85 Bencana Alam Terjadi di Lampung Selama 2024, 2.431 Rumah Rusak, 4 Orang Meninggal dan 2 Hilang
Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Sebanyak 85 bencana alam terjadi di
Provinsi Lampung sejak bulan Januari sampai dengan November 2024. Dampaknya,
2.431 rumah rusak, 4 orang meninggal dunia dan 2 orang dinyatakan hilang.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mencatat, ada 85 bencana alam terjadi di Provinsi Lampung sejak Januari-November 2024. Rinciannya, bencana banjir sebanyak 29 kejadian, angin kencang/cuaca ekstrem 45, kebakaran hutan dan lahan (karhutla) 8 serta bencana longsong ada 1 kejadian.
Akibat bencana tersebut, sebanyak 2.431 rumah rusak, 4 orang meninggal
dunia dan 2 orang dinyatakan hilang.
Sementara Berdasarkan data dikutip dari laman gis.bnpb.go.id pada Rabu (4/12/2024), ada
54 bencana alam terjadi di Provinsi Lampung selama tahun 2024. Data ini di
update sejak bulan Januari sampai dengan 4 Desember 2024.
Bencana alam ini terdiri dari 23 bencana banjir, 23 cuaca ekstrem, 7
kebakaran hutan dan lahan serta 1 kekeringan.
Dampak bencana alam telah mengakibatkan 430 unit rumah rusak terdiri dari
271 rumah rusak ringan, 101 rumah rusak sedang dan 58 rusak berat.
Selain itu, juga mengakibatkan 4 orang meninggal dunia, 1 orang hilang, 9
luka-luka serta 50.239 orang menderita dan mengungsi.
Analis Bencana BPBD Provinsi Lampung, Wahyu Hidayat mengatakan, saat ini
Lampung memasuki bencana hidrometeorologi basah yang dibarengi dengan curah
hujan yang tinggi sehingga mengakibatkan beberapa bencana alam bawaan seperti
banjir, tanah longsor dan puting beliung.
"Untuk longsor kami melakukan deteksi di beberapa titik yang cukup
berat ancamannya. Seperti di Lampung Barat, Tanggamus dan Way Kanan. Di Lampung
Barat sepanjang jalan antara Lampung Barat dan Pesisir Barat ada titik longsor
yang meskipun sudah dilakukan pencegahan dan mitigasi ancaman nya tetap
ada," kata Wahyu, pada Rabu (4/12/2024)
Wahyu mengatakan, untuk bencana banjir hampir seluruh wilayah rawan
terancam. Namun untuk daerah yang mengalami eskalasi cukup tinggi adalah Bandar
Lampung disusul Lampung Selatan dan Pesawaran.
"Banjir hampir seluruh wilayah kita terancam, beberapa tempat
mengalami eskalasi yang cukup tinggi yaitu Bandar Lampung yang tiap musim hujan
atau hujan dengan intensitas tinggi pasti banjir," jelasnya.
“Kemudian untuk Lampung Selatan juga rawan terjadi bencana banjir, dimana
titik yang kerap terpendam ada di Sidomulyo, Hajimena, Palas dan Sragi,”
lanjutnya.
Ia menambahkan, banjir juga rawan terjadi di Tulang Bawang, Mesuji dan
Pesawaran. “Kita juga ada tim reaksi cepat yang piket setiap hari, jadi setiap
hari mereka siap dan kalau kondisi memburuk kita ada sop tim reaksi cepat untuk
koordinasi," katanya.
Sebelumnya diberitakan, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika
(BMKG) Maritim Lampung memprediksi banjir akan merendam 6 daerah pesisir di
Provinsi Lampung akibat kondisi cuaca buruk dan intensitas hujan yang tinggi.
BMKG Maritim Lampung sudah mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi di
perairan Lampung yang berlaku 3 Desember 2024 pukul 07.00 WIB hingga 6 Desember
2024 pukul 07.00 WIB.
Berdasarkan keterangan pada akun Instagram resmi @bmkglampung yang diakses
pada Selasa (3/12/2024), disebutkan selama periode tersebut akan terjadi
gelombang setinggi 1,25 sampai dengan 2,5 meter di Perairan Teluk Lampung
Bagian Utara, Perairan Teluk Lampung Bagian Selatan, dan Perairan Timur Lampung
Bagian Selatan.
“Saran keselamatan agar diwaspadai pada pelayaran perahu nelayan apabila
kecepatan angin mencapai 15 knot dan tinggi gelombang mencapai 1,25 meter.
Untuk kapal tongkang perlu waspada apabila kecepatan angin mencapai 16 knot dan
tinggi gelombang mencapai 1,5 meter,” tulis pihak BMKG.
Selanjutnya disampaikan juga bahwa tinggi gelombang 2,5 hingga 4,0 meter
berpeluang terjadi di Perairan Barat Lampung dan Selat Sunda Bagian Barat
Lampung.
“Saran keselamatan agar diwaspadai pada perahu nelayan apabila kecepatan
angin mencapai 15 knot dan tinggi gelombang mencapai 1,25 meter. Selanjutnya
kapal tongkang apabila kecepatan angin mencapai 16 knot dan tinggi gelombang
mencapai 1,5 meter. Serta kapal ferry apabila kecepatan angin mencapai 21 knot
dan tinggi gelombang mencapai 2,5 meter,” tulis BMKG lagi.
BMKG menyebut bahwa pola angin di wilayah perairan Provinsi Lampung pada
umumnya bergerak dari arah Barat Daya hingga Barat Laut.
“Dengan kecepatan angin tertinggi terpantau di Perairan Timur Lampung
Bagian Selatan, Perairan Barat Lampung, dan Selat Sunda Selatan Lampung,” tulis
BMKG.
BMKG Maritim Lampung memprediksi wilayah berpotensi terjadi banjir pesisir
yaitu di Pesisir Bandar Lampung, Pesisir Tanggamus, Pesisir Lampung Selatan,
Pesisir Pesawaran, Pesisir Timur Lampung, dan Pesisir Barat Lampung.
“Adanya pasang maksimum disertai dengan fenomena bulan baru pada tanggal 1
Desember 2024 berpotensi menyebabkan terjadinya peningkatan terhadap ketinggian
pasang air laut maksimum tanggal 1-5 Desember 2024,” tulis BMKG Maritim
Lampung.
Kondisi tersebut secara umum dianggap dapat mengganggu aktivitas masyarakat
di sekitar pelabuhan dan pesisir, seperti aktivitas bongkar muat di pelabuhan,
aktivitas di pemukiman pesisir, serta perikanan darat.
“Masyarakat diimbau untuk selalu waspada dan siaga untuk mengantisipasi
dampak dari fenomena ini,” tulis BMKG. (*)
Berita ini telah terbit di SKH Kupas Tuntas edisi Kamis 5 Desember 2024
dengan judul “85 Bencana Alam Terjadi di Lampung Selama 2024”
Berita Lainnya
-
Dua Pria di Bandar Lampung Gasak Motor Tetangga yang Sedang Kebanjiran
Kamis, 23 Januari 2025 -
Kejati Geledah Rumah Pengklaim Tanah Kemenag Lampung, Sita Dokumen Hingga HP
Kamis, 23 Januari 2025 -
Peserta Soekarno Fun Run Mulai Ambil Race Pack Besok, Ini Lokasinya
Kamis, 23 Januari 2025 -
Jelang Tahun Baru Imlek 2025, PIKK PLN Salurkan Bantuan Korban Banjir di Bandar Lampung dan Pringsewu
Kamis, 23 Januari 2025