• Sabtu, 21 Desember 2024

Kunjungi TNWK, Menhut Raja Juli Antoni Dapati Sejumlah Gajah Sakit

Sabtu, 07 Desember 2024 - 19.04 WIB
273

Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni saat mengunjungi Taman Nasional Way Kambas, Sabtu (7/12/24). Foto: Agus/Kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Lampung Timur - Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni beserta istri dan dua anaknya mengunjungi Taman Nasional Way Kambas (TNWK), Suaka Rhino Sumatra (SRS) dan Pusat Lektur Gajah (PLG), Sabtu (7/12/2024).

Saat diwawancarai Raja Juli Antoni mengakui kondisi populasi badak di Indonesia terancam, namun dengan adanya pengamatan badak di TNWK membuktikan bahwa masih ada cara untuk melakukan penyelamatan populasi badak Sumatra.

"Tadi kami mendatangi lokasi penangkaran badak dan didalamnya ada 10 ekor badak, lima ekor hasil branding di SRS tersebut," kata Raja Juli Antoni.

Lanjutnya ending dari penangkaran badak yang dilakukan di SRS badak  dalam penangkaran akan di lepas liarkan ke alam bebas wilayah hutan TNWK yang luasnya 125 ribu hektare.

Setelah mengunjungi SRS Menteri Kehutanan serta rombongan menuju Pusat Lektur Gajah (PLG) dan melakukan dialog bersama dokter gajah di Rumah Sakit Gajah, untuk melihat kondisi gajah yang ada di TNWK.

Diakui oleh Raja Juli Antoni, hasil dari berbincang bersama dokter hewan TNWK bahwa akhir-akhir ini banyak gajah di PLG yang kurang sehat hingga terjadi kematian, tentu persoalan tersebut perlu di cari solusinya untuk memitigasi sedini mungkin agar tidak berkepanjangan.

"Tadi saya ngobrol sama dokter Hesti yang menangani soal kesehatan gajah, katanya akhir-akhir ini sering terjadi gajah sakit dan ada beberapa alat medis yang dibutuhkan oleh tenaga medis untuk menunjang kesehatan gajah," kata Raja Juli.

Menurut Raja Juli hasil berbincang dengan dokter Balai TNWK yang menangani kondisi kesehatan gajah, selama 5 bulan terakhir sudah terdapat empat ekor gajah mati dalam kondisi sakit.

Pengakuan dokter Hesti empat gajah  yang mati dalam kurun waktu 5 bulan yaitu, pertama gajah bernama Bunga ditemukan mati di lokasi PLG pada 29 Agustus 2024. Kedua gajah liar ditemukan mati di wilayah susukan baru pada 31 Agustus 2024.

Ketiga gajah liar jenis kelamin betina ditemukan di wilayah Toto Projo, seksi PTN wilayah II Bungur pada 6 Oktober 2024 dan ke empat gajah jinak bernama Rubadi ditemukan mati di wilayah seksi Kuala Penet, Braja Harjosari pada 1 Desember 2024.

"Empat ekor gajah yang kami temukan mati didiagnosa mengalami penyakit dalam, seperti Hepatitis, Helminthiasis dan EEHV, kami akan terus melakukan pengecekan bertahap kesehatan gajah terutama gajah jinak," Kata Dokter Hesti. (*)