Satu Hektar Area TPA Bakung Kembali Terbakar, Pemadaman Masih Berlangsung
TPA Bakung di Kota Bandar Lampung yang kembali dilanda kebakaran pada Rabu (4/12) malam sekitar pukul 21.36 WIB. Foto: Ist
Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Tempat Pembuangan Akhir
(TPA) Bakung di Kota Bandar Lampung kembali dilanda kebakaran pada Rabu (4/12/24)
malam.
Kebakaran terjadi di area barat TPA yang dekat dengan permukiman warga. Hingga Kamis pagi (5/12/24), api belum berhasil dipadamkan sepenuhnya.
Kabid Penyelamatan Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Bandar Lampung, Krisna Laksmana, mengungkapkan bahwa laporan masuk terjadinya kebakaran di TPA Bakung sekitar pukul 21.36 WIB.
“Semua kendaraan sudah kami kerahkan untuk memadamkan api. Namun, angin kencang dan bahan sampah yang mudah terbakar menjadi kendala utama,” jelasnya.
Luas lahan yang terdampak kebakaran diperkirakan masih sekitar kurang lebih satu hektare. Meski begitu, api menyebar dengan cepat karena kondisi cuaca dan karakteristik material di TPA.
"Penyebab kebakaran masih belum dapat dipastikan, tetapi banyak faktor yang diduga menjadi pemicunya, " ungkapnya.
Tim pemadam kebakaran bersama pihak terkait terus berupaya agar api bisa sepenuhnya padam dalam waktu dekat.
"Sampai saat ini belum padam, kita masih upayakan, kalau bisa dikatakan sekitar 30 hingga 40 persen lagi. Ya mudah-mudahan bisa segera padam, " ucap dia.
TPA Bakung, yang memiliki luas 15 hektare dan menampung sekitar 800–1.000 ton sampah setiap harinya, sudah beberapa kali mengalami insiden serupa. Kebakaran terakhir yang cukup luas terjadi pada 13 Oktober lalu. (*)
Berita Lainnya
-
Proyek SPAM di Lampung Sarat Korupsi, Pengamat Hukum: Pengawasan Lemah dan Intervensi Politik
Rabu, 29 Oktober 2025 -
Kuota Haji Reguler Lampung Tahun 2026 Berkurang 800 Orang, Ini Alasannya
Rabu, 29 Oktober 2025 -
RS Urip Sumoharjo Raih Dua Anugerah BAPETEN 2025 atas Komitmen Keselamatan dan Keamanan Nuklir
Rabu, 29 Oktober 2025 -
Hasil Uji Lapangan, Mensos: Ada 2 Juta Lebih Masyarakat Tidak Layak Terima Bansos
Rabu, 29 Oktober 2025









