Pasca Ternak Sapi Dimangsa, Tim Gabungan Pindahkan Kandang Jebakan Harimau ke Way Basoh untuk Intensifkan Pencarian

Tim Satgas Gabungan Penanganan Satwa Liar saat memindahkan kandang jebakan harimau. Foto: Ist
Kupastuntas.co, Pesisir Barat - Tim Satgas Gabungan Penanganan Satwa Liar
memutuskan untuk memindahkan beberapa kandang jebakan yang digunakan untuk
menangkap harimau sumatera yang telah memangsa hewan ternak sapi milik warga
Pekon (Desa) Pelita Jaya, Kecamatan Pesisir Selatan, Selasa (17/12/2024) malam.
Keputusan tersebut diambil berdasarkan rapat yang dilakukan di Balai Pekon
Pelita Jaya, Kecamatan Pesisir Selatan, rapat itu berfokus pada penambahan dan
pemindahan jebakan harimau ke lokasi baru di Way Basoh yang masih satu lokasi dengan Desa Pelita Jaya, wilayah yang menjadi
titik terbaru konflik manusia dan satwa liar.
Peristiwa tersebut membuat masyarakat semakin cemas terutama bagi warga
yang tinggal dan berkebun di sekitar kawasan tersebut, sebagai langkah
antisipasi diputuskan jika kandang jebak dipindahkan ke lokasi yang lebih strategis
guna menangkap harimau tanpa membahayakan masyarakat.
Kapolres Pesisir Barat, AKBP Alsyahendra, melalui Kasi Humas Ipda Kasiyono mengatakan rapat tersebut dihadiri perwakilan Polres Pesisir Barat, TNI, Pemda Kabupaten Pesisir Barat, Polhut, BPBD, dan tokoh masyarakat setempat.
BACA JUGA: Harimau
Sumatera Semakin Agresif, Ternak Sapi Milik Warga Pesibar Dimangsa
Selain membahas teknis pemasangan jebak, tim memberikan edukasi kepada
warga untuk mengurangi aktivitas di area rawan, warga diminta tidak melintasi
lokasi pemasangan jebak dan menghentikan kegiatan berkebun setelah pukul 16.00
WIB untuk menghindari kontak langsung dengan harimau sumatra.
Ia menjelaskan bahwa koordinasi lintas sektor akan terus diperkuat guna
memastikan keselamatan warga dan kelestarian satwa liar.
"Kami mengimbau masyarakat tetap waspada, mematuhi arahan, dan segera
melaporkan jika ada tanda-tanda keberadaan harimau di sekitar tempat tinggal.
Penanganan ini harus berjalan dengan hati-hati agar tidak membahayakan satwa
yang dilindungi maupun masyarakat," kata dia.
Tim Satgas Gabungan juga mengapresiasi peran masyarakat dalam memberikan
informasi terkait aktivitas harimau, diharapkan, sinergi ini dapat mempercepat
upaya penangkapan harimau sekaligus memastikan kelestarian ekosistem di kawasan
Pesisir Barat.
Polres Pesisir Barat menegaskan bahwa penanganan satwa liar, khususnya
harimau sumatra, memerlukan pendekatan yang seimbang antara perlindungan
manusia dan konservasi alam. Dengan kerjasama yang solid antara pihak berwenang
dan masyarakat, diharapkan situasi dapat segera terkendali tanpa merusak
keseimbangan ekosistem. (*)
Berita Lainnya
-
Jam Kerja ASN Lambar Selama Ramadhan, 32 Jam 30 Menit dalam Sepekan, Jumat Kerja Cuma 3 Jam
Senin, 03 Maret 2025 -
Harimau Sumatera Teror Warga Lampung Akhirnya Ditangkap, Dievakuasi ke Resort Sukaraja Tanggamus
Selasa, 18 Februari 2025 -
Tim Gabungan Tangkap Harimau Sumatera Kerap Teror Warga di Pesisir Tengah
Senin, 17 Februari 2025 -
Antisipasi Kemunculan Harimau, Tim Gabungan Intensifkan Patroli di Krui Selatan
Rabu, 12 Februari 2025