• Jumat, 07 Februari 2025

Enam Bagan Apung Nelayan di Bakauheni Remuk Diterjang Angin Kencang, Kerugian Capai Ratusan Juta

Sabtu, 07 Desember 2024 - 16.20 WIB
73

Bagan apung milik nelayan Dusun Minang Rua, Desa Kelawi, Kecamatan Bakauheni, Lampung Selatan, hancur disapu ombak akibat angin kencang. Foto: Ist

Kupastuntas.co, Lampung Selatan - Sejumlah 6 bagan apung milik nelayan Dusun Minang Rua, Desa Kelawi, Kecamatan Bakauheni, Lampung Selatan (Lamsel), rusak akibat terjangan angin kencang dan menimbulkan kerugian hingga ratusan juta rupiah.

Diketahui, 5 bagan apung milik nelayan hancur terhempas ombak akibat angin kencang lalu menghantam karang, dan 1 bagan apung lainnya mengalami kerusakan ringan.

Setidaknya, butuh dana Rp50-60 juta untuk membangun 1 bagan apung. Artinya, untuk membangun 6 bagan tersebut memerlukan dana kisaran Rp360 juta.

Salah seorang nelayan setempat bernama Ahmad Syaiful mengatakan, terdapat  5 bagan apung yang hancur total dan 1 bagan apung rusak ringan.

"Pemilik bagan tersebut antara lain Indrika Syahmin, Wirsa, Aan, Ajong, Kusen, dan saya sendiri," ujarnya, Sabtu (7/12/2024).

Ahmad Syaiful melanjutkan, hari Senin (2/12/2024) kemarin, bagan apung miliknya disapu ombak dan terhempas ke karang hingga hancur.

"Bagan saya putus tali jangkar lalu terhempas ke bebatuan dan hancur, yang bisa diambil cuma mesin ting ting dan beberapa drum," sambungnya.

Akibatnya, ia hanya bisa pasrah dan kini tak bisa melaut untuk mencari ikan. Pasalnya, butuh dana sekitar Rp50-60 juta untuk membangun bagan apung dari nol.

"Kalau buat dari nol biayanya 50 juta sampai 60 juta," keluh Ahmad Syaiful.

Sejurus, nelayan lainnya Indrika mengaku, bagan apung miliknya turut hancur gegara disapu ombak akibat angin kencang pada Rabu (4/12/2024) kemarin.

"Kondisinya sama hancur berkeping-keping, yang bisa diambil hanya genset, lampu dan blong drum," cetusnya.

Indrika berharap, uluran tangan dari pemerintah untuk bisa membangun kembali bagan apung yang telah hancur disapu ombak tersebut.

"Saat ini kami tidak bisa usaha mencari ikan lagi, karena mau membuatnya butuh dana 50 sampai 60 juta, uang dari mana? Harapan kami, pemerintah kabupaten, provinsi, hingga pusat mau membantu nelayan seperti kami," harapnya. (*)