Kisah Eko Sopir Ambulans Gratis Pemkot Bandar Lampung, Antara Tugas dan Melayani Kemanusiaan
Kupastuntas.co, Bandar
Lampung - Sejak tahun 2018, Eko Widoyo, pria berusia 41 tahun, telah
mengabdikan dirinya sebagai pengemudi ambulans gratis milik Pemerintah Kota
Bandar Lampung.
Berstatus sebagai Pegawai
Tenaga Kontrak (PTK) di Satpol PP, Eko menjadi salah satu tulang punggung
program ambulans gratis yang telah berjalan sejak 2016.
Dengan tekad membantu
masyarakat yang membutuhkan, Eko menjalani pekerjaannya penuh dedikasi, meski
banyak suka dan duka yang ia alami.
“Sukanya, saya bisa langsung
membantu masyarakat yang benar-benar membutuhkan, terutama warga yang
kesulitan. Selain itu, saya juga bisa mengenal berbagai daerah di Lampung saat
mengantarkan pasien,” ujar Eko ketika ditemui di sela tugasnya, Senin
(16/12/2024).
Mengantar Jenazah Hingga ke
Perbatasan
Tugas sebagai pengemudi
ambulans tak hanya sebatas membawa pasien ke rumah sakit. Eko juga sering
mengantar jenazah ke berbagai daerah di luar Bandar Lampung, bahkan hingga ke
perbatasan provinsi.
Salah satu pengalaman terjauh
yang ia kenang adalah ketika mengantar jenazah ke perbatasan antara Lampung
dengan Sumatera Selatan yaitu Kabupaten Way Kanan, tepatnya di Blambangan Umpu.
Ia juga pernah bertugas hingga perbatasan Bengkulu.
“Pernah mengantar ke Tulang
Bawang, perjalanan pergi tidak ada masalah. Tapi saat perjalanan pulang ke
Bandar Lampung, saya merasa seperti ada yang ikut di dalam kendaraan. Percaya
tidak percaya, tapi itu saya rasakan sendiri,” ungkapnya.
Menjalankan tugas sebagai
pengemudi ambulans tentu tidak lepas dari tantangan. Kerusakan kendaraan di
tengah jalan adalah salah satu yang dialami. Eko menceritakan pengalamannya
ketika panbelt mobil ambulans yang ia kendarai putus saat menuju Padang Cermin,
Pesawaran. Dalam situasi tersebut, ia segera melapor ke pengawas, dan unit
pengganti dikerahkan agar pasien tetap bisa diantar.
“Kalau soal pecah ban, itu
sudah sering. Tapi kalau kerusakan mesin, sejauh ini tidak ada yang berarti,”
tambahnya.
Program ambulans gratis ini
tidak hanya melayani warga Bandar Lampung, tetapi juga masyarakat dari
kabupaten lain di Provinsi Lampung. Layanan ini tersedia 24 jam dengan sistem
dua shift. Setiap shift melibatkan 11 pengemudi. Di Tugu Adipura sendiri
terdapat lima unit mobil pelayanan medis dan sembilan unit mobil jenazah yang
selalu standby.
“Semua layanan ini gratis,
termasuk untuk warga dari luar Bandar Lampung. Banyak yang bersyukur dan berterima
kasih karena program ini sangat membantu mereka, terutama yang benar-benar
membutuhkan,” kata Eko dengan nada haru.
Kehidupan Pribadi yang Penuh
Perjuangan
Eko tinggal di Labuhan Dalam
bersama ketiga anaknya. Anak pertamanya sedang menempuh pendidikan di semester
dua perguruan tinggi, sementara anak bungsunya masih berusia empat tahun. Sejak
istrinya meninggal dunia pada tahun 2021, ia menjalani peran sebagai ayah
sekaligus ibu bagi anak-anaknya.
Meski penuh tantangan, Eko
tetap menjalankan tugasnya dengan ikhlas. “Kadang, saya harus bertugas malam
hari, kadang sendiri, kadang juga berdua. Tapi saya tetap bersyukur karena bisa
membantu masyarakat,” ujarnya.
Harapan untuk Masa Depan
Sebagai seorang PTK di Satpol
PP dengan gaji Rp2 juta perbulan, Eko memiliki harapan besar agar para
pengemudi ambulans seperti dirinya mendapatkan perhatian lebih dari pemerintah.
Salah satu harapannya adalah agar mereka dapat diangkat menjadi Pegawai Pemerintah
dengan Perjanjian Kerja (PPPK).
“Kami berharap, semoga ke
depan kami bisa diprioritaskan untuk diangkat menjadi PPPK. Selain itu, adanya
kenaikan upah minimum tentu juga kami harapkan,” tutupnya.
Meski banyak cerita suka dan
duka dalam pekerjaannya, Eko Widoyo tetap menjalankan tugas mulia ini dengan
sepenuh hati. Keberadaannya, bersama pengemudi ambulans lainnya, menjadi wujud
nyata kepedulian pemerintah untuk membantu masyarakat yang membutuhkan layanan
darurat secara gratis. (*)
Berita Lainnya
-
Gelar Pasar Murah di 30 Titik, Kadisperindag Lampung: Alhamdulillah Angka Inflasi Stabil
Senin, 16 Desember 2024 -
HMPS IAT UIN RIL Gelar Parade Tasmi’ Qur’an 30 Juz, Perkuat Hafalan Mahasiswa
Senin, 16 Desember 2024 -
Harga Singkong Tetap Rp 900, Komisi II DPRD Lampung Bentuk Tim Khusus Kaji Harga Eceran Terendah
Senin, 16 Desember 2024 -
Harga Sebelas Bahan Pokok di Lampung Mulai Naik Jelang Nataru
Senin, 16 Desember 2024