• Sabtu, 26 April 2025

Kemendikdasmen Persiapkan Pembelajaran Coding dan AI Masuk Kurikulum SMP-SMA Tahun 2025/2026

Minggu, 08 Desember 2024 - 10.55 WIB
88

Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Fajar Riza Ul Haq. Foto: Ist.

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) mempersiapkan pembelajaran coding dan Artifical Intelegent (AI) untuk dimasukkan dalam kurikulum sekolah menengah pertama (SMP) dan sekolah menegah atas (SMA) pada tahun pelajaran 2025-2026.

Kemendikdasmen melalui Direktorat Sekolah Menengah Pertama dan Direktorat Sekolah Menengah Atas, Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah, telah menggelar kegiatan Diskusi Kelompok Terpumpun, pada 5-7 Desember 2024.

Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Fajar Riza Ul Haq menyampaikan bahwa diskusi ini bertujuan untuk mengembangkan strategi pembelajaran yang efektif terkait dengan coding dan kecerdasan buatan (AI) yang akan dimasukkan dalam kurikulum SMP dan SMA pada tahun pelajaran 2025-2026.

Fokus utama kegiatan ini adalah untuk mempersiapkan peserta didik menghadapi era digital dengan keterampilan berpikir kritis, numerasi, dan literasi digital. Pembelajaran coding mengajarkan pola pikir logis dan sistematis, sedangkan AI meningkatkan pemahama siswa tentang pengelolaan data dan pengambilan keputusan berbasis teknologi.

"Mata pelajaran ini bersifat pilihan dan akan diterapkan di sekolah yang memiliki kesiapan dari segi sarana, infrastruktur, serta kemampuan siswa. Dengan integrasi ini, siswa Indonesia diharapkan dapat bersaing di kancah global dan berkontribusi pada daya saing bagsa,” ujar Fajar, dalam keterangannya, Minggu (8/12/2024).

Ia mengaku sangat mengapresiasi berbagai masukan terkait hal ini, dan pihaknya sangat ingin mendengar lebih banyak lagi untuk memastikan pembelajaran coding dan kecerdasan buatan dapat diimplementasikan degan baik di seluruh Indonesia.

Fajar berharap rencana pengintegrasian pembelajaran coding dan kecerdesan buatan akan dapat memberikan dampak yang nyata ke depan.

Karena menurutnya, digitalisasi pendidikan tak hanya dapat meningkatkan kualitas peserta didik, namun juga membuat gurunya menjadi lebih terbantu dan kreatif saat menyampaikan materi pembelajaran.

"Sebagai bagian dari program Quick Win pemerintah, rencana ini diharapkan mampu memberikan dampak nyata dalam waktu dekat. Digitalisasi pendidikan tidak hanya dapat meningkatkan kualitas siswa, tapi juga membantu guru dalam menyampaikan materi menjadi lebih efisien,” imbuhnya.

Staf Khusus Menteri, Muhammad Muclas Rowi menyampaikan, diskusi tersebut memberikan beberapa opsi pembelajaran coding dan AI di jenjang SMP dan SMA.

"Opsi-opsi tersebut sejatinya sesuai dengan visi “Pendidikan Bermutu untuk Semua”, pendidikan bermutu termasuk coding dan AI harus dapat diakses oleh semua peserta didik di mana pun mereka berada,” kata dia. (*)