Enam Bagan Apung Nelayan di Bakauheni Remuk Diterjang Angin Kencang, Kerugian Capai Ratusan Juta
![](https://kupastuntas.co/uploads/posts/enam-bagan-apung-nelayan-di-bakauheni-remuk-diterj_20241207162151.jpg)
Bagan apung milik nelayan Dusun Minang Rua, Desa Kelawi, Kecamatan Bakauheni, Lampung Selatan, hancur disapu ombak akibat angin kencang. Foto: Ist
Kupastuntas.co, Lampung Selatan - Sejumlah 6 bagan apung milik nelayan
Dusun Minang Rua, Desa Kelawi, Kecamatan Bakauheni, Lampung Selatan (Lamsel),
rusak akibat terjangan angin kencang dan menimbulkan kerugian hingga ratusan
juta rupiah.
Diketahui, 5 bagan apung milik nelayan hancur terhempas ombak akibat
angin kencang lalu menghantam karang, dan 1 bagan apung lainnya mengalami
kerusakan ringan.
Setidaknya, butuh dana Rp50-60 juta untuk membangun 1 bagan apung.
Artinya, untuk membangun 6 bagan tersebut memerlukan dana kisaran Rp360 juta.
Salah seorang nelayan setempat bernama Ahmad Syaiful mengatakan,
terdapat 5 bagan apung yang hancur total
dan 1 bagan apung rusak ringan.
"Pemilik bagan tersebut antara lain Indrika Syahmin, Wirsa, Aan,
Ajong, Kusen, dan saya sendiri," ujarnya, Sabtu (7/12/2024).
Ahmad Syaiful melanjutkan, hari Senin (2/12/2024) kemarin, bagan apung
miliknya disapu ombak dan terhempas ke karang hingga hancur.
"Bagan saya putus tali jangkar lalu terhempas ke bebatuan dan
hancur, yang bisa diambil cuma mesin ting ting dan beberapa drum,"
sambungnya.
Akibatnya, ia hanya bisa pasrah dan kini tak bisa melaut untuk mencari
ikan. Pasalnya, butuh dana sekitar Rp50-60 juta untuk membangun bagan apung
dari nol.
"Kalau buat dari nol biayanya 50 juta sampai 60 juta," keluh
Ahmad Syaiful.
Sejurus, nelayan lainnya Indrika mengaku, bagan apung miliknya turut
hancur gegara disapu ombak akibat angin kencang pada Rabu (4/12/2024) kemarin.
"Kondisinya sama hancur berkeping-keping, yang bisa diambil hanya
genset, lampu dan blong drum," cetusnya.
Indrika berharap, uluran tangan dari pemerintah untuk bisa membangun
kembali bagan apung yang telah hancur disapu ombak tersebut.
"Saat ini kami tidak bisa usaha mencari ikan lagi, karena mau
membuatnya butuh dana 50 sampai 60 juta, uang dari mana? Harapan kami,
pemerintah kabupaten, provinsi, hingga pusat mau membantu nelayan seperti
kami," harapnya. (*)
Berita Lainnya
-
Puluhan Sopir Truk Rusak Pos Timbangan Kendaraan di Kalianda Lampung Selatan, Polisi Bakal Mediasi
Kamis, 06 Februari 2025 -
Kades Way Huwi Dilaporkan ke Polda Lampung, Diduga Kuasai Tanah Perusahaan Tanpa Izin
Kamis, 06 Februari 2025 -
Perkara Lahan Parkir, Pria di Lampung Selatan Dikeroyok Hingga Dilarikan ke Rumah Sakit
Kamis, 06 Februari 2025 -
Bapenda Lampung Catat 1.085 Randis di Lamsel Nunggak Pajak, BPKAD: Hanya 417 Unit
Kamis, 06 Februari 2025