Gelar Pasar Murah di 30 Titik, Kadisperindag Lampung: Alhamdulillah Angka Inflasi Stabil
Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Lampung telah mengadakan pasar murah sebanyak 30 kali sebagai upaya untuk menyetabilkan harga.
"Dalam rangka menjaga stabilisasi harga kebutuhan pokok, salah satunya kita adakan pasar murah dan ini harganya dibawah harga distributor bukan lagi harga pasar," ujar Kepala Disperindag (Kadisperindag) Provinsi Lampung, Evie Fatmawati saat dimintai keterangan, Senin (16/12/2024).
Menurut Evie, sejak bulan Agustus pihaknya sudah mengadakan pasar murah di 30 titik yang tersebar di 15 Kabupaten/Kota. Sedangkan menjelang perayaan Natal dan tahun baru (Nataru) kali ini pasar murah akan diadakan di dua titik.
"Kita sudah lakukan pasar murah di 30 titik dari Agustus hingga Desember. Dan besok tanggal 20 Desember kita adakan di Pasar Lamban Kuning Polda Lampung dan tanggal 27 di lapangan Korpi. Minggu kemarin kita di Mesuji dan Lampung Timur," jelasnya.
Menurut Evie, pasar murah tersebut bertujuan meningkatkan daya beli masyarakak. Karena harga yang lebih rendah memungkinkan masyarakat untuk membeli lebih banyak barang dengan uang yang sama.
"Ini juga untuk menjaga inflasi di Lampung, alhamdulillah angka inflasi kita masih terus stabil dan dibawah rance," kata dia.
Ia juga mengimbau kepada masyarakat Lampung untuk dapat membeli bahan kebutuhan pokok di toko operasi pasar (TOP) serta Rumah Pangan Kita (RPK) untuk mendapatkan harga yang lebih terjangkau.
"Ada juga toko stabilisasi ada di Lampung Selatan dan juga toko RPK milik Bulog Lampung. Jadi masyarakat bisa membeli harga kebutuhan pokok disitu sehingga harganya lebih terjangkau dan dibawah harga pasar," tuturnya.
Evie juga meminta kepada masyarakat Lampung untuk dapat mewaspadai produk makanan terutama minyak goreng yang tidak dilengkapi dengan merk dan juga izin edar karena dinilai dapat membahayakan kesehatan.
"BPOM sudah mengeluarkan imbauan tentang kesehatan pangan dan sudah ditindaklanjuti surat edaran gubernur terkait minyak goreng dan minyak goreng rakyat," jelasnya.
Ia berharap masyarakat dapat beralih dari minyak curah rakyat ke minyak goreng premium yang dikemas.
"Disarankan kepada masyarakat untuk beralih dari minyak curah rakyat ke minyak goreng premium yang dikemas. Ini untuk kesehatan pangan nya karena tidak ada jaminan kesehatan bagi masyarakat ketika dia menggunakan minyak curah," terangnya.
Diberitakan sebelumnya, sebanyak sebelas bahan pokok di pasar tradisional Provinsi Lampung mulai mengalami kenaikan harga sejak 10 Desember 2024, menjelang momen Natal 2024 dan tahun baru 2025 (Nataru).
Berdasarkan data pada Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional Bank Indonesia, Senin (16/12/2024), sebelas bahan pokok tersebut diantaranya bawang putih naik menjadi Rp41.250 per kilogram (kg), beras kualitas bawah I Rp14.100 per kg, cabai merah besar Rp50.500 per kg.
Selanjutnya, cabai merah keriting naik menjadi Rp37.750 per kg, cabai rawit hijau Rp35.750 per kg, cabai rawit merah Rp38.250 per kg, gula pasir lokal Rp17.700 per kg, minyak goreng curah Rp18.900 per kg, minyak goreng kemasan bermerk 1 Rp21.900 per kg, minyak goreng bermerk 2 Rp18.750 per kg, dan telur ayam ras Rp28.200 per kg.
Kenaikan harga tertinggi terjadi pada beberapa komoditas seperti cabai merah keriting yang naik sebesar Rp12.100, cabai rawit merah Rp8.750, dan cabai merah besar Rp6.600.
Sementara komoditas yang sejauh ini mengalami penurunan harga yakni bawang merah menjadi Rp36.500 per kg, daging ayam ras jadi Rp30.650 per kg. (*)
Berita Lainnya
-
HMPS IAT UIN RIL Gelar Parade Tasmi’ Qur’an 30 Juz, Perkuat Hafalan Mahasiswa
Senin, 16 Desember 2024 -
Harga Singkong Tetap Rp 900, Komisi II DPRD Lampung Bentuk Tim Khusus Kaji Harga Eceran Terendah
Senin, 16 Desember 2024 -
Harga Sebelas Bahan Pokok di Lampung Mulai Naik Jelang Nataru
Senin, 16 Desember 2024 -
Kisah Eko Sopir Ambulans Gratis Pemkot Bandar Lampung, Antara Tugas dan Melayani Kemanusiaan
Senin, 16 Desember 2024