukan pada 9 September, kedua pada 25 Oktober dan ketiga pada 13 Desember.

Sebelumnya, Pj Gubernur Lampung mengungkapkan bahwa pembangunan masjid Al Hijrah ini menggunakan dana partisipasi masyarakat dan tidak menggunakan dana APBD dan sampai saat ini telah terkumpul kurang lebih Rp3 miliar.

"Bahwa pembangunan masjid ini dilaksanakan tidak menunggu APBD, baik 2024 maupun 2025, yang kita lakukan dengan mengumpulkan dana memobilisasi dana dari umat terhadap pembangunan masjid ini," ucap Samsudin beberapa waktu yang lalu.

Selanjutnya, Pj Gubernur juga menyampaikan permohonan dukungan untuk kelanjutan Pembangunan Masjid Al Hijrah agar dapat berjalan dengan lancar sehingga dapat memberikan dampak yang dirasakan manfaatnya oleh seluruh masyarakat Lampung. (*)