• Kamis, 26 Desember 2024

Bapanas Minta Pemda Punya Neraca Pangan untuk Kontrol Ketersediaan

Kamis, 05 Desember 2024 - 15.29 WIB
33

Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi. Foto: Ist

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi meminta pemerintah daerah (Pemda) punya neraca pangan serta mempersiapkan kebutuhan pangan di wilayah masing-masing menjelang Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru).

Dengan begitu, pemerintah bisa menentukan keputusan yang akan diambil, diantaranya mengenai porsi impor beberapa waktu ke depan.

"Pemda diimbau punya neraca pangan, jadi harus ada neraca pangan di tiap daerah, sehingga daerah produsen tahu berapa produksi dan kelebihannya, kemudian diikuti daerah yang bukan daerah produsen, ketika ada catatan defisit bisa kerja sama antar daerah," kata Arief usai rapat dengan pengusaha pangan, seperti dikutip dari CNBC, Kamis (5/12/2024).

Dari laporan yang ada, mayoritas kebutuhan jelang Nataru aman dan stabil, misalnya harga minyak yang biasa Rp 17-21 ribu dan tersedia pada panel harga badan pangan, kemudian pemerintah dan Bulog punya stok 2 juta ton harga beras sehingga harganya stabil.

"Khusus produk komoditas strategis disampaikan beberapa daerah tertentu, misal beras harga terjangkau, baik hari ini harus ada treatment khusus wilayah timur 3TP (Tertinggal, terdepan, terluar, dan perbatasan) ini salah satu concern kita," kata Arief.

Sementara itu Koordinator Pelaksana Sehari-Hari Sekretaris Kemenko Bidang Pangan Kasan menyatakan pemerintah perlu memperhatikan ketersediaan stok jelang momen Nataru dan Ramadan di awal tahun mendatang.

"Persiapan jelang Nataru menurut saya persiapan ini bagian memastikan seluruh terutama dan antisipasi hal yang dikemukakan, termasuk timing barang impor ini sangat penting dan itu bagian antisipasi kita menghadapi Nataru," ujarnya.

Dia menyoroti neraca komoditas sebagai penentu kebijakan impor nantinya.

"Karena tahun depan puasa maju, mungkin ini berkaitan dengan muncul yaitu neraca komoditas jadi bersabar aja karena pak Menko akan rapat Minggu depan, jadi itu yang ditunggu baru akan dilakukan Rakortas neraca komoditas," sebut Kasan.

Sementara itu, Kepala Perum Bulog Kanwil Lampung, Nurman Susilo mengatakan, saat ini Bulog Lampung memiliki stok beras sebanyak 73 ribu ton.

Jumlah tersebut mampu mencukupi kebutuhan masyarakat Lampung hingga bulan Maret 2025 mendatang.

"Stok Bulog sampai dengan akhir Desember kurang lebih 73 ribu ton, ini stok yang terbesar selama lima tahun terakhir. Stok ini cukup sampai dengan Maret atau bahkan April, tetapi kita juga membantu provinsi tetangga terutama Bengkulu dan Jambi," ungkapnya. (*)