• Rabu, 18 Desember 2024

Geram Kasus Pembacokan Pelajar Kembali Terjadi, Asroni Sebut Polisi Belum Tegas

Rabu, 18 Desember 2024 - 15.56 WIB
46

Ketua Komisi IV DPRD Kota Bandar Lampung Asroni Paslah. Foto: Yudha/Kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Ketua Komisi IV DPRD Kota Bandar Lampung yang membidangi masalah pendidikan, Asroni Paslah, angkat bicara mengenai tewasnya pelajar bernama Fredi Saputra karena dibacok.

Asroni mengatakan, permasalahan ini sering terjadi di Kota Bandar Lampung. Hal ini tidak lepas dari tindakan kepolisian yang dinilai belum tegas.

"Kalau saya lihat, mengapa permasalahan ini terjadi terus-menerus karena belum ada tindakan tegas dari pihak kepolisian, mungkin juga penanganannya lambat begitu, kita gak mau terkait permasalahan ini polisi nyantai saja gak terlalu menanggapi, maka permasalahan ini akan muncul terus," tegas Asroni saat dimintai keterangan, Rabu (18/12/2024).

Menurut pria yang menjabat sebagai Ketua DPC Gerindra Kota Bandar Lampung ini, perlu juga badan hukum yang jelas.

BACA JUGA: Sadis! Sekelompok Pemuda Bacok Pelajar Hingga Tewas di Bandar Lampung

"Inikan kita lihat perlu otoritas dari pihak kepolisian, badan hukum yang jelas dari pihak sekolah. Perlu pengawasan ketat di daerah rawan, perlu ada tindakan terkoordinasi dari berbagai pihak termasuk warga masyarakat. Kemudian perlu juga tindakan yang tegas untuk yang terlibat," tegasnya.

Dia juga berharap, orang tua wali murid harus selektif menentukan jadwal pulang sehingga tidak terjadi hal yang tidak diinginkan. Perlu ditentukan jadwal jam pelajar pulang dan bermain malam hari.

BACA JUGA: Anggota DPRD Lampung Kutuk Keras Pembacokan Pelajar hingga Tewas, Minta Aparat Usut Tuntas

"Saya mendorong untuk dilakukan jam malam khususnya di daerah rawan. Kalau ada siskamling mungkin ini bisa digiatkan lagi," jelasnya.

Selain itu, katanya, pembacokan itu terjadi karena kurangnya karakter pendidikan kepada anak.

"Terkait pendidikan karakter anak juga kayak perlu penekanan pendidikan karakter anak di Lampung agar tidak terjadi seperti ini. Kalau karakter baik maka ini bisa dihindari," tuturnya. (*)